Aroma bunga mawar yang lembut dan ringan dalam wewangian ikonis Miss Dior kerap diandalkan banyak perempuan untuk pancaran feminitas. Terlebih dengan cairan warna merah muda yang elegan dikemas botol kaca. Penampilan luks nan elegan ini pun mendapat sentuhan kian sophisticated lewat aksen pita yang dianyam secara khusus dengna teknik tradisional. Terikat cantik pada leher botol Miss Dior Eau de Parfum, elemen kebaruan ini merupakan hasil karya salah satu pembuat pita paling ternama di Prancis, Julien Faure.

Julien Faure telah menciptakan sederet pita untuk gelaran haute couture selama beberapa dekade. Setelah melalui eksplorasi berbulan-bulan; mulai dari percobaan bahan hingga penjelajahan menemukan motif floral terbaik. Penjelajahan Faure menghasilkan desain bunga distingtif yang dibordir rapi pada bahan jacquard. Dibuat secara presisi dengan alat tenun kayu, tiap sentimeter terdiri atas 12.000 persilangan benang yang biasa tersulam pada gaun haute couture Dior.

Pita Miss Dior Eau de Parfum memiliki aksentuasi motif bunga warna lembut yang berbeda-beda. Setiap botol dirancang ecara eksklusif hanya untuk satu orang.

Turut dikomposisikan kembali oleh Françoise Demachy, perfumer utama Dior saat ini, aroma Miss Dior teranyar ini juga mendapatkan sedikit perubahan. Meski masih didominasi oleh ekstrak bunga mawar andalan, Miss Dior kini hadir dengan lebih sensual dengan injeksi beragam bunga, mulai dari bunga iris yang menciptakan sentuhan anggun, hingga intensnya kesegaran bunga peony yang menghadirkan aksentuasi aroma hutan yang dingin.

Ya, perubahan wajah dari Miss Dior ini memang tidak dilakukan tanpa alasan. Perubahan pita dipilih sebagai penanda bahwa aromanya kini tak hanya cocok dikenakan pada agenda formal, namun bahkan menemani saat Anda berkegiatan ekstrem atau sekadar berjemur di luar ruangan.

Buah kolaborasi yang dapat dianggap sebagai karya seni tersebut, cocok diberikan sebagai hadiah istimewa bagi yang terkasih atau justru sebagai self-reward diri sendiri.