BEAUTY

11 Oktober 2021

Pahami Lebih Dalam Teknik Sadari dan Pemeriksaan Klinis Untuk Kesehatan Payudara


Pahami Lebih Dalam Teknik Sadari dan Pemeriksaan Klinis Untuk Kesehatan Payudara

Pentingnya merawat payudara untuk menjaga diri dari risiko kanker. Peduli 'sadari' dan ketahui jenis terapi serta cari tahu rekomendasi rumah sakit pilihan. Oleh Melur Pinilih.

Risiko kanker dapat meningkat pada usia di atas 30 tahun, mengalami haid pertama sebelum umur 12 tahun dan atau menopause di atas usia 55 tahun, melakukan terapi hormonal dalam jangka waktu tertentu, ataupun menjalani radiasi dada. Tak lupa, faktor riwayat keluarga turut berpengaruh. Seperti dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, kanker payudara merupakan salah satu kanker yang dominan terjadi pada perempuan. Maka, sudah sepatutnya kita mewawas diri.

Menurut keterangan dr. Denni, tidak semua benjolan pada payudara bisa dipastikan sebagai kanker. Terdapat sejumlah kemungkinan lainnya seperti tumor jinak, kista, serta kondisi fibrokistik. Kanker didefinisikan sebagai suatu penyakit akibat abnormalnya pertumbuhan sel-sel jaringan menjadi sel kanker yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sedangkan, tumor ialah benjolan tidak normal akibat pertumbuhan sel yang terus-menerus tetapi tidak menyebar.

Namun, hati-hati jika Anda menemukan benjolan tertentu ataupun luka yang tak kunjung sembuh selama lebih dari 6 bulan, berubahnya kondisi kulit payudara maupun keluarnya cairan merah atau kecokelatan. Awasi perubahan pada puting, termasuk di antaranya puting yang tertarik ke dalam hingga menebal. Semua itu bisa jadi merupakan gejala kanker yang perlu segera ditangani.

Perhatikan pilihan bra Anda

Peduli pada payudara Anda tak harus langsung mengayun langkah besar. Upaya-upaya kecil pun jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Tak usah muluk- muluk, hal ini sebetulnya bisa dimulai dari mengenakan penyangga yang sesuai dengan ukuran dan karakter payudara. Sekilas, ukuran bra mungkin terkesan sepele. Namun, jika tidak diperhatikan, perkara tersebut bakal mengusik kenyamanan Anda sendiri. Tanda-tanda Anda mungkin belum memakai ukuran bra yang sesuai adalah payudara dan puting yang terasa nyeri, kulit kendur atau ber-stretch mark, bahkan hingga sakit kepala dan leher.

Ada beberapa kiat untuk memilih ukuran bra supaya Anda tidak mengalami masalah- masalah di atas. Pertama, pilih cup yang mampu menangkup keseluruhan buah dada tanpa ada bagian yang seperti “tumpah” ke samping ataupun ke depan. Kedua, lingkar dadanya harus pas di tubuh Anda tetapi tak terlalu ketat. Cara untuk memastikannya, selipkan satu jari di antara kulit Anda dan band-nya. Apabila terasa mudah, besar kemungkinan ukurannya sudah pas. Di samping itu, hindari tali bra yang terlalu mencengkeram pundak.

photo GETTY IMAGES

Tip lain dari spesialis bedah onkologi dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B (K) Onk., penting untuk membiasakan pemeriksaan payudara sendiri (sadari); sebab harapan sembuh cukup tinggi bila sampai kanker ditemukan cukup dini. Sebaiknya, sadari dilakukan secara rutin per bulan setiap hari ke-7 sampai ke-10, dihitung mulai dari hari pertama menstruasi. Bagi perempuan yang sudah menopause, lakukan pada tanggal yang sama tiap bulannya.

Adapun langkah-langkah sadari adalah sebagai berikut:

1) Di depan cermin, amati payudara Anda secara teliti dengan kedua lengan lurus ke bawah. Berdirilah di depan cermin dengan berbagai posisi. Angkat kedua lengan ke atas sampai kedua tangan Anda berada di belakang kepala dan dorong ke arah depan. Kemudian, tekanlah kedua tangan Anda dengan kuat pada pinggul dan gerakkan kedua siku ke arah depan sambil mengangkat bahu. Trik ini akan menegangkan otot-otot dada, sehingga penampakan seperti cekungan maupun benjolan lebih mudah terlihat. Perhatikan apabila terdapat benjolan, cekungan, atau perubahan bentuk, warna, dan ukuran payudara, hingga nyeri yang terus-menerus. Perlu diingat bahwa ukuran yang tidak sama persis antara payudara kiri dan kanan adalah normal.

2) Angkat lengan kiri lalu raba payudara kiri Anda dengan dengan tiga ujung jari kanan bagian tengah yang dirapatkan. Lakukan dengan cara:

  • Gerakan memutar yang bertekanan lembut, dimulai dari atas (posisi jam 12) searah jarum jam sembari mengarah ke puting;
  • Gerakan dari atas ke bawah dan juga sebaliknya; •Gerakan dari bagian luar payudara ke puting; •Untuk selanjutnya, lakukan perabaan dengan gerakan yang sama pada payudara kanan Anda dengan meggunakan jari-jari tangan kiri.

3) Teknik sadari sebetulnya bisa pula dilakukan saat berbaring dengan meletakkan tangan kiri di bawah kepala. Letakkan juga bantal kecil di bawah punggung. Raba seluruh permukaan payudara kiri dengan gerakan yang telah diuraikan pada poin- poin nomor 2. Kemudian periksa payudara kanan juga setelahnya.

4) Secara perlahan, tekan daerah di sekitar kedua puting payudara. Waspada apabila keluar sesuatu yang tidak lazim, seperti cairan putih kekuning- kuningan yang terkadang bercampur darah. Bila Anda tengah menyusui, bedakan dengan ASI.

5) Last but not least, berikan fokus khusus pada payudara bagian atas, tepatnya di tepi luar dekat lipatan ketiak kanan dan kiri karena tumor payudara banyak ditemukan di sini.

Selain metode sadari yang telah diterangkan di atas, kanker payudara tentunya dapat juga dideteksi melalui sadanis (pemeriksaan payudara klinis).

Pilihan pemeriksaan payudara secara klinis

Jenis terapi bedah untuk  kanker payudara
photo GETTY IMAGES

Check-up payudara oleh dokter direkomendasikan oleh WHO untuk dilakukan sebanyak 1 x 3 tahun bila Anda berusia 20 sampai 39 tahun. Perempuan di atas 40 tahun disarankan untuk memeriksakan payudaranya ke dokter paling sekali dalam setahun. Pengecekan ini bisa dilakukan lewat mamografi.

Di samping itu, pemeriksaan payudara pun bisa dikerjakan melalui USG. Teknologi ini dapat direkomendasikan untuk perempuan berusia di bawah 30 tahun. Selain itu, ada pula cara deteksi laboratorium yang meliputi pemeriksaan tumor marker dan juga genetik melalui cek darah. Selanjutnya, terdapat deteksi radiologis seperti MRI, PET Scan, stereotactic biopsy. Biopsi berarti pengambilan spesimen jaringan tubuh untuk diperiksa di bawah pengamatan mikroskop.

Rekomendasi rumah sakit:

RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah)
Jl. Metro Duta Kav. UE, Jakarta Selatan, T: (021) 7657525

RS Kanker Dharmais
Jl. Letjen S. Parman No. 84-86, Jakarta Barat, T: (021) 5681570

RS Mayapada Jakarta
Jl. Lebak Bulus 1 Kav. 29, Jakarta Selata, T: (021) 29217777

Jenis terapi bedah untuk kanker payudara

Pada penyintas kanker payudara, ada jenis-jenis terapi bedah untuk mengatasinya. Mulai dari lumpectomy untuk mengangkat benjolan yang umumnya dikerjakan pada tumor-tumor jinak, Breast Conserving Therapy (BCT) untuk mengambil jaringan kanker sambil tetap berupaya mempertahankan payudara, sampai ke mastectomy yaitu mengangkat tumor, seluruh jaringan payudara, puting, dan aerola, disertai pengangkatan kelenjar getah bening aksila. Selama menjalani perawatan, pasien sebaiknya memiliki pendampingan yang solid, termasuk segala jenis penunjang untuk menjaga mental health masing-masing agar kesembuhan lekas tercapai.

Jika Anda adalah survivorfighter, ataupun pendamping pejuang kanker, Anda bisa mencari dukungan dengan menghubungi YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia) melalui WhatsApp 082123642164 ataupun komunitas Lavender Ribbon Support Group lewat Instagram @tamanlavender.