LIFE

28 Januari 2020

Andini Effendi: Single Bukan Tidak Bahagia


Andini Effendi: Single Bukan Tidak Bahagia

Ketika menulis tulisan ini, saya sedang dalam perjalanan menuju Cape Town untuk menghadiri pernikahan sahabat. Saya terbang sendiri, tidak bersama pasangan untuk menemani. Setelah dari Cape Town, saya lantas ke Namibia bersama seorang teman (yang juga lajang), Anggraeni Widjaja. Life is so good for a single gal!

elle indonesia february 2020 - fashion editorial - photography vicky tanzil - styling sidky muhamadsyah
photography VICKY TANZIL styling SIDKY MUHAMADSYAH |Busana: Hian Tjen (kiri); Sean Sheila (tengah); atasan-Krinou, high waist shorts-Hian Tjen (kanan).

Hampir 4 tahun saya single. Terakhir punya pacar, ada satu hal mendasar yang tidak saya peroleh dari pasangan. Ia sangat pintar. Bersamanya, saya bisa bicara tentang banyak hal. Mulai dari geopolitik, sejarah, seni, sampai ke hal–hal konyol. Namun nyatanya hubungan mesti berakhir. Saya pernah berpacaran selama sembilan tahun dengan seorang laki-laki. That was literally taken a whole period where I should be exploring life.

Dalam waktu selama itu, saya mengikuti apa pun yang pacar saya inginkan. Termasuk mengubur keinginan saya untuk berkarier. Saat itu saya pikir, tidak apa-apa cita-cita dan mimpi harus terhenti, asal saya tidak sendiri. Saya memutuskan alangkah lebih baik jika saya melakukan apa pun yang ia mau. Sampai akhirnya, lupa bahwa diri saya adalah seorang perempuan yang punya mimpi dan cita-cita.

elle indonesia february 2020 - fashion editorial - photography vicky tanzil - styling sidky muhamadsyah
photography VICKY TANZIL styling SIDKY MUHAMADSYAH |Busana: Rama Dauhan Design Studio (kiri); Stella Rissa (kanan).

Suatu hari, saya putus dari salah satu pacar dan melewati masa berkabung sampai mata bengkak karena terlalu sering menangis. Berat badan saya juga menurun drastis dan rasanya hari-hari berlalu tanpa makna. Saya membangun ekspektasi tinggi kepada pasangan. Dan tanpa saya menyadari, pasangan saya sebenarnya tidak mengharapkan hal yang sama. Saya betul-betul patah hati.

Singkat cerita, laki-laki tersebut memutuskan hubungan kami. Saat itu saya berharap hubungan ini bisa diakhiri dengan baik-baik atau paling tidak dengan cara yang bikin saya mudah ‘move on’. Namun saya belajar, berharap mendapat ‘closure’ dari orang lain adalah salah satu hambatan terbesar dalam hidup. Dan akhir yang baik tidak bisa terjadi manakala emosi saya sendiri masih tidak stabil. It took me some time to realize I am better off without him. And that was my closure.

Di tengah proses menyelesaikan tulisan ini, bahu saya ditepuk dari belakang. Seorang perempuan paruh baya mengenali saya. Tante Ellen, nama perempuan tersebut, lantas bercerita bahwa ia sudah menikah selama 45 tahun dan hendak pergi berlibur berdua suami ke Cape Town. Ketika saya bilang saya menuju Cape Town untuk menghadiri pernikahan sahabat dan pergi seorang diri, respon beliau cukup heboh. “Seru banget! Nikmati sepuasnya bisa ke mana–mana sendiri. Saat-saat di mana perempuan bisa egois itu enggak lama, lho. Kalau sudah menikah, kamu enggak bisa pergi asal ngacir!” Dalam hati saya bergumam, benar juga perkataan si tante.

"Namun saya belajar, berharap mendapat ‘closure’ dari orang lain adalah salah satu hambatan terbesar dalam hidup."
elle indonesia february 2020 - fashion editorial - photography vicky tanzil - styling sidky muhamadsyah
photography VICKY TANZIL styling SIDKY MUHAMADSYAH |Busana: Max Mara.

Rasanya saya lupa, kapan terakhir kali saya meminta persetujuan orang lain untuk pergi ke suatu tempat. Saya juga enggak pernah repot untuk menentukan mau makan di mana dan kapan. Mau pilih red wine atau white wine, atau keduanya. Dan karena saya sering ke mana-mana sendiri, mudah bagi saya untuk melakukan reservasi. Mau makan di restoran, ingin nonton Broadway, maupun saat cari tiket pesawat di musim liburan. Everything is accessible. As if the world is appreciating my single status!

Namun saya bilang ke Tante Ellen, saya bukannya tidak mau menikah dan punya keluarga sendiri. Kemudian tante Ellen mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan. “Menikah itu gampang, Andini. Tetapi menikah dengan laki-laki yang tepat adalah tantangan. Kamu jangan mau menikah dengan lak-laki setengah jadi.” Saya sempat bingung dan tidak mengerti apa maksudnya laki-laki setengah jadi.

elle indonesia february 2020 - fashion editorial - photography vicky tanzil - styling sidky muhamadsyah
photography VICKY TANZIL styling SIDKY MUHAMADSYAH |Busana: blus-Krinau, celana-Max Mara (kiri); Sapto Djojokartiko (kanan).

"Because two for sure it’s a dream team, but one is definitely not a lonely number."

Tante Ellen menjelaskan, “Perempuan kuat harus mendapatkan pasangan laki-laki yang mengayomi. Bukan laki-laki yang takut sama kita atau yang harus kita takuti, tetapi yang bisa menyeimbangan diri dengan kita. Posisinya mesti 50-50. Jadi santai saja, nanti juga kamu ketemu 50-nya kamu.” Seorang teman pernah bilang, bahwa dalam hidup perempuan, hanya ada empat cinta: first love, true love, soulmate, dan husband. Beruntung bagi yang bisa menikahi true love atau soulmate-nya. Saat itu saya berpikir, what a silly perspective! Tapi, lama-lama, saya jadi kepikiran perkataan teman saya tersebut.

elle indonesia february 2020 - fashion editorial - photography vicky tanzil - styling sidky muhamadsyah
photography VICKY TANZIL styling SIDKY MUHAMADSYAH |Busana: Hian Tjen

Cinta pertama saya adalah ayah saya. Always have always will be. Cinta Sejati saya mungkin ialah mantan kekasih yang sampai saat ini kami masih berteman baik. Bukan lagi relasi percintaan yang mesra, tetapi saya yakin kami saling menyayangi sebagai teman dan saling menghargai satu sama lain. Dan soulmate adalah belahan jiwa, orang-orang yang terhubung dalam banyak hal dengan saya. Baik tubuh, pikiran, dan jiwa. Sementara suami… well, until the day comes, where he waltzes into my life, I am a very content self-partnered lady. Because two for sure it’s a dream team, but one is definitely not a lonely number.

Images as seen in Fashion Well ELLE Indonesia February 2020: "Into the Light."
photography VICKY TANZIL styling SIDKY MUHAMADSYAH model ALINA (AMOR MODELS), SABRINA (AMOR MODELS), MARSHA (RAD MODELS) makeup ADITYA WARDHANA hair AILEEN