Nikita Willy & Indra Djokosoetono memaknai cinta lewat toleransi dan kompromi.

Bagaimana Anda mengartikan cinta?

Nikita Willy: “Cinta adalah ketika kita menyadari bahwa kebahagiaan orang yang kita cintai lebih penting daripada keinginan diri kita sendiri.”

Indra Djokosoetono: “When you are willing to sacrifice for someone. Bukanlah cinta jika kita hanya mementingkan diri sendiri.”

Hidup sendiri itu menyenangkan, namun hidup berpasangan lebih baik. Menurut Anda, benarkah kita perlu belajar bahagia dalam kesendirian sebelum bahagia bersama pasangan?

Nikita Willy: “Jika selalu murung dan terus- terusan memelihara energi negatif, tentu lama- kelamaan bisa merusak hubungan dengan pasangan. Karena itu saya berusaha memenuhi diri sendiri dengan cinta dan bahagia, sebelum saya membagikan kasih sayang dan kebahagiaan untuk suami dan keluarga.”

Bagaimana kisah pertama kali Anda menyadari jatuh cinta padanya?

Nikita Willy: “Ketika kami bepergian karena sama-sama suka travelling. Berhari-hari bersama dia, saya jadi tahu bagaimana cara Indra menyelesaikan suatu masalah. Dia cerdas dan bisa menjaga saya dengan baik.”

Di titik apa Anda meyakini bahwa ‘he is the one’?

Nikita Willy: “Kami pacaran 4 tahun, kemudian sempat putus 2 bulan. Saat berpisah dan tidak saling memiliki itulah kami berdua saling memikirkan satu sama lain. Pada saat itu kami yakin bahwa kami lebih bahagia ketika berdua ketimbang sendiri-sendiri.”

Anda menjalani karier dan meraih popularitas di dunia hiburan. Bagaimana Anda menempatkan diri dalam rumah tangga sehingga keduanya dapat berjalan beriringan?

Nikita Willy: “Ketika memutuskan menikah, saya banyak belajar dari orangtua sekaligus mendalami agama. Seperti apa peran dan kewajiban seorang istri. Walau masih disibukkan dengan kegiatan syuting dan bisnis, kini saya juga harus mengutamakan kepentingan Indra. Tinggal pintar-pintar mengatur waktu agar pekerjaan dan rumah tangga bisa sama-sama lancar.”

Yang paling menantang dari menjadi suami?

Indra Djokosoetono: “Membagi waktu. Dulu saya hanya perlu memikirkan diri sendiri. Setelah menikah, saya harus bisa mengatur waktu antara hobi, pekerjaan, dan rumah tangga.”

Bagaimana Anda mengatasi perbedaan pendapat?

Indra Djokosoetono: “Toleransi itu utama dalam suatu hubungan. Sama-sama mengerti dan saling memaklumi.”

Nikita Willy: “Kompromi. Bekerja sama dan mengambil jalan damai itu penting dalam berumah tangga.”