LIFE

4 April 2018

Marsha Timothy Bicara Soal Perempuan Yang Kuat


Marsha Timothy Bicara Soal Perempuan Yang Kuat

Kami memulai obrolan dengan memuji aktingnya di film Marlina. “I would like to congratulate you, film Marlina bagus banget!” kata saya. Ini bukan pujian berlebihan, saya bahkan nonton film itu sampai dua kali. Bagi Anda yang sudah menonton film Marlina, kemungkinan besar Anda setuju.  “Terima kasih ya,” Marsha membalas sambil tersenyum. Akting yang begitu bagus. Marsha Timothy terlihat sangat menjiwai perannya dan, lagi-lagi menurut saya, Ia sukses menjadikan “Marlina” sebagai pahlawan perempuan Indonesia ‘zaman now’. Marsha Timothy memerankan karakter utama, Marlina si perempuan Sumba yang hidupnya amat berat. Suaminya meninggal dan karena belum punya cukup uang untuk memakamkan, mayat si suami pun diletakkan di ruang tamu rumahnya. Belum lama suaminya meninggal, datang tujuh orang laki-laki ingin merampok dan meniduri Marlina di rumahnya sendiri. Alih-alih menjerit atau menangis ketakutan, Marlina justru tampak tenang namun otaknya tetap berpikir jernih. Yang dilakukan Marlina bisa jadi amat menakutkan dan belum tentu bisa dilakukan orang lain. Ia ‘menghabisi’ seluruh pria di rumahnya. “Mouly, sutradara film Marlina, memberikan saya kebebasan untuk mengisi dan menginterpretasi karakter Marlina. Dan saat saya baca naskahnya lalu masuk ke proses syuting, wah, film ini girl power banget!” kata Marsha sambil membetulkan posisi duduknya menjadi tegak. Marsha Timothy bilang, dia senang sekali jika Marlina mampu menginspirasi banyak perempuan. “Pertama kali saya baca naskahnya, ada perasaan somehow it empowers me as a woman. Apalagi, Mouly bikin ending film ini adalah adegan perempuan sedang melahirkan. Bagi saya, melahirkan anak adalah lambang kekuatan perempuan paling besar. Dan dalam kondisi  di mana perempuan tidak bisa menggantungkan dirinya pada siapa pun, perempuan selalu bisa bertahan. Saya setuju banget ketika Mouly bilang, ‘kekuatan perempuan itu menular’. Termasuk dengan nonton film tentang perempuan, ada kekuatan lebih yang bisa digemakan kepada para penonton perempuan,” tuturnya. Bicara soal kekuatan perempuan, Marsha Timothy menyampaikan hormat dan salut pada perempuan-perempuan pekerja kantoran. . “Saya salut pada perempuan-perempuan pekerja kantoran. Mereka menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Setiap hari bangun paling pagi, menyiapkan ini itu, bekerja di kantor hingga malam hari, lalu masih mengurus suami dan anak di rumah. Belum lagi setiap hari harus kena macet di jalan. Mereka jauh lebih hebat dari saya,” Marsha Timothy menutup obrolan. (Foto: Chris Bunjamin / dok. ELLE Indonesia)