3 Januari 2025
Kiat Merawat Diri Selaras Perubahan Penampilan Di Periode Usia 30-an
Saat usia belia, mungkin Anda dapat menghadapi aktivitas sehari-hari tanpa merasa perlu melakukan rutinitas perawatan diri yang bertele- tele. Kala itu, tampilan wajah dapat terlihat prima secara effortless berkat kebugaran masa muda. Namun saat umur menginjak angka 30, tak dapat dipungkiri bahwa kebugaran tersebut akan perlahan luntur. Faktanya; tampilan paras Anda di usia 30 akan berbeda berbanding saat usia yang lebih muda, karena pemikiran yang semakin bijaksana tentu akan meninggalkan bekas rekam jejak pada wajah. ELLE menguak apa saja perubahan yang terjadi pada kulit di umur 30 serta cara-cara untuk beradaptasi agar penampilan tetap prima. Simak pula penjabaran kami bagaimana menjaga tampilan paripurna bertahan lebih lama.
APA YANG TERJADI? KULIT KUSAM
Melewati umur 30, mungkin Anda menyadari kulit kini tidak cerah dan berseri seperti kulit di masa belia. Sebabnya adalah regenerasi sel kulit yang semakin melambat. Rotasi pembaruan sel terjadi kurang dari sebulan sekali dibandingkan sebelumnya yang mungkin lebih mendekati hitungan minggu. Hal ini menimbulkan penumpukan sel kulit mati pada permukaan kulit yang menghalangi pantulan cahaya dan membuatnya tampak lebih kusam.
Cara merawat diri: Jangan remehkan peran eksfoliasi dalam rutinitas perawatan kulit di umur 30. Karena sel kulit tidak lagi mengalami rotasi pembaharuan dalam frekuensi cepat, Anda dapat membantu mengenyahkan penumpukan sel kulit mati dengan melakukan eksfoliasi. Namun, karena regenerasi sel kulit yang lambat, akan lebih baik jika kita menghindari produk eksfoliasi yang bersifat fisik. Lupakan produk dengan kandungan serbuk atau butiran yang bertujuan menggosok kulit dan menggantinya dengan produk eksfoliasi yang bersifat kimiawi, misalnya yang mengandung AHA, BHA, atau PHA. Lakukan eksfoliasi paling tidak satu kali seminggu dan jika dirasa perlu melakukannya dengan lebih sering, lakukan peningkatan frekuensi secara perlahan untuk menghindari iritasi.
Biologique Recherche Lotion P50 | Paula's Choice 2% BHA liquid Exfoliant |
Beauty of Joseon Green Plum AHA BHA Toner | Tata Harper Resurfing Mask |
La Roche Possay Effaclar Ultra Concentrated Serum | Cosrx AHA/BHA Clarifying Treatment Toner |
APA YANG TERJADI? JARINGAN KULIT MENIPIS
Ternyata tak hanya rambut yang dapat menipis seiring dengan bertambahnya umur. Kulit pun dapat mengalami penipisan karena kondisi lapisan kedua kulit—yang disebut dermis—tidak lagi sesempurna dulu. Ini berhubungan dengan kadar kolagen dalam kulit yang berkurang 10% sejak umur 20-an dan terus berkurang sebanyak 1% setiap tahun setelahnya. Menipisnya kulit menyebabkan terlihatnya tanda penuaan seperti garis-garis halus dan kerutan serta berkurangnya kekenyalan kulit. Akar permasalahannya adalah kerusakan akibat sinar UV, polusi, serta stres berlebih yang merusak kolagen dan jaringan elastis dalam kulit, lantas menghambat pembaruan kolagen. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng atau mengandung kadar gula yang tinggi juga dapat berkontribusi dalam kerusakan lapisan dermis.
Cara merawat diri: Jika dulu kita kerap mengabaikan tabir surya, sudah saatnya Anda meninggalkan kebiasaan itu karena melewati umur 30, tabir surya adalah keharusan nomor satu dalam rutinitas perawatan kulit. Perlindungan terhadap sinar UV kini jauh lebih penting karena kondisi kulit yang semakin melemah maka semakin rawan mengalami kerusakan akibat dampak negatifnya. Bahkan saat Anda hanya akan berada di dalam ruangan seharian, penggunaan tabir surya tetap diperlukan. Ingat saja, selama belum membutuhkan senter untuk melihat sekitar, artinya kulit kita membutuhkan perlindungan. Jangan lupa memastikan bahwa tabir surya yang Anda kenakan adalah tabir surya broad spectrum yang mengandung PA dan SPF lebih dari 30. Selain itu, bijaksana untuk memberi usaha dalam menjaga tingkatan stres sehari-hari dan sebisa mungkin mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang.
d'Alba UV Essence Waterfull SPF 50+ | Anessa Perfect UV Sunscreen Suncare Milk |
Fenty Skin Hydra Vizor Sunscreen Moisturiser | La Mer The SPF 50 UV Protecting Fluid |
Bare Minerals Original Mineral Veil Set + Protect Talc-Free Setting SPF25 PA++ | Supergoop! (Re)Setting 100% Mineral Powder Sunscreen SPF35 |
APA YANG TERJADI? PIGMENTASI
Setelah bertahun-tahun diterpa sinar matahari, mungkin kini telah tiba saatnya noda hitam mulai bermunculan pada wajah. Noda-noda ini disebabkan oleh sel produsen pigmen yang bekerja ekstra karena mendapatkan stimulasi dari paparan sinar matahari. Hasilnya adalah produksi melanin yang berlebihan, hingga menyebabkan noda-noda hitam yang mengganggu penampilan kulit. Perlu diingat juga bahwa masalah pigmen dan diskolorasi memiliki kecenderungan timbul lebih parah pada kulit orang Asia. Maka selain noda hitam, kulit memiliki kemungkinan menghadapi masalah hiperpigmentasi seperti melasma, dan Nevus Hori. Selain sinar UV, perubahan hormon juga menjadi penyebab timbulnya melasma, yang merupakan jaringan bercak cokelat gelap yang dapat menutupi area besar pada wajah. Ini berbeda dari Nevus Hori yang serupa dengan tahi lalat namun dapat berjumlah lebih banyak. Perbedaan yang paling jelas antara keduanya adalah melasma tidak mengganggu kerja folikel dan kelenjar keringat pada kulit, sementara Nevus Hori sebaliknya.
Cara merawat diri: Mungkin sebelumnya Anda masih berpikir dua kali untuk memperkenalkan retinoid (kandungan yang hanya bisa diresepkan oleh dokter) dan retinol (tersedia bebas pasaran) dalam rutinitas perawatan kulit. Walau memang banyak alternatif untuk retinol, keadaan kulit di umur 30-an dapat sangat terbantukan dengan penggunaan zat turunan vitamin A ini. Selain dapat menghaluskan serta meratakan tekstur kulit, retinol juga dapat membantu memudarkan masalah pigmen karena mampu meningkatkan pergantian sel. Cara kerjanya adalah dengan menghalangi produksi enzim tirosinase yang memiliki peran penting dalam pembentukan melanin. Retinol dapat menjadi tulang punggung dalam perawatan kulit di umur 30-an dan, dengan dukungan tranexamic acid dan alpha arbutin, dapat mengenyahkan diskolorasi dan hiperpigmentasi. Tetapi, jika masalah pigmen yang kita alami ternyata cukup serius, akan lebih baik jika kita berkonsultasi langsung dengan dokter kulit.
CeraVe Resurfacing Retinol Serum | Kiehl’s Retinol Fast Release Wrinkle-Reducing Night Serum |
Olay Regenerist Retinol24 Night Moisturiser | 111Skin Wrinkle Erasing Retinol Patches |
Dermalogica Retinol Clearing Oil | The Ordinary Granactive Retinoid 2% Emulsion |
APA YANG TERJADI? KULIT KERING
Melambatnya rotasi pembaharuan sel melewati umur 30-an juga menimbulkan masalah kekeringan kulit. Yang lebih parah lagi, masalah ini dilipat gandakan oleh berkurangnya produksi sebum. Peran sebum adalah menjaga kadar pH dan lubrikasi, serta mencegah agar kulit tidak kehilangan kadar air—maka, minyak wajah yang selama ini sering dituding sebagai masalah ternyata justru memiliki peran yang cukup besar bagi kesehatan kulit. Selain berkurangnya sebum, produksi faktor hidrasi seperti asam hialuronat alami yang semakin melambat sementara tingkat kerusakan molekulnya terus melaju cepat juga membuat kulit kesulitan mempertahankan kelembapan di usia kepala tiga.
Cara merawat diri: Di umur apapun, kelembapan adalah faktor utama dalam menjaga kesehatan kulit. Namun, saat umur menginjak angka 30, faktor ini menjadi lebih penting lagi dikarenakan kulit kita cenderung lebih kering dari sebelumnya. Tentunya masalah dehidrasi di kulit perlu ditanggulangi dengan menghidrasi serta mengunci kelembapan, dan kita dapat melakukan ini lewat penggunaan produk yang mengandung humektan sekaligus emolien. Cara kerja humektan adalah dengan menarik dan meningkatkan kelembapan dalam kulit, sementara emolien mencegah hilangnya kelembapan. Pelembap yang mengandung humektan seperti hyaluronic acid atau gliserin serta emolien seperti squalene atau ceramides dapat menjadi pilihan.
Dr.Jart+ Ceramidin Skin Barrier Serum Toner | Lancome Renergie Triple Serum |
Beauty of Joseon Glow Replenishing Rice Milk | Dr. Dennis Gross Alpha Beta Extra Strength Daily Peel |
Laneige Cream Skin Refillable Toner & Moisturizer | Tatcha The Silk Cream |
APA YANG TERJADI? KULIT BERJERAWAT HORMONAL
Sering kali orang menganggap bahwa jerawat adalah masalah kulit remaja. Nyatanya, saat menginjak umur 30-an Anda dihadapkan dengan kemungkinan terjadinya adult acne atau kulit dewasa yang berjerawat. Tak jarang jerawat jenis ini berbentuk jerawat kistik yang muncul ‘menghiasi’ area rahang. Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormon akibat berbagai faktor misalnya menstruasi, kehamilan, stres, atau peningkatan kadar hormon Androgen yang mendorong produksi sebum secara berlebihan.
Cara merawat diri: Perlu dicatat bahwa menyembuhkan jerawat kulit dewasa belum tentu bisa menggunakan metode yang sama dengan jerawat remaja. Karena, keadaan kulit di umur 30-an tidak lagi setangguh saat muda akibat tingkat regenerasi sel yang melambat. Maka lebih baik menghindari produk perawatan jerawat yang diformulasikan untuk kulit yang masih belia, walaupun produk tersebut pernah menjadi produk yang kita andalkan. Pastikan produk perawatan yang Anda pilih memang diformulasikan untuk kulit dewasa, dan utamakan produk bersifat gentle yang tidak akan membuat kekeringan kulit semakin kering dan menjadi semakin parah. Niacinamide dapat membantu menanggulangi masalah jerawat, namun, jika dirasa kondisi jerawat terlalu parah untuk disembuhkan dengan produk topikal biasa, tentu akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter kulit untuk solusi paling efektif.
The Ordinary Niacinamide 10 + Zinc 1 Oil Control Serum | Estée Lauder Advanced Night Repair Rescue Solution |
Sunday Riley Be Nice 10 Niacinamide Serum | SkinCeuticals Discoloration Defense |
Caudalie Premier Cru Anti-Aging Serum | Glossier Super Pure |