BEAUTY

24 April 2025

Menyelisik Peran Sel Punca bagi Masa Depan Dunia Estetika dan Kecantikan


Menyelisik Peran Sel Punca bagi Masa Depan Dunia Estetika dan Kecantikan

photo Getty Images

Apakah Anda kerap merasa bahwa tahun 2000 hanya berjarak sepuluh tahun silam? Tenang. Anda bukan satusatunya orang yang merasa demikian. Terkait hal ini, Anda pun tidak sendirian dalam petualangan mencari solusi antiaging yang tepat. Di tahun 2025, berbagai kemajuan teknologi terletak di ujung jari yang mampu mengakses ketersediaan informasi yang tak berbatas; dan diantara sekian banyak buzz word, mungkin Anda menyadari istilah “stem cell” semakin melekat pada dunia perawatan diri serta kecantikan.

Stem cell atau sel punca yang sebelumnya marak diperbincangkan sebagai solusi revolusioner untuk masalah kesehatan, kini digadang-gadang dapat membuat perubahan yang tak kalah besar dalam dunia kecantikan, khususnya di bidang antiaging. Benar atau tidak? ELLE mencari tahu sejumlah faktanya. Sebab kenyataannya sudah 25 tahun berlalu sejak tahun 2000, dan kita tak lagi bisa main-main soal anti-aging .

photo GETTY Images.

Apa itu Stem Cell?

Singkatnya, stem cell atau sel punca adalah sel jenis istimewa. Sel-sel ini memiliki dua kemampuan penting, yaitu kemampuan untuk melipatgandakan diri, serta berkembang menjadi sel jenis lain yang memiliki fungsi tersendiri—ibaratnya, sel punca adalah seperti sebentuk tanah liat sebelum dibagi-bagi atau diproses menjadi mangkuk atau cangkir. Menurut informasi yang diberikan Jakarta Stem Cell Centre oleh co-founder DR. dr. Cosmos Octavius Mangunsong SpM(K), beliau menjelaskan bahwa semua manusia memiliki sel-sel punca sejak dalam kandungan. Sel-sel punca membantu janin berkembang hingga terlahir ke dunia, dan tetap ‘tertidur’ dalam tubuh sampai saatnya dibutuhkan untuk kembali aktif, misalnya ketika tubuh sakit atau luka. Sel-sel punca terbagi menjadi dua tipe utama: embrionik dan dewasa.

Sel punca embrionik berasal dari embrio tahap awal dan memiliki kemampuan berkembang menjadi semua jenis sel dalam tubuh. Kemampuan yang dikenal sebagai pluripotensi itu membuatnya sangat berharga untuk penelitian ilmiah. Namun, penggunaan sel punca tipe ini sangat kontroversial karena pertimbangan etika seputar penggunaan embrio. Sementara sel punca dewasa adalah sel-sel yang dapat ditemukan di berbagai jaringan dalam tubuh, seperti sumsum tulang, kulit, dan lemak. Sel-sel punca tipe ini tergolong multipotensi, karena lebih terspesialisasi ketimbang tipe embrionik, dengan kapasitas untuk meregenerasi jaringan tertentu saja serta kemampuan yang lebih terbatas dalam berkembang menjadi sel jenis lain.

Selain keduanya, ada juga tipe yang disebut sel punca pluripotensi terinduksi, yang dihasilkan dengan cara memprogram ulang sel punca dewasa untuk mengembalikannya pada keadaan pluripotensi, meniru sifat sel punca embrionik. Dengan begitu, kemampuan regeneratifnya dapat dibilang setara, namun tanpa kerumitan problema etika yang terkait.

photo iStock.

Geliat Stem Cells dalam Industri Kecantikan

Potensi yang tersimpan dalam sel-sel punca serta kemampuan regeneratif yang dimilikinya menjadi fokus penelitian yang terus berlanjut hingga kini. Beragam inovasi medis yang memberikan harapan baru untuk penanganan penyakit pun telah dihasilkan. Salah satu aplikasi dari penelitian tersebut adalah pengobatan regeneratif, di mana sel-sel punca dipergunakan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak—misalnya meregenerasi jaringan yang rusak pada jantung yang menderita penyakit, atau sel saraf pada tulang belakang yang rusak akibat cedera.

Ada pula penelitian yang dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan sel punca untuk menangani rasa sakit dan inflamasi, serta potensinya sebagai solusi untuk kondisi neurologi. Tak dapat dipungkiri bahwa inovasi ranah medis sering kali merambat ke dalam dunia kecantikan, dan itulah yang terjadi dengan penelitian sel-sel punca. Kemampuan regeneratif dari selsel ini menjadikannya ‘bintang baru’ dalam panggung perawatan kulit dan kecantikan—namun bagaimana aplikasinya?

photo Getty Images.

Pertumbuhan rambut adalah salah satu bagian dari dunia kecantikan yang menemukan manfaat dari penelitian sel punca. Jutaan orang di seluruh dunia berhadapan dengan menipisnya rambut akibat berbagai faktor seperti genetik atau umur. Sel punca dipahami dapat menjadi solusi potensial untuk merevitalisasi folikel dan mendukung pertumbuhan rambut. Melansir dari pidato Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, Sp. D.V.E, Subsp. D.K.E. pada upacara pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang dermatologi dan venereologi fakultas kedokteran Universitas Indonesia yang berjudul Sel Punca dan Turunannya: Harapan bagi Masa Depan Pengobatan Rambut Rontok dan Kebotakan, beliau memaparkan bahwa sel punca yang memiliki potensi regenerasi pada folikel rambut dapat diperoleh dari berbagai sumber, contohnya jaringan adiposa, sumsum tulang, atau folikel rambut pada area yang tidak terdampak gangguan kebotakan.

Sekretom adalah bahan yang disekresikan oleh sel punca di dalam media yang terkondisikan. Berdasarkan studi yang beliau lakukan bersama sejawat di tahun 2021 dan 2023, penanganan alopesia androgenetik dengan memanfaatkan sektrom membuahkan hasil menjanjikan di mana ditemukan peningkatan signifi kan pada jumlah, ketebalan, serta diameter rambut dari subjek yang mendapatkan terapi sekretom.

Jacey (Persona) photograph by Ikmal Awfar for ELLE Indonesia March 2023; styling Ghina Rizqi; makeup Oktrin Azzahra.

Stem Cells bagi Perawatan Anti-Aging

Seiring dengan bertambahnya umur, kemampuan alami tubuh untuk meregenerasi sel semakin melambat. Inilah yang menyebabkan munculnya kerutan, pengurangan kekencangan kulit, serta tanda-tanda penuaan lainnya. Terapi sel punca yang ditujukan untuk kulit dapat memicu regenerasi sel-sel baru dengan sel punca jenis mesenkimal. Sel jenis tersebut merupakan sel multipoten yang memiliki sifat parakrin, alias mampu mendukung proses penyembuhan dan regenerasi jaringan. Sel punca mesenkimal dapat merangsang produksi kolagen dan elastin, yang membantu meremajakan kulit dengan membuatnya lebih kenyal dan kencang, serta mengurangi tampilan garis halus. Sel jenis ini juga memiliki komponen sitokin yang mempercepat pertumbuhan kembali sel kulit sehingga tekstur kulit tampak lebih halus dengan rona merata.

Proses melakukan perawatan ini adalah dengan mengambil sel punca dari tubuh kita sendiri, yang kemudian diaktivasi dan dimasukkan kembali ke dalam tubuh pada area-area yang ditargetkan untuk terapi dengan cara injeksi atau intravena. Saat ini sejumlah produk perawatan kulit turut ditemukan kerap menyebutkan stem cell atau sel punca dalam kandungannya. Umumnya sel punca dalam formulasi seperti ini adalah sel punca yang tidak diambil dari seorang manusia, melainkan dari tanaman. Penting untuk diingat bahwa potensi regeneratif dari sel punca yang bersifat autologus, atau diambil dari tubuh sendiri, akan berbeda dari sel-sel punca yang diambil dari tanaman sebagai sumbernya.

Apakah suatu hari akan ada formulasi serum anti-aging yang mengandung sel punca dari tubuh kita untuk kita gunakan pada kulit kita sendiri? Ada segelintir nama skincare yang mencobanya, namun sangat sulit untuk menjaga sel-sel punca agar tetap hidup dalam formulasi topikal, maka efi kasinya belum 100% dapat dibuktikan. Walau demikian, penelitian sel punca terus berlanjut dan berkembang, bahkan memunculkan potensi untuk ‘memutar balik waktu’ yang lebih dari sebatas kosmetik, melainkan untuk tubuh secara keseluruhan. Vitalitas tubuh, mobilitas sendi, dan kesehatan seksual serta panca indra juga berpotensi besar mendapatkan manfaat dari sel punca, menghadirkan defi nisi anti-aging yang nyata.