Jauh sebelum pola pikir dunia perihal kecantikan mulai merangkul konsep yang lebih beragam, seperti sekarang; stereotipe atas apa yang idealnya dinilai cantik mengacu pada sosok kulit putih bertubuh langsing, dan berambut lurus halus. Suatu persepsi yang sesungguhnya tidak realistis, namun lekat membentuk citra dalam benak masyarakat; yang kita legitimasi sebagai sebuah standar, bahkan barangkali masih kita terima sampai hari ini.

Berkutat di dalam pusaran industri hiburan, di mana penampilan menarik—yang sesuai “standar ideal publik”—erat dinilai lewat fisik, membuat Selena Gomez familier akan realitas absurd tersebut. Realitas yang sama yang menggerogoti kesadaran sang superstar global, hingga menumbuhkan hasratnya untuk mengeksplor dunia kecantikan. Rare Beauty lahir di September 2020 silam. Sebuah jenama kecantikan yang diciptakan Gomez penuh nurani. Setiap produknya diformulasi merangkul personalitas. Sebab, bagi Gomez, keunikan seseorang ialah yang membuatnya cantik. Ia bertekad mematahkan paradigma yang merusak kesehatan mental itu. Mengiringi semangatnya, Rare Impact Fund—yang sampai artikel ini ditulis telah berhasil mendistribusikan sekitar USD 3 miliar ke puluhan organisasi yang berfokus pada persoalan kesehatan mental—turut digagas sebagai bagian mereknya.

Selama tiga tahun, Rare Beauty terus berkembang menjadi salah satu lini kecantikan paling digemari di dunia. Ekspansinya resmi menjangkau Indonesia pada tahun ini. Mulai 22 Mei 2023, rangkaian lini rias Rare Beauty siap mengisi rak kecantikan gerai-gerai Sephora Indonesia. Kita juga dapat menemukannya melalui situs www.sephora.co.id. Menjelang debut peluncurannya, saya bicara dengan sang beauty mogul tentang mengubah narasi kesehatan mental melalui pentingnya menjadi diri sendiri dan keberanian berekspresi.

Selena, kapan Anda merasa paling cantik akhir-akhir ini?

“Ketika saya dikelilingi oleh orang yang saya cintai!”

Ada saat di mana kita sebagai manusia tidak merasa percaya diri tetapi tetap harus tampil menjalani hari. Apa yang Anda lakukan bilamana momen itu datang menghampiri?

“Saya mencoba memberi kelonggaran pada diri sendiri, dan bersyukur. Itu adalah proses yang masih perlu saya upayakan hingga sekarang. Saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa saya sangat bersyukur; dapat melakukan apa yang saya suka, dan atas semua dukungan dari teman, keluarga, dan komunitas saya.”

Bagaimana Anda melihat hubungan antara kecantikan dan kesehatan mental? 

“Saya pikir, ada benang merah yang kuat antar keduanya. Saya sendiri mengalami bagaimana standar kecantikan yang tidak realistis berdampak pada kesehatan mental saya; dan saya tahu ada banyak orang yang merasakan hal serupa.”

Dan karena alasan itu, Anda membangun Rare Beauty sekaligus sebagai wadah yang aktif mendukung persoalan kesehatan mental.

“Ketika memulai proyek Rare Beauty, saya tahu bahwa saya ingin lini ini menjadi lebih dari sekadar brand kosmetik. Saya ingin Rare Beauty menantang standar kecantikan yang tidak realistis itu. Penting bagi saya agar Rare Beauty tidak sekadar menawarkan produk berkualitas, tetapi sekaligus menjadi kekuatan penggerak yang mendukung kesehatan mental. Alasan ini yang kemudian melatari kami menggagas Rare Impact sebagai bagian dari brand. Kami mendonasikan 1% dari seluruh penjualan global melalui Rare Impact Warm Wishes Effortless Bronzer. Fund, dan menjalin kemitraan bersama yayasan yang mewadahi peningkatan sumber daya kesehatan mental bagi generasi muda. Lewat Rare Beauty, saya berharap dapat membangun komunitas di mana orang-orang merasa nyaman bersikap vulnerable, dan menjadi diri sendiri tanpa dihakimi.”

Bagaimana keterlibatan komunitas Rare Beauty menginspirasi Anda berinovasi menciptakan koleksi?

“Saya menemukan inspirasi dari mana saja—dan selalu mengirimkan banyak ide kepada tim! Untuk Soft Pinch Tinted Lip Oil misalnya; pada dasarnya saya ingin menciptakan sesuatu untuk bibir sebagaimana yang dilakukan Soft Pinch Liquid Blush bagi pipi Anda. Komunitas kami jelas menjadi inspirasi terbesar saya. Saya suka melihat bagaimana tiap orang mencoba berbagai tren kecantikan dengan Rare Beauty. Dan kami sangat mendengarkan pendapat mereka tentang produk-produk kami. Tahun lalu misalnya, kami merilis Warm Wishes Effortless Bronzer dalam warna yang memberi kehangatan pada kompleksi; orang-orang menyukainya, tapi sekaligus berharap bisa memanfaatkannya sebagai kontur. Maka, tahun ini, kami meluncurkan tambahan tiga warna undertone lebih dingin.”

Lalu, apa produk Rare Beauty yang paling sering Anda gunakan saat ini?

“Saya sangat tidak suka memilih favorit. Sebab, kesukaan kita selalu berubah seiring waktu. Tapi saat ini saya sangat bersemangat dengan peluncuran rangakaian terbaru kami: Soft Pinch Tinted Lip Oil. Formula lip oil ini sangat berbeda dari produk apa pun yang pernah saya coba sebelumnya; terasa seperti jeli, sangat ringan saat diaplikasikan pada bibir; pigmen warnanya pun begitu indah, dan tahan lama.”

Pengalaman apa yang Anda harap bisa dirasakan para pengguna Rare Beauty?

“Saya ingin agar orang merasa nyaman saat merias wajah; karenanya produk kami sangat mudah digunakan. Kami senang menyebut produk kami sebagai kosmetik yang dibuat agar para pemakainya merasa istimewa, tanpa menyembunyikan apa yang membuat Anda unik.”

Mengapa penting bagi Anda untuk Rare Beauty menjangkau keberbagaian dalam setiap persona?

“Saya menciptakan Rare Beauty dengan mempertimbangkan bahwa setiap orang memiliki karakteristik. Karenanya saya ingin agar Rare Beauty dapat menjangkau semua karakter tersebut. Saya berharap agar setiap orang dapat menemukan dirinya dalam Rare Beauty. Dan fokus itu yang saya pikirkan setiap kali merancang produk baru bersama tim.”