BEAUTY

23 Juli 2021

Tabir Surya dalam Industri Kecantikan


Tabir Surya dalam Industri Kecantikan

Mengenal lebih dekat asal muasal terciptanya sunscreen atau tabir surya dalam industri kecantikan.

memahami inggredient dalam sunscreen
Ustyna Drul (Selective Management) for ELLE Indonesia November-December 2020 photography Arthur Prochnicki (SeptemberArt Agency) styling Serafin Zielinski

Dianggap sebagai salah satu produk paling esensial dalam ritual kecantikan, sunscreen atau tabir surya yang kiri tersedia dalam berbagai formula, bentuk, dan tekstur, nyatanya memiliki sejarah panjang sebelum mencapai titik ini (banyak individu yang telah sadar untuk memakainya setiap hari.)

Dahulu kala, orang Mesir Kuno mengoleskan produk seperti melati dan dedak padi untuk mencegah kulitnya menjadi gelap. Pada abad ke-16, perempuan di Eropa mengenakan masker wajah yang disebut visards dan hanya dikenakan oleh kalangan atas hingga abad ke-18.

memahami inggredient dalam sunscreen

Lantas pada tahun 1935, Eugène Schueller, pendiri L'Oréal, menciptakan tabir surya pertama yang disebut ambre solaire. Pada akhir 1930-an, glacier cream dengan formula lebih halus, ditemukan oleh seorang mahasiswa.

Lalu pada 1940an, coppertone diperkenalkan. Dilengkapi dengan iklan hingga jingle yang menjadi ikon, sayangnya tujuan tabir surya masih sebatas pelindung dalam berjemur. Di tahun 2000an, produk dengan Sun Protection Factor (SPF) dirilis. Akhirnya, karena tingginya studi tentang paparan sinar matahari dan kanker kulit, pentingnya tabir surya saat ini telah disadari secara luas.

Memang ada sederet alasan pentingnya penggunaan tabir surya, namun salah satu yang paling fundamental ialah fakta bahwa lapisan ozon yang memberikan perlindungan alami dari matahari kian menipis, membuat kita kurang terlindungi dari sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya.

Terlebih di Indonesia yang memiliki cuaca hangat, sehingga mendorong orang untuk menghabiskan banyak waktu di luar ruangan. Meskipun perbaikan sel kulit secara alami meregenerasi diri, hanya dibutuhkan beberapa menit dari paparan sinar matahari (UVB & UVA) untuk memicu kerusakan serius pada DNA—yang jika dibiarkan terus menerus—dapat memicu kanker. Berikut lima tabir surya pilihan ELLE di tahun 2021 ini.

[metaslider id="29121"]