8 Februari 2025
Belda Amelia & Andika Widyatama Menikah Di Dalam Ruangan yang Serupa Taman Air Terjun

photo courtesy Belda Amelia & Andika Widyatama (Venema Pictures)















Fakultas kedokteran Universitas Trisakti menjadi awal tumbuhnya benih cinta antara Belda Amelia dan Andika Widyatama. Kala Belda baru masuk kampus sebagai mahasiswa baru, Andika justru tengah menjalani program Co-Ass sebagai dokter muda di suatu rumah sakit sehingga keduanya belum pernah bertemu di kampus.
Pada suatu hari di bulan Maret 2016, Belda dan Andika saling mengenal ketika keduanya sama-sama terlubat dalam pembuatan proyek video edukasi kesehatan untuk fakultas. Dua bulan kemudian, mereka mulai menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, “We agreed that is was not love at the first sight. Awalnya malah Andika terkesan cuek, dia jarang mengajak saya mengobrol, yang kemudian baru saya tahu belakangan bahwa Andika memang pendiam dan cenderung introver. Lama-kelamaan hubungan kami makin dekat, kami berdua menemukan banyak kecocokan satu sama lain dan akhirnya di satu titik, saya merasa yakin bahwa Andika adalah laki-laki yang tepat. Rasanya sulit untuk dijabarkan melalui kata-kata, tapi bersamanya saya merasa amat bahagia. I feel safe and loved. Dan yang terpenting, hubungan kami berlandaskan rasa kepercayaan yang begitu besar sehingga menjalaninya pun terasa begitu menyenangkan,” ujar Belda.
Berpacaran selama lebih dari 5 tahun, Belda bercerita bahwa ia dan sang kekasih belum membahas urusan pernikahan sampai akhirnya sebuah kejutan terjadi ketika mereka tengah merayakan ulang tahun. “Pada 2021 silam, sebenarnya saya dan Andika belum merencanakan pernikahan meski sudah menjalin hubungan cukup lama. Saya pun tidak mengira, surprise birthday dinner yang saya persiapkan untuk Andika justru menjadi momen sang kekasih melamar saya,” cerita Belda.
12 Desember 2021, Belda dan Andika melangsung acara pernikahan di Sampoerna Strategic Square, Jakarta. Menggelar acara di tengah pandemi tentu mendatangkan tantangan tersendiri. Termasuk soal penyajian makanan dan kenyamanan orang-orang yang hadir. Pasangan pengantin ini menyiasatinya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua tentu wajib melakukan swab sebelum acara. Dan menyajikan pilihan hidangan set menu untuk dine-in atau hampers makanan untuk dibawa pulang. Belda dan Andika juga membatasi jumlah tamu yang hadir yakni mengundang sebatas 350 orang .
Awalnya Belda menginginkan konsep outdoor namun urung dilakukan karena mempertimbangkan faktor cuaca. Alhasil, acara digelar secara semi outdoor yakni menempati ruangan depan gedung dekat dengan akses area outdoor dan tangga-tangga sebagai bagian dari dekorasi. Dilaksanakan pukul 9 pagi, acara akad mengusung konsep cascade botanics dengan sentuhan adat tradisional Jawa yang kental. Bersama Suryo Decor, Belda dan Andika merancang konsep dekorasi ala hutan hijau dengan bunga-bunga kontemporer yang atraktif tapi sekaligus klasik.
Rangkaian bunga memenuhi lokasi acara akad dengan sentuhan berbeda yakni adanya kembang goyang khas riasan adat Jawa sebagai latar meja akad. Yang menarik, cunduk mentul yang biasanya digunakan oleh pengantin adat Jawa sebagai headpiece, justru diperlakukan sebagai backdrop akad nikah. Berkolaborasi dengan wedding stylist dari Behind the Vows, Belda menggagas ide kreatif untuk memunculkan cunduk mentul dengan jumlah 9 buah yang melambangkan Wali Songo. “Saya senang dengan segala sesuatu yang klasik dan sederhana. Termasuk merekatkan unsur budaya dan tradisinya ke dalam acara pernikahan. Pemakaian cunduk mentul sendiri merupakan bentuk kecintaan saya dan suami terhadap ada Jawa dan budaya asal keluarga kamu berdua, “ ujar Belda.
Siang harinya pukul 12 di tempat yang sama, Belda dan Andika melangsungkan resepsi yang dihadiri oleh keluarga dan kerabat dengan pembatasan jumlah tamu undangan. Masih menerapkan tema cascade botanics, acara di siang hari menerapkan konsep air terjun tiga dimensi yang diilustrasikan dengan gambar bunga orchid dan hydrangea. Gambar dan bunga-bunga tersebut dibingkai oleh rangka berwarna emas sehingga kedua mempelai bersama orangtua pengantin terlihat seolah sedang menggelar pernikahan di depan air terjun.
Belda bercerita, “Kami melihat air terjun secara filosofis yakni mengalirkan air yang terjatuh layaknya duka kehidupan. Namun air terjun juga punya kesan indah dan tenang. Kami menganggapnya sebagai aspek bahagia yang penuh suka cita. Memilih konsep air terjun, saya dan suami mengibaratkannya bak kehidupan yang silih berganti datang suka dan duka. Sama halnya dengan perjalanan rumah tangga yang kelak akan kami jalani berdua.”

Chayuda Jiaravanon Kenakan Gaun Pengantin Ikonis Oscar de la Renta Untuk Menikahi Ian Daniel Santoso Di Lake Como, Italia

Dibalut Gaun Danielle Frankel, Tiffany Mediana Menikahi George Stopczynski Dalam Latar Estetika Abad Ke-19 Sebuah Hotel Di Maroko

Cut Beby Tsabina Menikahi Rizki Aulia Dalam Prosesi Pernikahan Adat Aceh dan Gelaran Klasik Resepsi Internasional

Prananda Surya Paloh Jalankan Prosesi Budaya Aceh Untuk Menikahi Rifiyota Aprilia Widjaja Di Hotel Milik Keluarga Di Bali