Untuk pertama kalinya, Vivienne Westwood menggelar pagelaran khusus koleksi busana pengantin. Debutnya dihelat di Barcelona Bridal Fashion Week pada bulan April 2025 silam. Arena bersejarah Universitat de Barcelona jadi panggungnya. Koleksi ini ditujukan sebagai mahakarya dalam menghormati warisan sejarah, seni dan romansa, sekaligus menantang norma pengantin tradisional sebagaimana spirit Vivienne Westwood.

Ketertarikan Westwood pada busana pengantin dimulai pada 1962, ketika ia merancang gaun pernikahannya sendiri. Ia kemudian berinisiatif menampilkan gaun pengantin sebagai bagain runway rumah modenya tatkala mempresentasikan koleksi Spring/Summer 1992. “Sejak pertama kali saya bekerja dengan Vivienne pada awal tahun 1990-an, busana pengantin selalu menjadi bagian penting dari rumah mode Vivienne Westwood,” ujar sang Direktur Kreatif, Andreas Kronthaler, “Untuk menghelat pagelaran perdana koleksi pengantin pertama kami di Barcelona, kota yang begitu luar biasa indah dan penuh inspirasi, rasanya sangat tepat. Keagungan boulevard dan arsitektur Barcelona menjadi titik awal kami.” 

Untuk koleksi tahun 2026, korset dan tailoring presisi menjadi ciri utama desain koleksinya. Material seperti jacquard mewah, georgette ringan, linen, sifon, dan sutra duchesse dari Italia menghadirkan keanggunan klasik yang modern. Dalam detailnya, motif mawar ikonis karya Westwood serta orange blossom dihadirkan menghiasi bahan tulle lembut.

Sebagai penghormatan terhadap sejarah rumah mode, Kronthaler tutur menghidupkan kembali gaun ikonis dalam rangkaian koleksi Vive la Cocotte di tahun 1995. Koleksi yang menginterpretasikan citra glamor perempuan bangsawan Prancis abad 17 dan 18 tersebut menerapkan siluet klasik sebagai kemewahan modern yang abadi. Tidak hanya menghadirkan gaun, koleksinya untuk tahun 2025 juga menawarkan pilihan celana, blazer, dan gaya serbaguna yang dapat dikenakan ulang setelah hari pernikahan. Setiap desain membawa kisah yang kuat, ciri khas dari karya Westwood.

Vivienne Westwood, yang berpulang pada Desember 2022, dikagumi akan rancangannya yang kerap melampaui batasan-batasan mode tradisional. Ia menampilkan estetika punk selayaknya mode nan memesona, hingga menjadikan mode sebagai medium perlawanan. Semangat yang sama hidup lewat rancangan Kronthaler di Barcelona lalu. Sang Direktur Kreatif seolah-olah menegaskan bahwa dunia bridal telah berevolusi dan tak lagi terbatas pada siluet klasik dan putih semata, melainkan menjadi ruang ekspresi personal yang sejalan dengan visi Vivienne Westwood sejak awal kariernya.