13 November 2024
Bicara Tren Mode dan Korelasinya dengan Gaya Personal Bersama Felix Tjahyadi
PHOTOGRAPHY BY Indra Permana
Energi Kreatif begitu terasa kala bertemu dengan Felix Tjahyadi di kediamannya di bilangan Jakarta Pusat. Dikenal lewat karya-karyanya yang menginspirasi dan dapat dinikimati oleh siapa saja, ia menjadi ‘seniman’ di balik keindahan jendela butik-butik Hermès di Indonesia. Sebagai direktur kreatif dan desainer komunikasi visual di Indonesia dari label asal Prancis tersebut, tak mengherankan bagi Felix untuk memiliki gaya berpakaian yang begitu istimewa.
Tumbuh besar di lingkungan yang cukup dekat dengan industri fashion sedikit banyak membentuk selera berbusana laki-laki satu ini. “Ibu saya seorang modiste dan memiliki butik. Jadi sejak kecil saya sudah familier dengan produksi pembuatan pakaian hingga tren dari waktu ke waktu, yang kemudian memengaruhi pandangan saya dalam bekerja,” ungkapnya membuka percakapan. Menurutnya, fashion menjadi penting ketika relevan dengan individu yang bersangkutan dan sangatlah personal. Ia dapat menjadi identitas, ekspresi, hingga hanya sebagai fungsi. “Fashion is a trend, dan tren terus berubah. Begitu pula kita sebagai manusia yang selalu konsisten mengadaptasi diri dengan perubahan.”
Berbicara mengenai tren, Felix mengaku tak lagi peduli dengan tren fashion terkini sejak tiga tahun silam. “Tentu saya menikmati keindahannya dan tetap mencintai fashion. Tetapi hal tersebut tak lagi menjadi prioritas bagi saya,” tuturnya. Lebih lanjut, ia turut mengungkapkan bahwa gaya pribadinya telah melewati berbagai perubahan sejak awal berkarier. “Saya lebih memberontak dan berani dalam berekspresi ketika saya muda. Ada masanya juga saya ingin terlihat lebih dewasa dan profesional. Saat ini saya hanya memikirkan baju gym yang nyaman.”
Perubahan ini turut mengubah pertimbangannya kala berbelanja. “Pesan atau ekspresi adalah hal utama yang saya pilih ketika saya muda. Sekarang, Saya hanya memikirkan kenyamanan dan memastikan benda tesebut dapat digunakan berulang kali dengan usia yang panjang,” ujar laki-laki yang menyukai warna-warna monokromatis dan gelap seperti hijau dan biru tua.
Ketika membahas desainer mode yang paling menginspirasinya, Felix dengan mantap menyebutkan sederet nama. “Perancang busana yang menginspirasi saya adalah Alexander McQueen, Yohji Yamamoto, Rei Kawakubo, Azzedine Alaïa, Martin Margiela dan Issey Miyake,” tuturnya. “Mereka menciptakan lebih dari sekadar pakaian. Ide dan karya mereka membawa kıta bermimpi. Mendorong, menantang, dan membuat pergerakan hebat di industri kreatif.”