FASHION

23 Juli 2019

Bruno Pavlovsky Pastikan Chanel Berevolusi Tanpa Tinggalkan Sejarah


Bruno Pavlovsky Pastikan Chanel Berevolusi Tanpa Tinggalkan Sejarah

Sejarah menjadi kunci penting menuju masa depan bagi Bruno Pavlovsky. Sang presiden Chanel menuturkan visinya saat ditemui dalam helatan ekshibisi Mademoiselle Privé di Shanghai.

[gallery columns="2" size="full" ids="8551,8550"] Setelah London, Seoul, dan Hong Kong, ekshibisi Mademoiselle Privé kini dihelat di Shanghai. Mengapa Anda memutuskan untuk menghelat ekshibisi kali ini di Shanghai? “Kami memiliki banyak klien di Tiongkok. Ada hubungan kuat antara Tiongkok dan Prancis, begitu pula antara Tiongkok dan Chanel. Sehingga menjadi begitu penting sekali untuk datang kemari dan membicarakan apa yang telah Mademoiselle Chanel lakukan lewat tiga produk ikonisnya: parfum No.5, haute couture dan high jewelry. Ekshibisi ini tentang Mademoiselle Chanel, kreasi-kreasi Chanel, dan masa depan Chanel. Ini bukan soal produk, bukan soal butik, bukan juga soal tas, namun menyoal visi dan DNA brand kami. Sehingga menjadi begitu penting bagi kami untuk memiliki dialog tersebut dengan klien-klien kami di Tiongkok.” Adakah sejarah khusus antara Mademoiselle Chanel dengan Tiongkok? “Kami menggelar show pertama kami di Shanghai 10 tahun lalu, untuk musim gugur/dingin 2010 di The Bund. Sebelum menggelar show tersebut, Karl Lagerfeld memutarkan sebuah film pendek yang mengisahkan perjalanan imajiner Gabrielle Chanel di Tiongkok. Tentunya, semua ini fiktif karena beliau tidak pernah ke Tiongkok sepanjang hidupnya. Hubungan lain antara Mademoiselle Chanel dan Tiongkok ada pada kecintaanya terhadap kreasi Coromandel. Ia selalu terinspirasi dari kerajinan tangan dan pemandangan negeri Tiongkok. Apabila Anda pergi ke apartemennya, Anda akan melihat inspirasi-inspirasi ini. Tiongkok baginya bak sebuah imajinasi yang selalu menginspirasi, karena ia tak pernah datang ke sini. Namun ia memiliki koneksi kuat dengan Tiongkok, tanpa perlu berada di sini.” Chanel memiliki sejarah panjang, namun tetap berhasil memperbarui diri untuk menjadi modern dan kontemporer. Bagaimana Anda menyeimbangkan keduanya? “Visinya selalu tentang Chanel. Ketika Anda memikirkan Chanel, Anda memikirkan tentang semangatnya. Kini, bisnisnya telah menjadi begitu berbeda, produk yang ditawarkan pun berbeda. Namun ketika Anda melihat ekshibisi ini, Anda akan melihat ada benang merah, dan benang merah ini selalu tentang Chanel.” [gallery columns="2" size="full" ids="8547,8546"] Lalu bagaimana Anda memastikan bahwa Chanel dapat terus maju dan bahkan kerap kali, mendahului waktu? “Ekshibisi ini berbicara tentang sejarah Chanel, juga mengenai pembangunan pilar masa depan kami. Desainer-desainer kami, menjadi jembatan antara DNA masa lalu dan masa depan. Tugas saya di Chanel adalah mempersiapkan 20 tahun mendatang. Saya tidak melihat ke belakang, tapi melihat apa yang akan terjadi berikutnya. Semua keputusan yang kami ambil hari ini untuk hari esok. Semua investasi yang kami lakukan dengan semua atelier kami, juga untuk 20 tahun mendatang. Saya sering sekali mendengar komentar tentang sejarah panjang Mademoiselle Chanel dan Karl Lagerfeld. Sejarah ini bagi kami, adalah kunci terpenting untuk masa depan kami. Konsistensi juga menjadi kunci. Tema koleksi boleh silih berganti, tapi pada akhirnya kami selalu membicarakan siluet Chanel. Siluet Chanel mungkin menjadi ilustrasi terbaik untuk menggambarkannya, dari Mademoiselle Chanel hingga Virginie Viard, Anda akan melihat perbedaan namun selalu terlihat konsisten.” Sebagai sebuah brand yang klasik, Anda telah secara sukses berevolusi di dunia digital. Chanel memiliki situsnya sendiri, jejaring sosial, hingga podcast. Bagaimana seluruh konten digital ini mengubah cara Anda menjalankan bisnis Anda dan mengkomunikasikan brand Anda? “Kami tak mengubah cara berbisnis kami. Kami masih konsisten dengan kreasi, jumlah koleksi, dan lainnya. Kami mulai mengkomunikasikannya secara digital sedari awal. Kami bahagia berkomunikasi dengan klien-klien kami dan kami menyadari bahwa apabila kami ingin berkomunikasi dengan mereka, kami perlu berada dimana mereka menginginkan kami berada. Itulah mengapa kami menggarapnya sejak dini. Yang telah berubah, 15 atau 20 tahun yang lalu, kami memiliki hidup yang lebih santai. Lebih sedikit koleksi, beberapa pemotretan untuk iklan dan katalog, dan semuanya selesai. Kini, kami membuat konten setiap hari, setiap minggu. Tak ada satu minggu pun berlalu tanpa pemotretan dan pengambilan video. Kami perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan di tiap medium digital kami, secara konsisten di seluruh dunia.” [gallery size="full" ids="8548,8549,8545"] Dengan kepergian Karl Lagerfeld, apakah akan ada perubahan signifikan yang akan kami lihat di Chanel? “Setelah Karl Lagerfeld, Virginie Viard adalah desainer terbaik bagi kami karena ia mampu membawa sesuatu yang baru, sisi feminin baru. Pada waktu yang sama, ia mengenal Mademoiselle Chanel, by heart. Ia mengenal Karl, ia telah bekerja bersamanya selama 30 tahun silam. Ia siap karena ia paham sejarah panjang Chanel. Ketika Anda mengenal sejarah panjang dan kode-kode Chanel, Anda akan semakin mantap dalam tiap keputusan dan langkah Anda. Itulah mengapa, Virginie adalah desainer terbaik untuk kami.” (Photo: DOC. CHANEL)