6 Oktober 2025
Kebangkitan Mode Rok Pensil dalam Jajaran Tren Gaya 2025

text by Lauren Cochrane (Georgia Palmer (Kate Moss Agency) photography by Tom Schirmacher for ELLE Indonesia October 2024; styling Charles Varenne
Marilyn Monroe berjalan melenggok di peron kereta api dalam film Some Like It Hot yang dirilis di tahun 1959. Melanie Griffith berangkat bekerja ke Manhattan dalam film Working Girl di tahun 1988. Kate Moss dengan tampilan minimalis di karpet merah tahun 1997. Michelle Obama mengenakan J.Crew berwarna cerah di White House tahun 2008. Christina Hendricks sebagai Joan Holloway di serial Mad Men. Semuanya tampil anggun dalam balutan rok pensil. Rok pensil sendiri adalah bagian dari sejarah mode, namun dengan dominasi tren rok midi dalam dekade terakhir—dan kebangkitan gaya rok mini sebagai tren lainnya—rok ini cenderung terasa seperti: “sesuatu dari masa lalu”.
Fendi | Saint Lauren |
Musim ini, semuanya berubah. Rok pensil kembali hadir: lihat bagaimana Rihanna yang sedang hamil melangkah anggun mengenakan rok pensil dari Prada di tengah hujan sebelum acara Met Gala, atau Daisy Edgar-Jones dalam rok berwarna pistachio berkilau karya Gucci di SXSW di Austin awal tahun ini. Terima kasih kepada catwalk musim ini: rok selutut yang memiliki potongan rapi dan menyempit dipadukan dengan jaket berpotongan bahu tegas menjadi siluet utama di runway Saint Laurent, terinspirasi dari gaya khas pendirinya tahun 1980-an. Di tempat lain, rok ini tampak oversized dan terinspirasi oleh gaya klasik di Prada, rapi dan dirancang sempurna oleh Sarah Burton di Givenchy, dipadukan dengan bra dan stocking di Ludovic de Saint Sernin, dan memiliki pesona abad pertengahan di Emilia Wickstead. Sementara itu, merek-merek dari New York seperti Tory Burch dan Calvin Klein menampilkan warisan kota yang identik dengan gaya bisnis, dan memadukan rok dengan jaket senada sebagai interpretasi baru dari setelan rok. Dan begitu saja, rok pensil—yang pernah dianggap sebagai gaya mode retro—kini kembali menjadi bagian dari perbincangan di mode.
Calvin Klein | Miu Miu |
“Ini adalah risiko besar,” ujar de Saint Sernin, yang sebelumnya dikenal dengan gaya busana yang sangat pendek atau panjang hingga menyapu lantai, saat memutuskan untuk memasukkan rok pensil ke dalam koleksinya. “Saya sempat berpikir, ‘Apakah ini akan diminati? Apakah para perempuan akan menyukainya?’ Ternyata, rok pensil tersebut menjadi item terlaris musim ini. Para pembeli sangat menyukainya.”
Mungkin keberhasilan ini disebabkan oleh satu faktor sederhana: rok pensil adalah bentuk klasik yang memiliki sejarah panjang dan juga mudah dipadu-padankan. Anda bisa mengenakannya dengan sepatu hak tinggi dan kemeja poplin, tetapi juga akan terlihat bagus dengan sepatu Speedcats dan baby tee. Rok pensil adalah item wajib di lemari Emilia Wickstead sendiri karena alasan ini. “Saya suka bagaimana rok ini membuat saya merasa rapi—terlihat siap tapi tidak kaku,” katanya. “Anda bisa memakainya dengan atasan rajut sederhana atau kemeja rapi, dan akan selalu cocok.”
Gucci | Givenchy |
Saya bisa membuktikannya. Rok pensil pinstripe yang saya punya adalah item wajib dalam koleksi pakaian saya; rok itu sudah bertahan dari “seleksi” pakaian tahunan saya selama hampir satu dekade. Kay Barron, direktur fashion di Net-A-Porter, setuju. “Meskipun rok pensil bukan bagian dari pakaian sehari-hari saya, saya punya satu yang sangat saya sukai dari Victoria Beckham yang sering saya gunakan di musim gugur dan musim dingin,” ucapnya. “Bergaya hitam klasik yang biasanya saya padukan dengan cropped turtleneck top dari Norma Kamali.”
Rok pensil, yang merupakan turunan dari rok hobble di awal abad ke-20 (dinamai demikian karena bagian bawahnya yang sangat sempit sehingga menyulitkan pemakainya untuk berjalan), rok pensil dengan panjang tepat diatas lutut mulai populer di tahun 1950-an berkat desainer seperti Christian Dior dan Cristóbal Balenciaga. Bintang-bintang Hollywood seperti Monroe, Audrey Hepburn dan Grace Kelly menjadi ikon untuk gaya baru ini. Rok ini kembali populer di tahun 1980, ketika desainer seperti Saint Laurent, Giorgio Armani, dan Emanuel Ungaro menjadikannya sebagai inti dari gaya power dressing.
Marilyn Monroe | Audrey Hepburn |
Barron mengatakan sejarah rok pensil adalah nilai plus saat ini: “Daripada menghindari nuansa retro, justu sangat menarik untuk merangkulnya dalam tren ini.” Bagi de Saint Sernin, bentuk rok ini terinspirasi dari kenangan masa awalnya dengan mode. “Salah satu yang menginspirasi (desain saya) adalah Prada koleksi spring 2009, dengan semua bra dan setelan roknya. Sangat ikonis!” Hal lain yang juga ada di moodboard? Foto Mrs. Beckham di sekitar tahun 2014. “Ia mengenakan gaun selutut dan sepatu platform besar. Itu sangat menggambarkan era di mana saya tumbuh dewasa.”
Tentu saja, ini bukan sekadar perihal nostalgia. Rok pensil masa kini tampil dengan pembaruan inovatif, baik dari segi modelnya di Prada atau dari segi teksturnya di Tory Burch. “Kami menyulam rok rajut agar terlihat seperti tweed, dan kami menambahkan tali serut di pinggang pada gaya berbulu mohair,” ujar Burch. Ini semua berkat suasana baru. “Para perempuan kini mendefinisikan ulang ‘klasik’ bagi diri mereka sendiri,” pungkasnya.
Wickstead | Prada |
Cerita tentang rok pensil diperkuat dengan perannya dalam film dan TV, terutama dalam drama berlatar tempat kerja, kategori yang baru-baru ini semakin populer, dengan momen-momen seperti Nicole Kidman di pesta rave dengan pakaian kerjanya di Babygirl, atau Britt Lower sebagai Helly R. di Severance. Rok ini telah menjadi inspirasi utama untuk estetika ‘corpcore’, seperti yang terlihat di pertunjukan Balenciaga di Stock Exchange di tahun 2023 dan dasi yang dikenakan oleh para bintang termasuk Ayo Debiri dan Chappell Roan. Rok pensil, sebagai pakaian klasik kantor, akan menjadi fokus berikutnya untuk tampilan ini—de Saint Sernin bahkan menyebut koleksi ini sebagai “The Interview”. “Ini tentang power dressing dan bagaimana berpakaian untuk mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan,” ia berujar.
Victoria Beckham | Rihanna |
Sang desainer menyebutkan tentang All’s Fair, drama bertema hukum terbaru karya Ryan Murphy yang akan tayang pada musim gugur nanti, sebagai inspirasi lain. Acara ini dibintangi oleh Naomi Watts serta Niecy Nash dan, berdasarkan trailer-nya, rok pensil memainkan peran pendukung. “Karakter-karakternya adalah perempuan profesional yang sukses, tetapi mereka berani dalam pilihan mode mereka,” jelas desainer kostum Paula Bradley. “Siluet dari rok pensil memperlihatkan keindahan bentuk tubuh perempuan, menjawab setiap kritik mulai dari anggapan pengekangan hingga simbol kekuatan feminin tertinggi,” ucapnya. “Di All’s Fair, rok ini terasa sangat modern.”
Balenciaga | Prada |
Bagi Bradley, wajar jika perempuan di kehidupan nyata akan kembali menggunakan rok pensil. “Berbeda dengan masa lalu, saya pikir kita akan mengadopsi tampilan ini bukan sekadar untuk menarik perhatian laki-laki, tapi dari posisi bahwa femininitas itu kuat,” katanya. “Perempuan berpakaian untuk diri mereka sendiri dan untuk perempuan lain, dan itu kini terlihat lebih jelas dalam dunia mode daripada sebelumnya.” Karena pada akhirnya, yang menarik adalah dasar dari desain ini. “Kita sedang mendambakan kejelasan,” ucap Wickstead. “Rok pensil itu tegas—tidak bertele-tele. Tidak terlalu rumit, tetapi mampu menyampaikan banyak makna. Di saat terlalu banyak ‘kebisingan’, bentuk ini membawa fokus. Ini adalah sebuah penyegaran visual.”