FASHION

4 April 2024

Kreasi Perhiasan Chanel High Jewellery Telusuri Rajutan Tweed


Kreasi Perhiasan Chanel High Jewellery Telusuri Rajutan Tweed

Di tahun 1920, Gabrielle ’Coco’ Chanel menjalin kasih dengan Duke of Westminster dan menemukan ketertarikan pada jaket-jaket berbahan tweed yang ia kenakan. Sang desainer pun lantas meminjam jaket-jaket tersebut untuk beliau pelajari untuk kemudian diterjemahkan kembali dalam koleksinya untuk Chanel, dan sejak itulah bahan tweed melekat dengan nadi desain rumah mode asal Prancis ini hingga akhirnya didapuk menjadi sumber inspirasi kreasi perhiasan high jewellery-nya di tahun 2020.



Koleksi Tweed de Chanel yang terlahir di tahun 2020 merupakan koleksi high jewellery pertama dari Chanel yang sepenuhnya fokus pada tweed. Bagaimana caranya emas dan berlian dapat ’dirajut’ hingga tampak seperti bahan lembut nan hangat asal Skotlandia ini? Jawabannya hanya dimiliki oleh Chanel high jewellery workshop. Mereka menciptakan teknik artikulasi khusus yang membuat jalinan dalam desain perhiasan koleksi ini menjadi bebas bergerak dengan luwes, mencerminkan tekstur bahan tweed yang lembut dan tidak kaku. Batu berlian, mutiara, safir, dan lain-lainnya dijalin berlapis-lapis dan bersilangan, sebagaimana jalinan bahan tweed, dalam bentuk cincin, gelang, dan kalung nan megah yang sarat detail. Kerajinan tangan yang teliti dan halus memanipulasi bahan mulia perhiasan menjadi layaknya benang dalam kain.



Di tahun 2023, Tweed de Chanel terlahir kembali dengan interpretasi tweed yang lebih dalam dari sebelumnya. ”Untuk koleksi high jewellery terbaru yang didedikasikan untuk tweed ini, saya ingin menginterpretasi lebih jauh dengan menciptakan ’kain’ yang halus dan lembut terbuat dari batu mulia.” ungkap Patrice Leguereau, direktur dari Chanel Fine Jewelry Creation Studio. Jalinan ’rajutan’ tweed dalam koleksi perhiasan ini pun lebih ringan dan loose, dengan imbuhan bebatuan dan mutiara yang bervariasi untuk mencerminkan rajutan tweed multi-tekstural khas Chanel. 



Dalam koleksi terbaru ini pula, ikon inspirasi tercinta Coco Chanel muncul berbalut rajutan tweed dalam ragam kreasi perhiasan high jewellery: pita-pita cantik yang menjadi simbol keberuntungan untuk sang desainer, bunga kamelia yang identik dengan nama Chanel, matahari yang merepresentasikan keberaniannya, serta figur singa yang merupakan lambang zodiak Coco Chanel, Leo. Masing-masing ikon inspirasi ini bersinar bertatahkan bebatuan yang duduk dalam setting yang berdesain khusus hingga dapat memamerkan keindahan setiap batunya dengan sempurna. 



Tak hanya itu, sesuai dengan filosofi desain Coco Chanel yang sangat mementingkan kebebasan dan fleksibilitas, banyak perhiasan dari koleksi ini yang dapat dikenakan dengan cara berbeda-beda. Mulai dari bros yang dapat dikenakan sebagai liontin atau sebagai aksen pada kalung collar, hingga kalung panjang yang dapat dipecah menjadi choker dan gelang, masing-masing desainnya diharapkan dapat menjadi bagian integral dalam keseharian sang pemakai dan menyesuaikan dengan gaya hidup yang vibran.