FASHION

18 Juni 2024

Kurasi Ragam Kreasi Jam Tangan Inovatif Dari Ajang Watches & Wonders 2024


Kurasi Ragam Kreasi Jam Tangan Inovatif Dari Ajang Watches & Wonders 2024

Indra Permana for ELLE Indonesia June-July 2024; styling Ismelya Muntu

Ekshibisi Watches & Wonders yang dihelat di Palexpo, Jenewa, pada  9 hingga 15 April tahun ini mencetak rekor baru. Selain peningkatan yang stabil dalam jumlah peserta pameran, pengunjung, dan tiket yang terjual, perhelatan horologi paling bergengsi di dunia ini telah menyoroti sebuah industri yang disatukan oleh kecintaan bersama akan keunggulan dan savoir-faire sebuah penunjuk waktu. Dan untuk ketiga kalinya kembali hadir di Jenewa, gagasan-gagasan jenius dalam dunia horologi serta koleksi penunjuk waktu terbaik yang mampu mendefinisikan tren selama satu tahun mendatang pun tersuguhkan.

IWC Schaffhausen x Hans Zimmer


IWC Schaffhausen mengumumkan sebuah proyek unik bersama komposer skor film pemenang Academy Award®, Hans Zimmer, dengan fisikawan ternama, Profesor Brian Cox. Sebuah kolaborasi langka antara seorang ilmuwan dan komposer musik, duo unik ini bekerja sama untuk menelurkan sebuah karya musik yang terinspirasi oleh koleksi Portugieser terbaru serta kreasi Portugieser Eternal Calendar—penunjuk waktu secular-perpetual calendar pertama yang dirancang oleh IWC Schaffhausen. Musik hasil kolaborasi keduanya diputar setiap jam di stan IWC Schaffhausen di Watches and Wonders di Jenewa.


Vacheron Constantin Les Cabinotiers - The Berkley Grand Complication


Tahun ini, Vacheron Constantin menghadirkan jam tangan paling rumit di dunia. Terdiri dari 63 komplikasi horologi dan 2.877 komponen, penunjuk waktu istimewa pertama di dunia ini menonjol karena menampilkan perpetual calendar Tiongkok. Mengingat kekhasan kalender lunisolar yang dicirikan oleh siklus yang kompleks dan tidak teratur, pemrograman mekanis in-house Calibre 3752 hingga 2200 menjadi suatu prestasi horologi tersendiri. Dikembangkan selama 11 tahun, termasuk satu tahun yang sepenuhnya dikhususkan untuk perakitannya, Les Cabinotiers - The Berkley Grand Complication berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah pembuatan jam tangan kontemporer.


Hublot Big Bang e Gen3 UEFA EURO 2024TM


UEFA EURO 2024TM, fase terakhir Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA, akan berlangsung musim panas ini di Jerman. Menjelang salah satu festival sepak bola Eropa paling bergengsi ini, Hublot dan pesepakbola Kylian Mbappé pun hadir di perhelatan Watches and Wonders di Jenewa untuk merayakan penunjuk waktu Big Bang e Gen3 UEFA EURO 2024TM. Penunjuk waktu istimewa ini merupakan jam tangan resmi turnamen UEFA EURO 2024TM yang akan diadakan di Jerman mulai tanggal 14 Juni hingga 14 Juli 2024.


Piaget Altiplano Ultimate Concept Tourbillon


Merayakan hari jadinya yang ke-150 tahun, Piaget telah mengukir prestasi luar biasa, yang pertama dalam sejarah pembuatan jam tangan. 67 tahun setelah menemukan kaliber ultra-tipis pertamanya, 9P, dan 6 tahun setelah meluncurkan jam tangan tertipis di dunia, Altiplano Ultimate Concept, pada tahun 2018, Piaget sekali lagi mendorong batas kecerdikan horologis dengan kreasi Altiplano Ultimate Concept Tourbillon. Dengan ketebalan 2mm, jam tangan ini menjadi jam tangan berbekal mekanisme flying tourbillon tertipis di dunia.


Chopard: Imperiale


Elegan, mewah, akurat, dan feminin. Keempat kata tersebut mewakili dengan sempurna kreasi penunjuk waktu Imperiale terbaru yang hadir berbekal pergerakan otomatis Chopard 96.17-C. Penunjuk waktu berdiameter 36 milimeter ini dibuat dari emas putih atau rose gold 18 karat yang etis dengan bezel bertatahkan berlian. Keistimewaannya? Tentu saja pada dial cantik miliknya yang menyoroti keindahan teknik marquetry berbahan dasar kulit kerang dan enamel.


Van Cleef & Arpels: The Lady Arpels Jour Enchanté 


Di dalam case emas putih 41mm, Anda akan menemukan peri emas putih terlihat mengumpulkan bunga di bawah sinar matahari yang cemerlang. Kombinasi pengaturan permata, pahatan, dan tiga teknik pelapisan enamel yang berbeda untuk membentuk struktur pedal bunga di dalamnya, menjadikan penunjuk waktu The Lady Arpels Jour Enchanté begitu menakjubkan.


Vacheron Constantin: Égérie Moonphase


Berkolaborasi dengan desainer Yinqing Yin, Vacheron Constantin mempersembahkan sebuah penunjuk waktu edisi terbatas yang memperlihatkan keindahan dial jam berbahan dasar kulit kerang berwarna lilac dengan motif lipit, layaknya sehelai kain haute coutoure. 36 potong berlian hadir mengkomplen dengan anggun fitur moon phase miliknya, sementara bezel bertatahkan 58 potong berlian dilengkapi dengan crown yang terbuat dari moonstone.


Cartier: Reflection de Cartier


Jam tangan Reflection de Cartier melanjutkan eksplorasi Cartier menyoal keajaiban, ilusi, dan daya tarik. Mengedepankan permainan bentuk, jam tangan istimewa ini memadukan savoir-faire para pembuat jam tangan dengan kepiawaian mengolah perhiasan Cartier. Semuanya dimulai dengan arsitektur gelang terbuka yang belum pernah ada sebelumnya, memadukan rangka openwork dan materi emas reflektif yang dipoles dengan garis memanjang dan tepian yang tegas.


Chanel: Première Cuff


Pada tahun 1987, Chanel menciptakan jam tangan pertamanya: Première, yang mengusung desain khas rumah mode Chanel. Case jam tangan ini terinspirasi dari tutup botol parfum N°5 sementara rantai ikonisnya terjalin dengan kulit, layaknya untaian rantai pada tas tangan Chanel klasik. Kini di tahun 2024, Chanel Watchmaking Creation Studio menginterpretasikan kreasi klasik ini lewat kreasi jam Première Cuff, menawarkan cara baru nan bold untuk mengapresiasi waktu.


Patek Philippe: Golden Ellipse Reference 5738


Penunjuk waktu Golden Ellipse Reference 5738 kini hadir dengan desain gelang logam pertamanya. Terkomposisi dari barisan tautan yang mengingatkan siapa pun pada gelang rantai, penunjuk waktu bergaya gelang dari materi rose gold ini dilengkapi dengan gesper berukir ala tahun 1970-an, sebuah masa di mana jam tangan Golden Ellipse memegang peranan penting. Case dengan proporsi harmonis yang terinspirasi oleh Golden Ratio ini menampung kaliber 240 self-winding yang sangat tipis sebagai jantung pergerakannya.


Piaget: Cuff Watch


Sejak peluncuran pertamanya di tahun 1969, Piaget telah membuktikan kepiawaiannya dalam memadukan warna dan tekstur emas lewat kreasi Cuff Watch miliknya. Kini, di tahun 2024, Piaget memperkenalkan versi lain dari arloji kesayangan ini dengan dial jam opal hitam yang didominasi warna-warni hijau dan biru. Cuff rantainya yang terbuat dari emas dibentuk satu persatu dengan menggunakan tangan, dirancang seolah-olah tumbuh secara organik di atas dial jam dan memiliki bentuk asimetris layaknya terumbu karang.


Chanel: Bust Long Necklace Couture


Menyematkan semangat adibusana dalam kreasi-kreasi penunjuk waktu terbarunya, Chanel menggemparkan dunia lewat kreasi teranyarnya, Bust Long Necklace Couture. Meminjam bentuk seuntai kalung panjang, sebuah boneka couture miniatur bertabur berlian dan emas kuning 18K dipergunakan rumah mode asal Prancis tersebut sebagai liontin. Dial jam berpernis hitam disembunyikan di bagian pinggang boneka, menunjukkan kemahiran Chanel dalam berinovasi dan mengkreasikan sebuah secret watch.


Piaget: Swinging Sautoirs


Mengombinasikan keberanian artistik dengan penguasaan material, kreasi kalung sautoir yang dapat ditransformasikan rancangan Piaget ini memiliki rantai ganda termasuk satu set berlian yang ditambatkan oleh cabochon opal putih kaleidoskopik seberat 11,68 karat dan menggantungkan case jam. Untuk mempercantik tampilannya, rumbai berlian, emas, dan kalsedon yang semarak diayunkan dari safir kuning berpotongan zamrud yang langka, memberikan keseluruhan tampilan flamboyan yang mendefinisikan ciri Piaget.


Vacheron Constantin: Grand Lady Kalla


Terdiri dari jam tangan dan kalung sautoir, Grand Lady Kalla menawarkan kemampuan bertransformasinya yang selaras dengan kreativitas dan telah menjadi ciri sejarah Vacheron Constantin selama lebih dari dua setengah abad. Kini di tahun 2024, kreasi ikonis ini telah meningkatkan kemampuan transformasinya sebanyak empat kali lipat, menampilkan dialog perhiasan antara jam tangan yang seluruhnya bertatahkan berlian dengan kalung sautoir yang memadukan berlian dan mutiara Akoya yang kontras dengan manik-manik onyx.


Cartier: Animal Jewellery Watch


Karismatik dan gigih, satwa liar telah menjadi simbol  rumah perhiasan Cartier sejak tahun 1914, ketika motif bulu macan kumbang ikonisnya pertama kali muncul pada case jam tangannya. Tahun ini, siluet seekor buaya menginspirasi mahakarya yang sepenuhnya berbatu. Grafis dan organik pada saat yang sama, setiap garis dipernis dengan tangan. Siluet makhluk predator ini mengelilingi dial jam bertatahkan berlian. Kehalusan ukiran di sekitar setiap batu berwarna mencerminkan keahlian pengolahan permata Cartier.


Chanel: J12 White Star Couture


Terinspirasi oleh siluet yacht yang berpacu di kejuaraan Piala Amerika, penunjuk waktu J12 menjadi salah satu ikon pembuatan jam tangan abad ke-21. Kini di tahun 2024, Chanel mempersembahkan versi terbarunya yang begitu Istimewa, J12 White Star Couture yang hanya tersedia sebanyak 12 buah di dunia. Terbuat dari rangkaian berlian berpotongan baguette yang menghiasi materi keramik putih khasnya, penunjuk waktu Istimewa ini ditenagai pergerakan self-winding Caliber 12.1.


Chopard: Alpine Eagle 41 XP Frozen Summit


Kreasi terbaru Chopard, Alpine Eagle 41 XP Frozen Summit menggabungkan keahlian pembuatan jam tangan dengan pengolahan permata Chopard. Case berdiameter 41 mm, serta seluruh dial, bezel, crown, dan tali jamnya yang terintegrasi terbuat sepenuhnya dari emas putih 18 karat yang etis dan bertatahkan berlian. Tanpa kompromi dalam hal keahlian teknis, jam istimewa ini memanfaatkan kecanggihan pembuatan jam tangan Chopard Manufacture yang diwujudkan lewat mesin jam L.U.C 96.41-L yang sangat tipis, pemutaran otomatis melalui rotor mikro yang memastikan cadangan daya 65 jam.


Van Cleef & Arpels: Lady Jour Nuit


Digambarkan di kedalaman alam semesta, ilustrasi matahari dan bulan yang saling berkejaran tanpa pernah bertemu dilukiskan Van Cleef & Arpels lewat kreasi Lady Jour Nuit. Dianimasikan pada piringan 24 jam yang berputar, Anda akan menyadari perubahannya seiring waktu terus berlalu, diselingi oleh putaran harian bintang-bintang. Mataharinya yang menyoroti teknik guilloché emas menerangi jam-jam di siang hari, diikuti oleh sang bulan yang bertatahkan berlian dan mengawasi langit berbintang. Berkat efek kedalaman kaca aventurine Murano, dial jamnya mampu menciptakan sensasi luas ruang angkasa dan keajaiban malam berbintang.


Zenith: DEFY Extreme Diver


Terinspirasi oleh sejarah panjang penunjuk waktu penyelam DEFY dari tahun 1969, jam DEFY Extreme Diver kembali hadir dengan sentuhan modern. Case berdiameter 42,5 mm miliknya terbuat dari titanium, logam yang tak hanya memiliki rasio berat terhadap kekuatan yang signifikan tetapi juga sangat tahan terhadap korosi air laut yang asin. Case ini dilengkapi dengan katup keluar helium untuk saturation diving. Bezel-nya diukir dan diisi dengan Super LumiNova serta warna-warni cerah untuk memudahkan membaca di bawah air di tempat yang minim cahaya. DEFY Extreme Diver ditenagai oleh kaliber manufaktur berfrekuensi tinggi otomatis El Primero 3620-SC dengan cadangan daya 60 jam.


Panerai: Submersible GMT Luna Rossa Titanio


Merayakan enam tahun kemitraannya dengan Luna Rossa Prada Pirelli, Panerai kembali meluncurkan sederet penunjuk waktu menyelamnya, termasuk Submersible GMT Luna Rossa Titanio. Diperekenalkan sebagai jam tangan pionir yang menampilkan Superluminova® X2 baru pada indeks dan jarum penunjuk waktunya, penunjuk waktu ini tahan air hingga 50 bar, telah diuji secara ketat dan mampu beroperasi secara prima di bawah tekanan hingga 25% lebih besar dari nilai ketahanan air yang dijaminkan Panerai.


Montblanc: Iced Sea 0 Oxygen Deep 4810


Montblanc kembali mempersembahkan penunjuk waktu menyelam terbarunya, Montblanc Iced Sea 0 Oxygen Deep 4810, yang dial berpola gletser miliknya terinspirasi oleh Mer de Glace. Ditempatkan dalam case titanium 43 mm kedap oksigen serta pelindung yang melindungi crown yang dapat disekrup, jam tangan selam ini ditenagai oleh mesin jam otomatis MB 29.29 buatan Montblanc’s Manufacture dan bersertifikat COSC. Memiliki ketahanan air sedalam 4810 meter, penunjuk waktu ini memiliki cadangan daya lima hari dan telah mengikuti standar ISO 6425 untuk scuba diving.


Jaeger-LeCoultre: Duometre Heliotourbillon Perpetual


Perpaduan menakjubkan antara mekanika canggih dan desain elegan, inti dari jam tangan Duometre Heliotourbillon Perpetual terletak pada Calibre 388 manual terbaru, yang dibuat sepenuhnya sendiri. Dilengkapi dengan tourbillon luar biasa yang berputar pada tiga sumbu untuk menciptakan efek ‘spinning top’ yang unik, pencapaian ini menjadi yang pertama bagi Jaeger-LeCoultre. Turut dilengkapi dengan perpetual calendar, fitur ini menunjukkan komitmen label penunjuk waktu asal Swiss ini menyoal akurasi.


IWC Schaffhausen: Portugieser Perpetual Calendar 44


IWC Schaffhausen kembali mempersembahkan seri terbaru dari koleksi Portugieser, yang menampilkan konstruksi case yang telah didesain ulang serta bezel yang lebih ramping. Kaca-kaca safir pada bagian depan dan belakang jam menampilkan keindahan dial jam yang dibuat secara cermat serta kaliber 52616 buatan IWC. Mesin jam ini dilengkapi dengan sistem pemutaran Pellaton berkomponen keramik dan menawarkan cadangan daya selama tujuh hari.


A. Lange & Söhne: Datograph Perpetual Tourbillon Honeygold ‘Lumen’


A. Lange & Söhne kembali mempersembahkan interpretasi seri Datograph terbarunya: Datograph Perpetual Tourbillon Honeygold ‘Lumen’. Mengombinasikan tiga fitur istimewa, penunjuk waktu flyback chronograph ini dilengkapi dengan jumping minute counter nan presisi, perpetual calendar dengan penanggalan berukuran besar, serta tourbillon bermekanisme stop-seconds.