BEAUTY

28 Maret 2023

3 Poin Esensial Paham Tentang 'Cellular Beauty'


3 Poin Esensial Paham Tentang 'Cellular Beauty'

photography by Ifan Hartanto for ELLE Indonesia; styling Ghina Rizqi; text by Melur Pinilih

Apakah kecantikan hanya sebatas keelokan visual? Barangkali jawabannya ya, jika Anda mengamatinya dari balik kacamata konvensional yang umumnya masih menilai keindahan berdasarkan indra penglihatan semata. Sayangnya, itu semua bersifat relatif. Apa yang cantik menurut saya belum tentu sama halnya menurut Anda, begitu pun sebaliknya! Dan saat ini kita semua sudah sampai di era modern, saat kemunculan cellular beauty kian memberi andil.

Seperti namanya, cellular beauty mencoba membedah kecantikan dari satuan mikroskopis yang membentuknya, yaitu seluruh sel-sel dalam tubuh kita. Kelebihannya, cellular beauty didasari oleh ilmu pengetahuan sehingga menawarkan sesuatu yang riil dan objektif. Tidak hanya mengandalkan penampilan luar saja, konsep ini juga menargetkan kesehatan sel-sel yang fungsinya sama-sama signifikan. Memahami cellular beauty berarti berupaya melihat kecantikan individu secara holistik sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Penasaran? Ada setidaknya tiga poin yang esensial saat berbicara tentang topik ini.

Sandra (Wynn Models) photography by Ifan Hartanto for ELLE Indonesia October 2019; styling Ismelya Muntu.

1. TIDUR CUKUP

Get your beauty sleep! Sering terabaikan, tapi faktor istirahat sesungguhnya sangat vital untuk menjaga kesehatan tubuh dan kulit. Dr. Patrick Flynn, pendiri The Wellness Way, konsisten menuturkan lewat media sosialnya bahwa perempuan bahkan membutuhkan tidur yang lebih lama daripada laki-laki. Dokter asal Amerika Serikat tersebut berujar bahwa durasi tidur yang kira-kira memadai bagi laki-laki adalah tujuh sampai delapan jam per hari. Sementara, perempuan setiap harinya memerlukan minimal delapan jam beristirahat atau bahkan sampai 10 jam. Kurangnya tidur lebih rentan mengakibatkan stres pada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini erat kaitannya dengan suplai hormon pada perempuan yang menentukan stabilitas emosi dan banyak aspek kesehatan lain.

Selain mencukupi durasi istirahat yang disarankan, perhatikan pula pukul berapa Anda mulai tidur. Pasalnya, tubuh memproduksi melatonin untuk membantu Anda tidur di malam hari. Sedangkan, saat pagi badan Anda melepaskan kortisol sebagai hormon untuk beraktivitas. Bila Anda baru terlelap pukul 01.30 dini hari meski tidur selama delapan jam, tubuh tetap akan mengalami tekanan emosional karena sinyal kortisol dan melatonin yang tak beraturan. Stres inilah yang kerap menghancurkan kolagen sehingga berisiko memicu berbagai permasalahan kulit seperti contohnya keriput dan gejala penuaan dini lainnya.

photography Meinke Klein for ELLE Indonesia September 2022; styling Aurelia Donaldson

2. BEROLAHRAGA DENGAN BENAR

Rutin berolahraga memiliki manfaat memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Karena sirkulasi yang membaik, kulit Anda pun biasanya menjadi lebih sehat dan tampak bercahaya. Agar senantiasa terlindungi dari serangan radiasi matahari, pilih kegiatan yang dapat dilakukan di dalam ruangan. Jika lebih senang beraktivitas outdoor, kenakan sunblock dengan SPF minimal 30 dan indeks PA+++ untuk perlindungan optimal.

Selain dijalankan sekuat kemampuan, intensitas olahraga pun idealnya sinkron dengan siklus menstruasi. Dr. Patrick Flynn dalam kanal YouTube-nya juga menghimbau perempuan untuk menghindari latihan fisik yang intens saat tengah datang bulan. Olahraga yang lebih berat seperti HIIT (High Intensity Interval Training) dapat dilakukan sewaktu ovulasi di mana hormon testosteron sedang meninggi dan bisa jadi saat memasuki seperempat siklus terakhir, yakni selama seminggu sebelum haid sampai datang bulan dimulai (jika daur menstruasi Anda 28 hari). Selain fase-fase tersebut, Anda dianjurkan untuk memilih tipe olahraga yang tidak terlampau menimbulkan tekanan fisik. Sebut saja latihan fleksibilitas seperti yoga atau pilates. Bagi ibu hamil atau menyusui, lakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter yang terpercaya.

photo: Getty Images

3. MENUTRISI KULIT DARI LUAR DAN DALAM

Pada prinsipnya, cellular beauty meyakini bahwa kondisi kulit sebenarnya bisa tercermin dari apa yang sedang terjadi di dalam tubuh. Tidak terkecuali sistem pencernaan. Sejumlah dermatolog menjuluki koneksi tersebut dengan istilah “gut-skin axis”, yakni sebuah jembatan di mana pencernaan dan organ kulit manusia saling terhubung. Singkat kata, kebiasaan makan yang Anda anut selama ini pasti berdampak pada tampilan kulit.

Dalam salah satu karangan ilmiah terbitan International Journal of Molecular Science tahun 2020, seimbangnya konsumsi asam lemak omega-3 dan omega-6 dianggap mampu mengatasi permasalahan kulit yang dipicu oleh inflamasi seperti contohnya dermatitis atopik, psoriasis, dan jerawat. Nah, salah satu pola makan yang memenuhi kriteria ini sebetulnya ialah diet Mediterania. Seperti dikutip dari situs Mayo Clinic baru-baru ini, menunya biasa didominasi oleh makanan plant-based, seperti contohnya whole grain, sayur, legum, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan herba. Kalaupun ada, tambahan lemak diutamakan berasal dari minyak zaitun. Frekuensi protein seperti ikan, produk susu, dan ayam disajikan secara tidak berlebihan. Uniknya, makanan manis dan daging merah hanya diasup pada saat-saat tertentu saja.

Untuk melawan tanda-tanda penuaan kulit, seseorang membutuhkan antioksidan yang cukup. Salah satu antioksidan yang kerap direkomendasikan bisa ditemui dalam bentuk coenzyme (koenzim) Q10 atau yang umum dipasarkan dengan nama CoQ10. Koenzim Q10 ini berperan penting dalam produksi energi sel, akan tetapi jumlahnya semakin berkurang seiring pertambahan usia. Meskipun zat ini dapat ditemukan dalam sejumlah makanan seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan, kadarnya tidak akan cukup untuk meningkatkan jumlah koenzim Q10 dalam tubuh secara signifikan. Namun, tak usah khawatir karena kini CoQ10 bisa diminum dalam bentuk tablet atau sirup yang dijual bebas. Pastikan saja Anda mematuhi dosis yang tertera.

Di samping itu, antioksidan lain yang kerap menjadi favorit meliputi vitamin C, glutation, hingga astaksantin. Vitamin C memang mudah diperoleh lewat buah-buahan seperti jeruk dan kiwi serta sayur-mayur seperti kale dan brokoli. Namun, Anda juga harus mengaplikasikannya dengan cara mengoleskan produk topikal bervitamin C demi hasil yang lebih maksimal. Adapun glutation, yang juga dapat dikonsumsi lewat suplemen seperti kapsul, diklaim mampu membantu netralisasi radikal bebas untuk memerangi stres oksidatif penyebab early aging. Pada sebuah studi klinis yang digelar oleh perusahaan farmasi Fuji Chemical Industries, astaksantin juga terbukti sanggup meningkatkan hidrasi pada kulit sehingga teksturnya membaik dan kerutan pun menjadi berkurang.

Selain menutrisi kulit dari dalam dengan cara menjaga pola makan, cukup beristirahat, dan berolahraga, tahap selanjutnya ialah memelihara kecantikan kulit dari luar dengan pemakaian skincare sesuai kebutuhan. Ada banyak komposisi yang dipercaya menguntungkan dalam konteks cellular beauty. Diantaranya, peptida, ceramide, dan resveratrol.

Tanpa peptida, kulit bisa kehilangan substansi fundamental yang pada akhirnya rentan mengakibatkan kemunculan garis-garis halus, perubahan tekstur, dan berkurangnya elastisitas. Peptida sering ditambahkan pada serum dan pelembap kulit untuk mengatasi gejala penuaan dini dengan cara merangsang produksi kolagen. Formulasinya mampu membantu menyamarkan garis-garis halus supaya permukaan wajah terlihat lebih kencang. Lebih dari itu, peptida juga diklaim sanggup meningkatkan hidrasi sekaligus menenangkan peradangan pada kulit.

Sebuah jurnal ilmiah lansiran Biomedicine & Pharmacotherapy di tahun 2021 menunjukkan bahwa resveratrol memiliki potensi antipenuaan, selain dari fungsi antioksidan yang juga sangat menjanjikan. Senyawa ini kini cukup mudah ditemukan, baik dalam skincare topikal maupun suplemen yang boleh diminum sesuai aturan.

Last but not least, langkah perawatan yang tak kalah krusial adalah merawat skin barrier. Adapun tanda-tanda saat “mantel” kulit alias skin barrier Anda sudah mulai mengalami kerusakan, yaitu mulai dari kulit yang kering atau bersisik, sensitif, hingga mudah meradang. Namun, tak usah khawatir jika Anda mengalaminya. Dengan aplikasi produk yang tepat, Anda bisa memperbaiki barrier kulit dan meminimalisasi iritasi. Upayakan memilih skincare dengan formulasi ceramide untuk meningkatkan proteksi kulit terhadap kerusakan serta kandungan niacinamide guna memperbaiki teksturnya.