BEAUTY

16 Februari 2022

Memahami Definisi 'Rosacea' hingga Tip Merawat Problematika Kulit yang Disebabkannya


Memahami Definisi 'Rosacea' hingga Tip Merawat Problematika Kulit yang Disebabkannya

Mengupas fakta tentang rosacea, sebuah kelainan pada kulit yang lebih sering terjadi pada perempuan. Adakah solusinya? Oleh MELUR PINILIH.

Beberapa dari Anda barangkali masih merasa asing saat mendengar kata rosacea, tapi mungkin juga tidak. Kalau dilihat dari namanya sendiri, boleh jadi Anda akan langsung teringat kata ros atau bunga mawar yang cukup identik dengan warna merah. Dan memang ketika saya mengetikkan rosacea pada mesin pencari di internet dan menekan tombol enter, setidaknya sedetik kemudian akan muncul sejumlah gambar yang menunjukkan gejala kulit kemerahan pada sekujur wajah. Segelintir di antaranya cukup samar, akan tetapi tak jarang yang sampai menutupi keseluruhan kulit muka bahkan terkadang disertai dengan benjolan yang ukurannya cukup signifikan. Menurut sebuah jurnal dari American Academy of Dermatology, akibat dari rosacea sendiri mungkin tidak seberapa. Namun, pemulihannya akan memberikan efek psikologis secara drastis pada penderita.

Pencarian tersebut lalu berlanjut ke situs resmi Mayo Clinic, di mana saya sempat menemukan hal yang mencengangkan. Di sana disebutkan bahwa rosacea bahkan tidak dapat disembuhkan secara permanen. Benarkah seperti itu? Di edisi kali ini, ELLE mewawancarai dr. Marsia Rusfianti, SpKK, FINSDV, M.Kes untuk menguak tentang definisi rosacea sendiri; apa saja gejalanya, beragam faktor, baik secara internal maupun eksternal yang bisa memicu kemunculan rosasea, serta treatment atau pengobatan seperti apa yang terbilang manjur untuk menanggulanginya, hingga upaya pencegahan yang tak ada salahnya dipraktikkan dalam keseharian. Tidak hanya itu, dr. Marsia juga akan menuturkan berbagai tip perawatan kulit yang bermanfaat, tak hanya untuk kecantikan namun juga kesehatan kulit agar terhindar dari potensi rosacea maupun dampak negatif yang diakibatkan olehnya.

Pertama-tama, apakah pemahaman dari rosacea?

“Jika ditinjau dari morfologinya, rosacea berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘like a rose’ yang maknanya ‘seperti mawar’. Rosacea sendiri merupakan kelainan unit kelenjar minyak pilosebaceous yang disertai dengan peningkatan reaktivitas pembuluh darah kapiler terhadap panas.”

Langkah Merawat Garis Halus Pada Kulit Wajah
model LAURA ROTH (ADDICTED MODELS) for ELLE Indonesia September 2020 photography OLGA RUBIO DALMAU styling A. GRACIA makeup and hair NIEVES ELORDUY

Selain panas, adakah pemicu lain yang rentan mengakibatkan terjadinya rosacea?

“Ada sebuah dugaan bahwa rosacea ini sebenarnya memiliki kaitan dengan kelainan genetik. Namun, ada pula beberapa penyebab lainnya, yakni konsumsi makanan yang pedas, panas, dan juga alkohol. Di samping itu, rosacea bisa juga dipicu oleh ekspos sinar matahari, panas kompor, faktor stres, suhu ekstrem, kelembapan udara yang rendah, dan lain sebagainya.”

Siapa saja yang termasuk relatif rentan terkena rosacea?

Rosacea dapat diturunkan secara genetik (jadi, mungkin ada baiknya jika Anda memerhatikan riwayat kesehatan keluarga Anda mulai dari sekarang). Oh ya, rosacea juga lebih sering terjadi pada kulit tipe 1 dan 2, yaitu kulit yang mudah terbakar, seperti contohnya keturunan Celtic dan Scandinavian. Penyakit ini juga lebih sering muncul pada jenis kelamin perempuan dan individu dengan rentang usia antara 30 sampai 50 tahun.”

Bagaimana cara menentukan diagnosis rosacea pada seseorang?

“Secara klinis, penderita rosacea biasanya memiliki kulit yang sensitif dan mudah merah pada area wajah. Selain itu, dapat dijumpai adanya lesi kulit menyerupai jerawat, melebarnya pembuluh darah, bahkan kelainan pada bentuk hidung maupun mata.”

Bagian tubuh mana saja yang rentan terserang rosacea?

“Penyakit ini umumnya mengenai wajah, terutama area sentral yaitu seperti hidung dan mata.”

indra herlambang guest editor elle indonesia
model LAURA ROTH (ADDICTED MODELS) for ELLE Indonesia September 2020 photography OLGA RUBIO DALMAU styling A. GRACIA makeup and hair NIEVES ELORDUY

Selanjutnya, apa saja gejala rosacea yang paling sering muncul, dan yang masih relatif jarang?

“Gejala yang sejauh ini paling sering ditemui adalah wajah yang mudah merah. Namun, tak jarang pula hal ini disertai dengan lesi, seperti contohnya jerawat dan melebarnya pembuluh darah. Jangan heran apabila Anda mejumpai kelainan yang ditemukan di sekitar mata, seperti mudah merah serta berair. Rhinophyma sebenarnya adalah kelainan rosacea  yang jarang dijumpai, bentuknya berupa perubahan bentuk hidung menjadi membesar dan tidak beraturan. Sebagai catatan saja, rhinophyma ini sebenarnya lebih sering terjadi pada laki-laki.”

Melihat gejala-gejala dari penyakit ini sepertinya cukup mengganggu, lalu bagaimana cara membedakan tingkat keseriusan rosacea tersebut? Apa tanda- tanda yang bisa dicermati apabila seseorang mengalami rosacea kronis?

“Ya, rosacea bisa dikategorikan sebagai penyakit kulit kronis yang kadang kala mengalami flare up. Sembari kita membahas tentang ini, perlu diketahui bahwa ada 3 derajat menyoal rosacea. Pada derajat satu, kulit tampak kemerahan serta disertai dengan pelebaran pembuluh darah. Kemudian, derajat kedua adalah di mana seseorang mengalami
gejala derajat satu tadi dengan disertai kelainan kulit menyerupai jerawat yakni berupa papula dan pustula. Sedangkan yang disebut derajat ketiga yaitu gejala-gejala derajat kedua tadi, akan tetapi disertai dengan pembengkakan solid di area sentral misalnya di hidung. Di samping itu, terdapat pula varian lain yang juga dapat menyerang bagian mata.”

Biasanya berapa lama rosacea ini dapat berlangsung?

“Penyakit ini bersifat kronik dan terkait dengan genetik. Penyakit ini bisa diobati dengan baik, akan tetapi memang perlu dijaga sedemikian
rupa dengan cara memerhatikan pola hidup sehat dan meminimalisasi berbagai faktor pemicu serta menggunakan skincare yang sesuai dengan kondisi kulit masing-masing orang.”

Dapatkah rosacea sewaktu-waktu kambuh atau muncul kembali walaupun telah diobati?

“Pada dasarnya, rosacea dapat dikontrol dengan baik. Namun, lain halnya apabila terdapat faktor pemicu seperti yang telah disebutkan (stres, panas berlebihan, makanan yang terlalu panas dan pedas, faktor suhu serta kelembapan, dan sebagainya), rosacea dapat kembali menunjukkan adanya gejala flare up.

Jika karena satu dan lain hal seseorang yang diduga mengalami rosacea belum sempat berobat ke dokter, apa pertolongan pertama yang dapat dilakukan? Adakah obat yang manjur untuk mengobati atau meringankan gejala rosacea?

“Sebisa mungkin, cegah atau setidaknya kurangilah ekspos dengan faktor pemicu seperti panas yang berlebihan. Kontrol konsumsi makanan yang pedas dan panas. Selain itu, hindarilah alkohol. Sebisa mungkin, tinggalkan produk-produk perawatan kulit yang bersifat mengiritasi. Anda juga dapat mengaplikasikan skincare dengan kandungan yang bisa membantu meredakan gejala rosacea, seperti contohnya nicotinamide ataupun ceramide. Apabila ada beberapa gejala yang terbilang cukup berat, Anda membutuhkan pengobatan dengan konsultasi dokter.”

indra herlambang guest editor elle indonesia
model LAURA ROTH (ADDICTED MODELS) for ELLE Indonesia September 2020 photography OLGA RUBIO DALMAU styling A. GRACIA makeup and hair NIEVES ELORDUY

TIPS PERAWATAN KULIT:

Jika Anda merasa mengalami salah satu atau beberapa gejala rosacea serta menilai bahwa keberadaannya mengusik ketenangan hidup baik secara fisik maupun psikologis, jangan pernah menganggapnya remeh. Tak ada salahnya untuk segera mencari bantuan dari dokter spesialis kulit atau dermatolog yang Anda percaya. Sebagai pencegahan dini, dr. Marsia turut menuturkan beberapa tip simpel seputar ritual perawatan kulit yang semestinya cukup mudah untuk diterapkan dalam kebiasaan Anda sehari-hari.

1) Menerapkan pola hidup sehat secara teratur dan konsisten. Biasanya, hal ini paling mudah dimulai dari menjaga asupan bernutrisi sekaligus memastikan bahwa Anda memiliki kualitas serta kuantitas istirahat yang cukup.

2) Menghindari aspek-aspek pemicu yang tadi telah disebutkan seperti makanan yang pedas dan panas, alkohol, ekspos sinar matahari, suhu ekstrem, serta faktor kelembapan udara. Last but not least, jauhi stres!

3) Menggunakan produk-produk perawatan kulit yang cocok dan sesuai dengan kondisi kulit, seperti misalnya memilih skincare yang diformulasi secara khusus atau difokuskan untuk kulit sensitif. Contohnya saja sabun lembut yang tidak foamy (mengandung banyak busa) ataupun pelembap yang memiliki komposisi ceramide, juga tak ketinggalan tabir surya berbahan mineral yang relatif ringan.