BEAUTY

19 Juli 2021

Mempelajari Istilah Pada Kemasan 'Sunscreen'


Mempelajari Istilah Pada Kemasan 'Sunscreen'

Membeli sunscreen atau tabir surya secara online maupun offline, selalu menjadi problema tersendiri, karena label pada kemasannya memang terdiri dari sederet istilah memusingkan.

Padahal, untuk menentukan produk yang patut masuk pada keranjang belanjaan, Anda perlu menyesuaikan tekstur, bahan, hingga segenap manfaat yang ditawarkan dengan jenis dan problema kulit. Ya, 'decoding the label' jadi cara paling tepat dalam menentukan produk yang cocok untuk Anda, berikut penjelasan singkatnya.

Perhatikan Tekstur

Sebelum mempelajari istilah-istilah unik, jangan lupa mempertimbangkan tekstur tabir surya yang notabennya tertulis dengan jelas pada kemasan. Losion adalah bentuk paling umum karena mudah terlihat—apakah Anda sudah rata mengaplikasikannya—namun cenderung lebih kental dan terasa berat jika dibandingkan dengan gel dan mousse. Sedangkan bentuk semprot memang mudah dan nyaman digunakan serta cepat kering, namun dapat menyebabkan beberapa area tidak terlindungi karena tidak merata. Selain itu, semprotan juga bisa berbahaya jika terhirup karena mengandung titanium dioksida yang bisa mengiritasi paru-paru. Ada baiknya untuk menepuk-nepuk formula setelah Anda menyemprotkan produk.

Adapun tabir surya bentuk powder baik bubuk maupun padat adalah pilihan yang bagus untuk touch up saat bepergian atau sebagai penyempurna dan bukan sebagai sumber penghalang utama. Alasannya, dibutuhkan kompleksi tebal untuk mendapatkan perlindungan penuh. Padahal, kecil kemungkinan Anda menggunakan bedak secara berlapis pada kegiatan sehari-hari, apalagi saat berada di rumah saja. Namun seperti yang telah diketahui, bahaya sinar matahari bahkan dapat menembus kaca mobil dan rumah Anda, sehingga penting untuk tetap memakainya saat berada di dalam ruangan.

Kimia vs Mineral

Meski kini banyak lahir produk yang menggabungkan kedua teknik, sebenarnya terdapat dua jenis tabir surya yang tersedia di pasaran dan perlu Anda perhatikan, yakni kimia dan mineral.

Tabir surya kimia melindungi dari sinar UV dengan menyerapnya lewat oxybenzone atau avobenzene. Sedangkan tabir surya mineral melindungi dengan cara membelokkan sinar lewat titanium dioxide dan zinc oxide yang membentuk penghalang fisik layaknya lapisan tak kasat mata antara sinar UV dan kulit.

Tabir surya kimia biasanya memiliki konsistensi yang lebih tipis dan mudah menyerap. Namun, bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi. Sedangkan mineral yang dianggap aman justru terasa tebal, cepat luntur, dan terdapat residu putih layaknya kapur. Untungnya, kini ukuran partikel yang digunakan menjadi lebih kecil, menjadikan tampilan residu lebih minim. Perlu diingat, baik tabir surya kimia dan mineral dibuat di laboratorium dan memiliki bahan kimia aktif, meski Anda mungkin berpikir bahwa bentuk mineral lebih ‘alami’.

Cari Tahu Setiap Bahan yang Terkandung di Dalamnya

Bagi pemilik kulit sensitif, pilih produk tanpa kandungan pewangi yang kerap menyebabkan alergi serta paraben dan phthalate yang mungkin merangsang jerawat dan eczema.

Sedangkan bagi kulit berminyak, pilih formulasi oil-free dan produk dengan adisi manfaat hidrasi untuk kulit yang kering dan dehidrasi.

Nastya Berezka for ELLE Indonesia July 2021 photography Marta Romashina & Oleg Tarasenko styling Marta Romashina

SPF

Anda perlu mempertimbangkan beberapa istilah kunci lainnya yang harus diperhatikan pada botol tabir surya, misalnya SPF (Sun Protector Factor) atau faktor perlindungan matahari yang mengacu pada perlindungan dari sinar UVB. Adapun angka yang tertera setelahnya adalah ukuran seberapa baik perlindungan produk seiring dengan meningkatnya nilai SPF. Angka SPF mengacu pada berapa lama waktu yang dibutuhkan radiasi sinar UV untuk membakar kulit. Misalnya dengan SPF 30, secara teoritis akan memakan waktu 30 kali lebih lama untuk membuat kulit terbakar daripada jika tidak memakai tabir surya sama sekali.

SPF 30 sendiri menjadi tolak ukur minimal syarat tabir surya yang baik. Meski kini tersedia SPF yang lebih tinggi, hingga lebih dari SPF 100, belum ada produk yang dapat 100% melindungi kulit. Bahkan sebetulnya, SPF 50 adalah batas maksimal proteksi bekerja dengan efisien. Maka dari itu, penting untuk menggunakan pakaian tertutup hingga berlabel UPF (Ultraviolet Protection Factor), khususnya saat berada di luar ruangan.

memahami inggredient dalam sunscreen
Brodie Halford photography Ulrich Hartmann styling Olivier Mohrińge

Broad Spectrum

SPF juga bukanlah ukuran perlindungan dari sinar UVA. Tajuk ‘broad spectrum’ yang umum ditemui lah yang mengartikan produk tersebut menawarkan perlindungan dari sinar ultraviolet B atau UVB (burning rays) yang membakar kulit, sekaligus sinar ultraviolet A atau UVA (aging rays) yang dapat menyebabkan kerusakan kolagen. Perlindungan terhadap radiasi UVA sangat penting dan kompleks. Radiasi UVA menyebabkan stres oksidatif yang berarti molekul oksigen di kulit kita menjadi tidak stabil dan menciptakan radikal bebas.

Radikal bebas sendiri menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin, yang seperti telah kita ketahui, menyebabkan munculnya tanda penuaan seperti garis halus dan kerutan. Tak hanya perlu memakai tabir surya dengan broad spectrum, ada baiknya untuk melapisi produk antioksidan sebelum melapisi kulit dengan SPF guna menyerap radikal bebas dan menetralisir sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih dalam.

PA+

Bagaimana dengan ‘PA+’ yang biasa tertera setelah ‘SPF’? PA atau Protection Grade of UVA biasa ditemui di Asia untuk menujukkan produk memiliki manfaat dalam melindungi kulit dari UVA. Semakin banyak symbol (+) yang dicantumkan, maka semakin efektif pula manfaat pelindungannya.

Ragam Produk Infusi Sunscreen

Manfaat tabir surya kian menjadi kebutuhan yang paling esensial dalam perlindungan dan perawatan kulit. Oleh karenanya berbagai produk kosmetik turut menjadikan kandungan tabir surya sebagai salah satu infusi pelengkap formulanya, di antaranya sederet produk berikut.

[metaslider id=28948 cssclass=""]