Mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya bahwasanya Anda mampu melebur diri dan menjelajah masuk ke dalam wujud interpretasi dari filosofi aroma wewangian favorit Anda. Selama ini Anda terpaku pada rutinitas menyemprotkannya di titik nadi dan memainkan aroma tersebut dalam berbagai emosi yang bermunculan di benak—betapa aroma tersebut masuk akal untuk Anda kenakan sebagai balutan terakhir representasi gaya serta sifat Anda dalam mengekspresikan diri sehari-hari. Mendobrak keterbatasan itu, Chanel menciptakan sebuah semesta elegan di bawah naungan tenda megah untuk membawa Anda masuk ke dalam filosofi setiap aroma wewangian lansiran rumah modenya.  

Alun-alun gemerlap menyambut Anda menuju 5 dimensi wewangian berbeda.

Le Grand Numéro de Chanel tidak semata memperkenalkan Anda pada semerbak Chanel N°5, Chance, Bleu, Coco Mademoiselle, dan rangkaian Les Exclusifs, namun juga mewujudkan sejumlah dunia berbeda teruntuk setiap lini tersebut sebagai rupa filosofinya, yang mengajak indera Anda bermain hingga menjadikannya sebuah pengalaman istimewa. Olivier Polge, Perfumer Creator dari Chanel, bersabda, “Wewangian Chanel tidak pernah berawal dari bahan, namun terlahir dari visi.” Dan visi-visi tersebut diinterpretasikan sedemikian rupa secara jitu menjadi ruang-ruang berbeda yang mampu merepresentasikan arti tiap aroma dan peran yang dimainkannya. 

Penjelajahan ekshibisi ini diawali di sebuah alun-alun kolosal yang seolah berada di bawah langit yang sarat akan simbol Chanel nan gemerlap. Dengarkan dinding berbicara dan kenali berbagai botol parfum raksasa yang masing-masing merupakan pintu masuk menuju dimensinya. Setiap wewangian rumah mode ini merupakan hasil dari alur pemikiran, komposisi rumit dimana setiap bahan mentah dipertajam hingga mewujudkan kaleidoskop penciuman. Berbekal filosofi tersebut, setiap dimensi yang berada di balik botol raksasa perhelatan ini merangkum begitu banyak aksi, gaya, dan pernyataan. 

Foyer berlangit grafis gerak di ruangan Chanel N°5.

Botol putih raksasa wewangian ikonis Chanel N°5 berdiri elegan sebagai pintu masuk menuju ruangan pertama. Di sini, Anda disambut foyer art deco dengan atap permainan grafis bak taburan bintang di angkasa yang terus bergerak memainkan simbol dan ilustrasi yang membawa Anda dari masa ke masa. Seolah berawal dari tahun 1921, saat Gabrielle Chanel mengajak Ernest Beaux, sang pembuat parfum, untuk menciptakan wewangian artifisial. Foyer ini membawa Anda ke beberapa ruangan dengan berbagai visi sebagai penyaji histori; asal muasal pembuatan N°5, hingga sampel ke-5 yang terpilih dan diberi nama berdasarkan nomor favoritnya. Di ruang-ruang ini, Anda tidak semata berpartisipasi dalam sebuah pemeragaan ulang, namun lewat realitas virtual yang tersedia, Anda pun benar-benar mampu mengalami momen bersejarah yang menjadi alasan di balik revolusi N°5. Mulai dari aroma terpilih, sampai filosofi kemasan berupa botol yang disajikan tanpa ornamen apa pun—desain sederhana nan mewah terbuat dari kaca tembus cahaya sebagai bejana yang memungkinkan isinya bersinar, dan menjadi model kemasan untuk semua botol parfum Chanel di masa mendatang. 

Skenario botol-botol N°5 sebagai wewangian artifisial pertama yang digubah layaknya pembuatan gaun.

Wajah-wajah ikonis seperti Marilyn Monroe, Catherine Deneuve, Salvador Dali, hingga Andy Warhol menyemarakkan dimensi ini sebagai sejumlah figur yang bertautan dengan perjalanan sejarah N°5. “N°5 adalah keunggulan dari semangat Prancis. Sebuah bentuk kemewahan yang tidak takut akan perubahan zaman. Justru sebaliknya, wewangian ini terus bangkit memenuhi perubahan era sambil tetap membumi, tanpa takut kehilangan nilainya sendiri,” ucap Thomas du Pré de Saint Maur yang menjabat sebagai Chanel Head of Global Creative Resources for Fragrance & Beauty, Fine Jewelry & Watches.

Marion Cotillard bersama Thomas du Pré de Saint Maur.

Selanjutnya, ruangan kedua dipersembahkan untuk Chanel Chance yang semarak dengan warna neon elektrik membawa Anda ke sejumlah permainan casino yang mengundang Anda untuk menciptakan berbagai peluang. Layaknya Gabrielle Chanel, yang bertekad untuk mewujudkan peluang bagi dirinya sendiri, di sini adalah tempat bagi Anda untuk memanfaatkan kesempatan dan melihat keberuntungan yang ditawarkan. Sebuah papan kabaret menjadi pengingat bahwa di tahun 1901, Gabrielle Chanel mengubah diri sebagai Coco saat ia bernyanyi di atas panggung Moulins. Di sebelahnya, pesulap beraksi di hadapan 4 reca botol besar Chance. Dimensi ini merayakan berbagai kesempatan yang menjadi cara Anda untuk bebas mengikuti jalan hidup Anda sendiri, dan dengan bahagia menerima undangan yang dunia terus berikan pada Anda. 

Skenario backstage neon elektrik di ruang Chanel Chance. 

Di ruang ketiga, Chanel Bleu menggubah lanskap metropolitan dengan warna kota berlangit biru yang membuat Anda menerka-nerka antara warna langit dini hari atau senja menuju malam. Dengarkan seksama suara riuh kota dan tenggelamkan diri dalam dunia multi-sensorik. Intip ke dalam jendela bangunan dan gedung pencakar langit, simak riuh musik jazz dan blues yang terdengar familiar, dan biarkan emosi Anda bermain bersama maskulinitas kota yang speakeasy. Di sini, Anda diajak untuk menemukan diri secara nyaman di tengah ramainya metropolitan, di bawah cakrawala biru yang menjadi awal siang atau awal malam—sebuah momen batas hari di mana segala hal direncanakan untuk menjadi mungkin. 

Lanskap metropolitan berlangit biru di ruang Chanel Bleu.

Rangkaian wewangian Les Exclusifs de Chanel mengundang Anda ke dimensi yang personal di antara 18 karya seni berkarakter dan bergerak dalam kepribadian masing-masing yang kuat. Luangkan waktu sejenak untuk menyelesaikan tes psikologi Rorschach untuk mengungkap alter ego kepribadian Anda dan mendapatkan aroma yang sesuai dengannya. Dari 18 rangkaian wewangian ini, terdapat satu yang menjadi representasi ideal bagi alter ego Anda, karena setiap aroma membangkitkan ide, karakter, dan ciri khas uniknya masing-masing. Setiap aroma dari Les Exclusifs merupakan kejutan yang penuh dengan misteri akan keanggunan, kemewahan, dan keberanian—serupa dengan suasana yang disajikan oleh ruangan keempat ini. 

Temukan alter ego Anda lewat tes psikologi Rorschach di ruang Les Exclusifs de Chanel.

Ruangan terakhir menjadi singgasana untuk wewangian Coco Mademoiselle. Melalui terowongan romantis dipenuhi barisan chandelier yang bermain dalam cahaya meredup, Anda seolah diajak untuk mengikuti jejak seorang penggoda misterius. Gairah Gabrielle Chanel tercermin dalam kreasi ini, sebagai sosok yang menyukai pahlawan perempuan romantis dari novel-novel besar; namun tetap sarat akan gairah cinta yang intens. Ruangan ini dibalut oleh suara monolog perempuan yang hangat nan sensual. Bidak-bidak catur berdiri besar bagai pilar menjadikan Anda salah satu pionnya. Di sini Anda menerka langkah berikut yang harus diambil. Hingga masuk ke ruangan futuristik bak kokpit pesawat luar angkasa yang dinding dan tombol-tombol manualnya dibuat dari segala aksesori Chanel yang luar biasa. 

Lorong misterius mengantar Anda ke petualangan sensual di ruang Coco Mademoiselle.

Sebagaimana pernyataan dari Thomas du Pré de Saint Maur, kurator ekshibisi ini, bahwa, “Wewangian lebih dari sekadar nama, botol, atau aroma. Wewangian adalah segala yang terlintas dalam benak saat kita menghirupnya, dan segala yang ditimbulkan saat kita memakainya. Ini adalah kreasi yang spektakuler dan luar biasa. Keharuman memiliki efek nyata pada perasaan, kepercayaan diri, suasana hati, dan keinginan kita; dan inilah yang kami ingin semua orang alami.” Sejumlah figur internasional hadir menyemarakkan perhelatan ini seperti Marion Cotillard, Keira Knightley, Laura Basuki, Park Seo Joon, hingga Sadie Sink. Ekshibisi Le Grand Numéro de Chanel terselenggara dari 15 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023 di Grand Palais Éphémère, Paris, Prancis. 

Keira Knightley.

Park Seo Joon. 

Laura Basuki. 

Sadie Sink.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.chanel.com/id