BEAUTY

17 Februari 2020

Wewangian Niche Untuk Aroma Tubuh Personal


Wewangian Niche Untuk Aroma Tubuh Personal

Keunikan dan individualitas kian jadi nilai penting dalam wewangian untuk aroma personal setiap orang. Oleh TRISNA ADIWIBOWO.

Sama seperti fashion, wewangian pun memiliki pasang surut tren. Berkat bantuan strategi pemasaran yang kian canggih, wewangian pun menjadi komoditi populer.

Jicky buatan Guerlain adalah salah satu wewangian modern yang mulai diperkenalkan pada khalayak luas pada 1889. Bisa dikatakan bahwa Guerlain dan Coty adalah dua fragrance house besar yang merintis format wewangian modern. Sejak saat itu, lahirlah ratusan hingga ribuan jenis wewangian dengan aneka sensasi aroma.

aroma tubuh personal

Kemudian tren wewangian bergeser dengan kehadiran rumah-rumah mode dan couturier yang mulai memproduksi wewangian sendiri. Mulai dari Chanel No.5 (1921), Lanvin Apergé (1927), Jean Patou Paris Joy (1930), Christian Dior Diorissimo (1956), Yves Saint Laurent Rive Gauche (1971), Davidoff Cool Water (1988), hingga Thierry Mugler Angel (1991).

Belum lagi beberapa perusahaan kosmetika besar juga tergerak untuk memproduksi wewangian luks mereka, seperti Revlon, Estée Lauder, hingga Lancôme. Gelombang celebrity fragrance turut hadir bagaikan tsunami di tengah hiruk pikuk padatnya industri wewangian. Mulai dari Britney Spears, Christina Aguilera, Jennifer Lopez, hingga Beyoncé, semuanya berlomba untuk menarik perhatian penggemar. Tak heran bila wewangian-wewangian tersebut menjadi mainstream karena begitu mudah diakses.

Pilih Wewangian Bersifat Niche

Menurut Frangrance Foundation (FiFi), wewangian bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu niche dan mainstream fragrance (atau seringkali disebut sebagai designer fragrance).

Secara populer, parfum niche mulai banyak ditemui sejak dekade tahun ‘80-an, ditandai dengan hadirnya beberapa brand yang mungkin familiar bagi Anda, seperti Annick Goutal atau Serge Lutens. Namun, jenis wewangian satu ini baru mulai disukai ketika masuk dekade pergantian milenium pada 2000-an. Perlahan namun pasti, brand seperti Jo Malone, Escentric Molécules, serta Byredo mulai masuk dalam radar pecinta wewangian dengan skala lebih luas.

Niche fragrance mengacu pada wewangian yang dibuat dalam skala terbatas, serta ditujukan bagi segmentasi pasar lebih spesifik. Konsentrat wewangian niche juga dikenal lebih tinggi, serta memiliki kandungan bahan alami. Fragrance house yang memproduksi wewangian niche pada dasarnya tidak memiliki bisnis lain. Dengan begitu, mereka lebih banyak berinvestasi pada pilihan ragam bahan dasar. Tidak sedikit yang mencari kualitas tertinggi hingga ke seluruh penjuru dunia. Pencarian tersebut dilakukan demi mendapatkan aroma dengan kualitas unggul. Tak jarang fragrance house menyesuaikan dengan ketersediaan bahan dasarnya dan hanya memproduksi dengan skala kecil.

Parfum Klasik & Aroma Rich

Mengingat arah tren yang kembali mencari produk eksklusif, tak heran bahwa parfum klasik kembali diminati. Tak hanya memiliki aroma yang kaya, tetapi parfum jenis ini juga memiliki sejarah kuat yang bahkan bisa ditarik hingga ke abad 16! Seperti parfum Acqua di Santa Maria Novella, buatan fragrance house asal Florentina, Italia, tersebut hingga kini masih menjadi bestselling untuk mereknya. Parfum ini pertama kali diracik oleh Frater Angiolo Marchissi atas permintaan Ratu Perancis, Catherine de’ Medici, pada 1614.

floris london parfume

Tengok pula Floris, sebuah fragrance house tertua di Inggris Raya. Sejak didirikan pertama kali oleh Juan Floris di tahun 1730, parfum keluaran Floris kerap menjadi favorit dan dikenal memiliki pelanggan yang juga merupakan tokoh-tokoh bersejarah, seperti Florence Nightingale, Oscar Wilde, Winston Churchil, Marilyn Monroe. Wewangian pertamanya yang masih bisa Anda nikmati hingga saat ini adalah Limes EDT, yang diformulasikan untuk menyegarkan aroma tubuh yang terasa lengket saat musim panas di kota London pada masa tersebut.

wewangian niche

Selain itu, ada juga Penhaligon’s, sebuah fragrance house asal Inggris. Anda bisa mencium aroma racikan pertama William Penhaligon, sang pendiri, yaitu Hammam Bouquet. Wewangian yang ia ciptakan pada 1872 ini terinspirasi dari tempatnya bekerja pertama kali; di sebuah tempat pemandian mewah ala Turki di Inggris.

Hingga kini, Penhaligon’s menghadirkan hampir 77 buah aroma dengan berbagai karakter unik serta tetap mempertahankan kemasan botol klasiknya.

Kombinasi Racik & Teknik Layering

Selain memakai wewangian niche, cara lain untuk mendapatkan aroma yang sulit ditemukan kembarannya adalah mempraktikkan teknik menggabung dua wewangian. Anda pun juga bisa menyesuaikan aroma pada setiap acara tanpa harus membeli wewangian baru.

Yang perlu diingat saat menggabungkan wewangian adalah dengan memahami karakteristik dasar dari wewangian yang akan dikombinasikan. Misalnya, kelompok aroma floral, buah-buahan, ataupun oriental. Kenali juga bahan wewangian untuk memudahkan.

wewangian niche

Apabila belum pernah mencoba memadukan wewangian, Anda bisa mengombinasikan dua wewangian yang memiliki bahan dasar yang sama. Misalnya, Anda bisa memadukan dua wewangian yang beraroma sitrus. Memadukan wewangian tidak berarti menyemprotkan dua parfum dalam waktu bersamaan. Anda bisa menyemprotkan satu wewangian pada pergelangan tangan, serta wewangian lain di area leher.

Bisa juga menggunakan teknik layering, yaitu melapisi wewangian secara bertahap menggunakan sabun mandi, losion tubuh, serta wewangian dengan aroma yang berbeda namun saling komplementer. Saat menggunakan teknik layering, urutan tekstur paling optimal adalah dengan mengaplikasikan produk wewangian berbahan krim atau losion terlebih dahulu, kemudian wewangian berbahan minyak, dan paling akhir adalah wewangian yang memiliki kandungan alkohol.

Cara Ciptakan Wangi Pribadi

Agar menghemat waktu, lebih baik semprotkan beberapa parfum pada sepotong kertas kecil, seperti saat mencoba wewangian di department store. Setelah puas dengan kreasi padu-padan seperti yang tercium dari kertas, baru semprotkan pada tubuh.

Untuk pemula, lebih baik gunakan wewangian dengan notes yang lebih simpel ketimbang yang kompleks. Biasanya aroma jenis ini bisa dikenali melalui nama parfum yang memfokuskan bahan dasar utamanya, seperti Diptyque Paris Ofrésia EDT, D.S. & Durga Italian Citrus EDP, atau Editions de Parfums Frederic Malle Une Rose EDP.

wewangian niche

Aroma yang paling netral untuk dikombinasikan adalah wewangian jenis floral dan citrus. Jadi, bila Anda bingung, mulailah dari aroma jenis bunga-bungaan ataupun jeruk. Ada juga jenis karakter aroma yang mudah dipadankan dengan floral dan citrus. Mereka adalah wewangian yang kerap dikelompokkan sebagai wewangian berkarakter green, aquatic, dan powdery. Anda bisa mencoba memadukan dua kelompok aroma yang ramah untuk dipadupadankan seperti di atas.

Parfum Sustainable & Eco-Friendly

Tak hanya mencari keunikan, tetapi konsumen pun semakin kritis dalam mengonsumsi produk. Bahkan menurut State of Fashion Report keluaran The Business of Fashion dan McKinsey & Co. di tahun 2019, sebanyak 52% kaum milenial secara global selalu melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli. Tak heran bila mereka juga amat memerhatikan bahan dasar yang digunakan dalam tiap botol wewangian, dari mana bahan itu didapat dan diproses.

Isu mengenai kelestarian juga menjadi hal yang makin signifikan. Dan kini mulai banyak hadir lini wewangian independen. Wewangian ini menawarkan aroma serta kemasan yang diproduksi secara etis, baik bagi lingkungan atau komunitasnya, sehingga membuat konsumen makin nyaman menggunakannya.

Brand-brand seperti Lush, Clean Reserve, Floral Street, serta Sana Jardin kini makin dilirik konsumen Milenial karena konsep ramah lingkungan. Hal ini bisa juga menjadi indikasi bahwa ke depannya wewangian pun harus mulai memasukkan konsep yang lebih ‘hijau'.