Ritual
double cleansing adalah cara membersihkan wajah dengan dua jenis pembersih. Teknik membersihkan wajah ini terlahir di Jepang. Meski begitu, prosesnya menjadi lebih populer semenjak kemunculan K-Beauty (Korean Beauty) di dunia internasional yang menerapkan 10 tahapan
, di mana ritual
double cleanse masuk dalam salah satunya.
Manfaat
double cleansing bisa dibilang sebagai
reset button untuk mengangkat kotoran, debu,
makeup yang menempel selama Anda beraktivitas, hingga bantu angkat sel kulit mati. Sehingga, kulit Anda kembali menjadi kanvas kosong yang nantinya bisa menyerap
active ingredients dari
skincare andalan dengan lebih optimal. Hasilnya: mencegah pori-pori jadi tersumbat dan kulit lebih bersih.
Terlebih lagi, apabila Anda menggunakan
non-transfer makeup. Riasan jenis ini sering kali akan lebih sulit dibersihkan hanya dengan menggunakan
face cleanser berbasis air. Selain itu, perhatikan juga jenis
sunscreen Anda. Umumnya,
mineral sunscreen memiliki
active ingredients, seperti
titanium dioxide atau
zinc oxide akan lebih menempel pada kulit, sehingga
first cleanser berbasis minyak diperlukan.
Terkadang,
single cleanser yang dikhususkan untuk tipe kulit berminyak seringkali mengeringkan kulit wajah hingga membuat sebum alaminya ikut terangkat. Alhasil, kulit wajah terasa seperti tertarik dan tidak nyaman. Ritual
double cleansing disinyalir lebih ramah bagi bagi Anda yang memiliki jenis kulit berminyak.
Namun, tidak semua orang bisa menjalankan ritual
double cleansing. menurut Dr. Anjali Mahto, dermatologis asal Inggris sekaligus penulis buku The Skincare Bible,
double cleanse memang memiliki manfaatnya sendiri. Hanya saja, tidak setiap individu wajib mengaplikasikannya. Sebelum mulai menjalankan ritual
double cleansing,
pastikan terlebih dahulu hal berikut: jika kulit Anda cenderung sensitif, kering, atau
rosacea prone, sebaiknya lakukan
test patch di sebagian area wajah sebelum mempraktikkannya di seluruh wajah. Pemeriksaan ini untuk menghindari kulit Anda mengalami
over-drying dari proses pembersihan kulit yang melalui dua tahapan.
Tata Cara Double Cleansing
Tidak ada aturan resmi tentang pembersih seperti apa yang sebaiknya dipadukan untuk menjalani
double cleansing. Tapi, ada dua jenis pembersih yang umumnya digunakan:
oil based dan
water-soluble.
Langkah pertama, aplikasikan pembersih berbahan dasar minyak pada kulit yang masih kering. Mengapa
oil based cleanser menjadi pembersih awal? Minyak yang terdapat di dalam produk akan “menarik” beragam
makeup serta
sunscreen yang menempel pada kulit wajah. Dengan begitu, proses membersihkan wajah dari produk dekoratif menjadi lebih mudah.
Lakukan gerakan memutar ke seluruh wajah (dan area mata jika
oil cleanser Anda
fragrance free) selama 30-45 detik, kemudian bilas menggunakan air. Zaman dulu
oil cleanser masih belum memiliki formula yang disempurnakan, sehingga kulit akan terasa lebih
greasy usai menggunakannya. Sekarang, sudah lebih dipermudah dengan kombinasi
emulsifier di dalam
cleansing oil.
Dengan kata lain,
cleansing oil tersebut akan berubah teksturnya menjadi
milky saat terkena air. Lalu, bagaimana kalau Anda ingin menggunakan
cleansing oil yang masih terbuat dari
pure oil? Triknya, bersihkan menggunakan
facial cloth yang sudah direndam air hangat untuk membantu menghilangkan rasa
greasy.
Anda juga bisa memilih beberapa tipe
first cleanser yang berbeda-beda.
Cleansing oil untuk kulit yang berminyak, normal dan kombinasi. Anda juga bisa menggunakan
micellar water, atau
cleansing balm jika memiliki kulit yang lebih kering dan sensitif.
[gallery columns="2" size="full" ids="7318,7317"]
Tahap kedua, aplikasi
second cleanser untuk membantu mengangkat residu minyak dari
first cleanser. Untuk jenis sabun dalam pembersihan kedua, Anda perlu benar-benar memerhatikan tipe dan kebutuhan kulit terlebih dahulu. Mengapa? Karena
second cleanser yang tepat bisa membantu menghindari kulit dari proses pembersihan yang terlalu eksesif.
Jika kulit Anda berminyak, pastikan untuk memilih
cleanser dengan kandungan
surfactant yang lebih tinggi untuk bisa bantu mengangkat kelebihan sebum di wajah, tapi tetap menyisakan sebum alami di kulit. Biasanya ini ditemukan dalam
cleanser yang bentuknya
clay-based atau
gel facial wash.
Bagi pemilik kulit kering,
cleanser yang lembut dengan lebih sedikit kadar
surfactant adalah pilihan bijak, seperti milky atau
creamy cleanser. Walau kadang seringkali disamakan dengan kulit kering, Anda yang memiliki kulit sensitif baiknya menghindari
cleanser yang mengandung
artificial colours dan
fragrance, serta mengandung formula yang memiliki manfaat menenangkan kulit,
anti-inflammatory, dan juga bahan-bahan yang anti-iritasi.
Untuk kulit kombinasi, ada baiknya untuk memilih
cleanser yang berada di antara kulit kering dan berminyak, seperti misalnya
light milky cleanser atau
gel facial wash.
Setelah mengetahui kombinasi sempurna dari pembersih wajah yang bisa digunakan setiap hari, pastikan untuk melakukan metode pembersihannya dengan baik. Karena folikel rambut yang ada di wajah kita tumbuh mengarah ke bawah. Maka, gerakan mencuci wajah akan lebih baik dilakukan dengan memutar ke arah atas untuk mendapatkan pembersihan yang lebih mendalam.
Sebagai catatan, cukup lakukan ritual
double cleanse pada malam hari. Hal ini untuk menghindari pembersihan wajah yang terlalu abrasif, sehingga pada akhirnya hanya akan membuat kulit Anda menjadi iritasi.
(Photo:
DOC. iSTOCK,
text A. Joharman)