Relasi keluarga mengantarkan langkah Raina Anjari dan Dhanadi Wardana saling menemukan satu sama lain. Tidak, ini bukan kisah lawas tentang perjodohan dua keluarga besar—bilamana Anda tengah berpikir demikian. Konon, acara pernikahan merupakan salah satu tempat magis di mana seseorang—yang khususnya masih lajang—dapat bertemu jodoh; lantaran begitu kuat energi cinta menyelimuti perhelatannya. “Saya mengetahui Dhanadi lewat beberapa acara pernikahan sanak saudara. Kebetulan, keluarga saya dan Dhanadi memang sudah saling mengenal cukup baik,” Raina menarik kisah mundur bertahun-tahun silam ke awal pertemuannya dengan sang suami. Kendati demikian, tak semua asmara serta-merta terjalin pada pandangan pertama. “Tetapi pada masa itu interaksi kami hanya sebatas perkenalan saja,” sambungnya.

Benang merah yang menghubungkan Raina dan Dhanadi terangkai secara organis lewat sebuah pertemanan kasual. Selang serangkaian perjumpaan dalam beberapa tahun setelahnya, Raina kembali bertemu Dhanadi ketika menghadiri gelaran peringatan 74 tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka. Momentum tersebut membawa perkenalan mereka menuju tahap kedekatan baru. “Kami berbicara tentang banyak hal, dan berbagi ragam ketertarikan serupa, seperti seni hingga aktivitas alam. Pertemuan kala itu benar-benar menyenangkan, sampai kami memutuskan untuk kembali menghabiskan waktu bersama esok harinya,” kenang Raina. Selanjutnya, komunikasi keduanya pun berkembang intens diiringi agenda bertemu yang kian sering mengisi keseharian.

Februari 2021, Dhanadi menemui orang tua Raina untuk mengutarakan niat tulus membangun rumah tangga bersama. Pasangan ini menjajaki romantisme berpacaran selama kurang lebih 18 bulan, sebelum akhirnya berlabuh ke pelaminan. “Jika harus memilih satu hal dari diri Dhanadi yang paling saya cintai, rasanya sulit sebab banyak sifat serta sikapnya yang membuat saya jatuh cinta padanya,” kata Raina saat saya bertanya perihal yang menguatkan keyakinannya dalam menerima lamaran Dhanadi. Ia lalu kembali berujar, “But the way he deeply understands and accepts me is really high on the list. That kind of love has been very transformative. Kami saling menghargai pribadi satu sama lain dan selaras dalam tujuan hidup.”

Raina dan Dhanadi mengucap sumpah pernikahan pada pertengahan bulan September 2021. Digelar secara terpisah di dua lokasi berbeda di Jakarta, akad nikah dan prosesi ngunduh mantu berlangsung sakral dengan mengusung konsep adat Jawa Tengah yang kental filosofis sejarah serta budaya. Rancangan dekoratif nan megah mengadopsi desain bangunan Pura Mangkunegaran di Surakarta—yang secara khusus dipilih oleh pengantin perempuan— memuliakan dekorasi tempat akad pernikahan di hotel The Dharmawangsa Jakarta. Raina tampil anggun mengenakan kebaya berdetail kan sulaman payet rancangan Biyan yang dipadu kain batik Sida Mulya. Wajahnya dipulas palet rona natural yang mengimbangi elegansi rias paes pengantin Jawa.

Seremoni pernikahan kemudian berlanjut dengan tradisi ngunduh mantu. Bertempat di hotel Grand Sahid Jaya, instalasi menyerupai Candi Bajang Ratu peninggalan kerajaan Majapahit abad ke-14 melatari pelaminan kedua mempelai. Aksentuasi cantik rangkaian bunga paduan rona merah, putih, dan terakota hasil rancangan LXE menyuntikkan kesan modern dalam lanskapnya. “Kami memilih potret Candi Bajang Ratu yang melambangkan kesucian serta berkah melimpah, dengan harapan agar kami dapat menjalani rumah tangga yang bahagia dan senantiasa diberkati,” tutup Raina.