CULTURE

15 Agustus 2024

8 Film Indonesia yang Menyuarakan Semangat Kemerdekaan Bangsa


8 Film Indonesia yang Menyuarakan Semangat Kemerdekaan Bangsa

text by Elisabet Chaterine, Ayu Novalia & Rianty Rusmalia

Pepatah bijak berkata, dari sejarah kita belajar untuk menata masa depan dengan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu. Anda tahu cara menyenangkan dalam menelusuri jejak sejarah selain dari buku? Menonton film. Narasi histori telah sejak lama menginspirasi maupun diadaptasi sebagai karya sinema dunia. Dari masa ke masa, selalu ada ragam judulnya; Oppenheimer (2023), The Aviator (2004), Dunkirk (2017), Napoleon (2023), Pearl Harbour (2001), Troy (2004), Gladiator (2000), dan Society of the Snow (2023) ialah sejumlah di antaranya. Dari layar sinema Indonesia, kita bisa menyimak sejarah bangsa melalui Naga Bonar (1987), Kartini (2017), Soekarno (2013), Gie (2005), dan banyak lagi judul lainnya. Di tengah gempita ulang tahun Republik Indonesia ke-79, kami mengurasi sederet tontonan untuk menemani perayaan Hari Kemerdekaan di rumah Anda.


Buya Hamka (2023)


Nonton di: Netflix

Biopik Buya Hamka mengisahkan perjalanan hidup salah seorang ulama besar, sastrawan, dan wartawan paling berpengaruh di Tanah Air. Narasi filmnya mengangkat momen kehidupan Hamka pada rentang waktu 1933 - 1945, di mana ia mengambil alih mandat kepengurusan Muhammadiyah di Makassar. Periode tersebut juga menjadi era penting yang menonjolkan figur Hamka dalam perjuangan melawan Belanda lewat bidang jurnalistik dan sastra. Lewat kepemimpinannya di majalah Panji Masyarakat di Medan, Hamka turut mensejahterakan ragam roman budaya yang seperti menerbitkan edisi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.


Hamka dan Siti Raham (2023)


Nonton di: Netflix

Hamka dan Siti Raham melanjutkan biopik Buya Hamka. Dalam jilid keduanya, sutradara Fajar Bustomi mengisahkan andil Hamka dalam menyatukan bangsa pasca-kemerdekaan 1945 di tengah agresi Belanda yang memecah keharmonisan rakyat sipil. Suatu perjuangan yang memaksa Hamka mengungsi ke Sungai Batang pada 1948 dan meninggalkan sang istri, Siti Raham, membesarkan anak-anak mereka.


Kadet 1947 (2021)


Nonton di: Netflix

Kadet 1947 menceritakan peristiwa pengeboman markas Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa yang digerakkan tujuh calon perwira di tahun 29 Juli 1947. Tanpa pengalaman sebagai tentara, ketujuh pemuda bergerak melawan agresi militer Belanda demi mempertahankan maskas besar Angkatan Udara dan kemerdekaan Indonesia.


Perburuan (2021)


Nonton di: Vidio

Perburuan mengambil latar Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Kala itu, tentara PETA (Pembela Tanah Air) mengalami kegagalan peperangan melawan Nippon, dan memaksa anggotanya hidup dalam persembunyian. Tidak ada tempat yang aman, bahkan tanah yang menjadi kampung kelahiran. Pengkhianatan menghantui hidup para pejuang.


Guru Bagsa Tjokroaminoto (2015)


Nonton di: Vidio dan Netflix

Di tangan sutradara Garin Nugroho, biopik Guru Bangsa Tjokroaminoto memperlihatkan nilai-nilai kemanusiaan yang melahirkan Tjokroaminoto sebagai salah satu tokoh nasional bangsa. Kisahnya diawali dari masa mudanya sebagai bangsawan Jawa, dan pergerakannya mendirikan Sarikat Islam (SI) untuk mensejahterakan rakyat. Reza Rahadian tampil menghidupkan Tjokroaminoto.  


Merah Putih (2009)


Nonton di: Vidio dan Mola

Di tahun 1947, lima kadet berbeda latar belakang bertemu di sebuah pelatihan militer di Semarang. Suatu ketika, perkemahan mereka diserang tentara Belanda. Empat kadet berhasil bertahan hidup, dan menuntut balas dengan bergabung dalam pasukan gerilya di pedalaman Jawa. Di sana, mereka menemukan strategi untuk memorak porandakan pertahanan pasukan Belanda. Film Merah Putih merupakan bagian pertama dari trilogi Merdeka; Merah Putih 2: Darah Garuda (2010) dan Hati Merdeka (2011).

Kartini (2017)


Nonton di: Netflix

Di dalam rumah, ketaksetaraan menjadi sangat ketara bagi perempuan Indonesia pada zaman dahulu. Budaya patriarki warisan leluhur yang memupuk mental masyarakat tempo dulu barangkali alasannya. Film Kartini dilatari periode awal tahun 1900-an, di mana Indonesia masih berada dalam jajahan Belanda. Pulau Jawa berada dalam pimpinan para ningrat, dengan pengawasan dari pemerintah Belanda. Dalam hal pendidikan, hanya ningrat atau kelompok bangsawan yang boleh bersekolah dan mendapat pendidikan. Kaum perempuan dilarang memperoleh pendidikan yang tinggi. Asumsinya, perempuan Jawa hanya memiliki satu tujuan: menjadi istri dari seorang laki-laki. Film ini mengisahkan Kartini yang berjuang sepanjang hidupnya untuk kesetaraan hak pendidikan, terutama bagi kaum perempuan. Bersama dua saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini membuat sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat di Jepara.

Gie (2010)


Nonton di: Netflix

Berlatar tahun 1960-an, film Gie menghadirkan visual kota Jakarta dari masa tersebut dengan kemiripan nyaris sempurna. Dengan filter warna hangat sephia, orang akan lupa bahwa film ini digarap pada tahun 2000-an. Belum lagi desain kostum, makeup, dan penulisan dialog dalam tiap adegan yang terasa maksimal. Narasinya diadaptasi dari buku berjudul Catatan Seorang Demonstran, yang merupakan publikasi dari buku harian Soe Hok Gie. Kisah antara kehidupan pribadi Gie dan isu sosial politik di film Gie disajikan secara seimbang. Plot cerita disajikan dengan kronologis tahun yang jelas. Dibagi dalam dua babak: masa remaja Gie yang mengajak kita melihat bagaimana pemikiran dan cara pandang sosok ini sebelum ia mengambil peran dalam masyarakat yang mengawal demonstrasi besar, dan sebagai mahasiswa yang bebas.