2 Oktober 2025
Modernitas Batik dalam Kreasi Teranyar Desainer dan Label Mode Indonesia

text by Palupi Sekar W. (photo: model Jasmine Kusuma (IVY Model) photography by Julius Juan Justianto for ELLE Indonesia October 2025; styling Ismelya Muntu)
Di tengah arus mode global yang bergerak cepat, batik selalu menemukan cara untuk bicara dengan bahasa baru yang lebih segar, berani, dan bermakna. Di tangan desainer mode serta label lokal Indonesia, warisan luhur nenek moyang Indonesia ini hidup menjadi atribut busana yang relevan dengan generasi sekarang. Interpretasi setiap desainer terhadap batik, tentu saja, berbeda-beda; ada yang mempertahankan motif klasik sebagaimana apa adanya, ada yang mengkreasikannya dengan siluet modern, hingga menjadi sebuah statement piece. Dirajut modernitas, identitas batik tak mengenal kata usang, dan justru tampak lebih hidup. Sebagai perayaan Hari Batik Nasional, ELLE Indonesia menyoroti kreasi teranyar sederet rancangan brand di Tanah Air dalam memanifestasikan batik yang selaras zaman.
IWAN TIRTA
Color Blocking Series, Iwan Tirta | Color Blocking Series, Iwan Tirta |
Koleksi Color Blocking Series Iwan Tirta Private Collection menghadirkan batik dalam desain yang sleek. Corak geometris serta kombinasi blok warna monokrom dan muted tone pada rancangan negative space, memberikan kesan understated luxury. Coraknya terinspirasi dari motif Jawa klasik. Pendekatan grafis membingkai ulang koleksinya sehingga tampak lebih versatile, dan membuatnya mudah dipadu-padankan dengan tailored pants, outer ringan, atau bahkan slip dress.
WILSEN WILLIM
Jejak Kartini di Era Kini, Wilsen Willim | Jejak Kartini di Era Kini, Wilsen Willim |
Dalam capsule collection bertajuk Jejak Kartini di Era Kini, Wilsen Willim banyak mengusung batik berpola geometris dengan sentuhan floral. Dikreasikan dalam bingkai-bingkai simetris hingga menghadirkan harmoni antara struktur modern dan nuansa tradisional. Sentuhan kontemporer hadir dengan aplikasi warna-warna cerah, seperti turquoise, yang segar berpadu dengan cokelat bumi di atas dasar krem. Aksen gelombang pada rancangan sejumlah rok turut membuat siluetnya terlihat anggun. Tip styling, kenakan bersama atasan siluet arsitektural warna putih atau hitam.
TANGAN
Tangan Privé 2025, Tangan | Tangan Privé 2025, Tangan |
Batik sejatinya dapat menjadi perpaduan elegan untuk berbagai atribut busana. Dalam gagasan Tangan Privé misalnya, rok batik digubah menjadi pasangan atasan model cheongsam material bahan satin burgundy dengan bordir floral emas. Hasil padu-padannya menciptakan tampilan malam yang mewah. Batik dirancang dengan palet warna biru elektrik di atas kanvas kain rona hitam pekat. Untuk kesan modern, aksen slit diaplikasikan setinggi paha—sensual namun tetap elegan. Perpaduan ini membuat batik tampil lebih kosmopolitan, siap melangkah dari red carpet hingga jamuan resmi.
ERA SOEKAMTO
Adi Manungsa, Era Soekamto | Adi Manungsa, Era Soekamto |
Koleksi Adi Manungsa dari Era Soekamto menghadirkan interpretasi batik yang dramatis dengan sentuhan filosofi Nusantara, terinspirasi dari relief dan kejayaan peradaban kuno Jawa. Salah satu rancangannya menonjol lewat rok panjang motif floral dalam palet biru laut dan krem; pola melengkung organis memberi sentuhan elegan dengan dimensi sedikit melebar. Atasan pola drapery dalam rona gelap turut menampilkan motif floral. Padu-padannya mengingatkan pada pakem batik klasik, namun diproyeksikan dalam format modern sekaligus berkelas.
DIBBA
Warisan Lini, Dibba | Warisan Lini, Dibba |
Koleksi Warisan Lini dari kolaborasi Dibba dan Yayasan Batik Indonesia ini merupakan reinterpretasi segar terhadap batik klasik. Pendekatan avant-garde hadir lewat potongan cropped jacket bersiluet tegas. Desainnya kian kuat dengan keindahan batik khas Gedog. Kekayaan detail dengan pilihan warna-warna keemasan, hitam, serta putih menampilkan palet modern.
DEDEN SISWANTO
From The East to The World, Deden Siswanto | From The East to The World, Deden Siswanto |
Koleksi From the East to the World karya Deden Siswanto yang hadir di Parade Wastra Nusantara menjadi bukti bagaimana batik terus berevolusi tanpa kehilangan jati dirinya. Alih-alih menggurat satu corak, rancangannya ramai dengan kombinasi sejumlah corak, mulai dari motif mega mendung, kawung, truntum, serta parang yang diterjemahkan ulang secara lebih modern. Desainnya bermain dengan aplikasi patchwork, perpaduan warna kontras, serta siluet arsitektural yang tegas sehingga melahirkan busana modern beraura avant-garde.