6 Oktober 2025
Chanel Sempurnakan Parfum Maskulinnya Dengan Bleu de Chanel L'Exclusif

Ini adalah kisah ekspresi sejati dari sebuah kreasi wewangian yang menantang batasan aroma. Dimulai dari Bleu de Chanel: Eau de Toilette dengan sentuhan kayu dan ‘gigitan’ segar citrus, Eau de Parfum yang meleburkan kayunya dengan musky notes dan ambar, lalu Parfum yang menghadirkan cedarwood dan sandalwood Kaledonia dalam perpaduan yang magnetik–ketiganya mengukir jalannya sendiri sebagai wewangian maskulin yang merenggut atensi, memberikan definisi istimewa untuk warna biru yang menjadi namanya. Namun, sang seniman yang menjadi Kreator Parfum In-House Chanel, Olivier Polge, tak puas hanya berhenti sampai disana. Kini ia menghadirkan lanjutan dari kisah wewangian berbalut biru ini, sebotol berisi bentuk ekspresi yang lebih jauh lagi, sebuah penyempurnaan bernama Bleu de Chanel L’Exclusif.
“Ini adalah komposisi yang pekat, sophisticated, dan kompleks, seperti sebuah ekstrak. Sebuah konsentrat dari bahan-bahan mentah yang luar biasa. Faset yang paling magnetik dan misterius dari Bleu de Chanel.” ujar Olivier mengenai kreasi terbarunya ini. Seperti biasa, Olivier dan Chanel tak pernah kompromi dalam hal wewangian. Dari kebun bunga yang ditanam sendiri hingga penyulingan penuh kesabaran dan peracikan yang presisi, setiap proses dan pemilihan bahan mentahnya penuh dengan perhatian dan emosi yang murni. Ekstrak kayu cendana yang digunakan dalam komposisi wewangian Bleu de Chanel L’Exclusif dan seluruh kreasi parfum Chanel berasal dari rantai pasokan terpadu di Pulau Maré, Kaledonia Baru. Proses ini memastikan sumber yang etis dan berkelanjutan yang menghormati lingkungan, sumber daya, dan penduduk lokal. Hanya kayu heartwood, atau kayu terasnya, yang digunakan karena kaya akan kandungan minyak esensial yang kemudian diolah secara cermat menggunakan proses ekstraksi yang dirancang khusus. Kualitas ekstrak kayu yang eksklusif ini memberikan karakteristik aroma yang unik.
Kayu menjadi kekuatan utama dari wewangian Bleu de Chanel L’Exclusif, sebagaimana tiga pendahulunya. Sandalwood atau kayu cendana yang megah memicu intensitasnya, ditambah aroma kulit dan resin dari cistus labdanum mengungkap aspek yang lebih misterius dan memesona dari karakternya. Ekspresi ini dirangkul oleh sebuah botol yang merupakan perpanjangan dari pemikiran yang melahirkannya. Berbentuk kotak sempurna sempurna dengan garis rancang tegas, dalam warna yang menggemakan intensitasnya: terlalu hitam untuk dibilang biru, terlalu biru untuk dibilang hitam. Intens, misterius dan penuh kejutan–kepribadian wewangian ini bertemu dengan kepribadian aktor Timothée Chalamet dalam irama yang sama, sebuah harmoni yang terjalin sejak tahun 2023 dan setia hingga kini. Betapa tidak, aktor multifaset ini adalah seorang laki-laki yang penuh kejutan, yang memiliki kehausan atas intensitas, seseorang dengan kemisteriusan yang terlahir dari keyakinan diri.