BEAUTY

26 Januari 2024

Olivier dan Sebastien Cresp Mengungkap Esensi Wewangian dari ‘Replica’ Maison Margiela


Olivier dan Sebastien Cresp Mengungkap Esensi Wewangian dari ‘Replica’ Maison Margiela

photo DOC. Maison Margiela; text by Shabrina Nisakara

‘Replica’ Maison Margiela menghadirkan wewangian bertajuk From The Garden yang memiliki aroma kuat dari daun dan sari tomat dengan campuran dari green Mandarin, geranium essence serta patchouli. Olivier dan Sebastien Cresp yang merupakan ayah dan anak sekaligus pencipta dari parfum ini, mengungkapkan proses kreasi yang mereka lalui selama proses pembuatan. 

Apa yang membuat wewangian ini begitu unik dan istimewa?

Olivier Cresp (OC): “Hal yang membuat wewangian ini unik dan istimewa adalah idenya; berjalan di kebun tomat, melihat dan menangkap daun serta sari-sari tomat. Wewangian ini tidak mengikuti tren pasar yang ada. Sebastien telah bereksperimen menggabungkan sari tomat dengan daun tomat selama satu tahun. Bayangkan banyaknya daun tomat di musim panas, tanaman tomat yang tumbuh dengan tomat besar, kemudian kita ambil daunnya dan kumpulkan tomatnya. Saat Anda menggaruk daunnya dan menciumnya, aroma harum yang sangat kompleks seperti blackcurrant dapat tercium. Sehingga kealamian yang menjadikan parfum ini unik.

Salah satu tugas dalam pembuatan parfum ini adalah menghadirkan kealamian dengan bahan-bahan terbaik. Alam yang natural selalu memberi kita sesuatu yang baik. Saat Anda memetik bunga, bunganya selalu wangi karena alam sangat kaya dan mampu memberi kita banyak hal. Oleh karena itu, dengan molekul buatan kami dan bahan-bahan alami, kami berniat menghadirkan suasana yang alami melalui parfum ini.”


Selama proses pengembangan, adakah tantangan dalam menciptakan aroma persis seperti yang Anda berdua pikirkan? Bagaimana Anda mengatasi tantangan tersebut?

OC: “Kami adalah keluarga, ayah dan anak. Kami memiliki pendekatan yang sama persis terhadap wewangian dengan menggunakan bahan-bahan terbaik dan minimalis. Dalam membuat wewangian, kami cenderung menggunakan sedikit macam bahan namun selalu dengan kualitas terbaik melalui pendekatan figuratif kami. Biasanya pembuat parfum bekerja dengan cara yang abstrak namun kami tidak demikian, kami memulai dengan mendapatkan ide dari daun tomat. Bayangkan dari tomat di kebun, kami memetik tomatnya lalu menggaruk daunnya, proses ini merupakan cara yang figuratif. Selanjutnya kami menciumnya dan berkata, ‘Baik, kita akan menggunakan sedikit mandarin dan kita akan menggunakan molekul ini'. Proses ini kami lakukan agar hasil parfum menjadi lebih dekat dengan alam.”



Dalam parfum ini, Anda menciptakan aroma yang sangat dekat dengan alam, bagaimana cara membuat parfum ini tercium sealami mungkin dan tidak terlalu seperti buatan? Apakah ada tantangan dalam hal itu?

OC: “Dalam pembuatan parfum ini, kami menggunakan bahan-bahan terbaik, inovasi khusus dan beberapa ekstraksi baru seperti ekstraksi CO2. Untuk patchouli, kami memilih untuk menggunakan patchouli yang tumbuh di Bandung, Indonesia, sebagai tempat mendapatkan fraksi patchouli terbaik. Menurut saya, selama kita menggunakan bahan-bahan terbaik, maka para konsumen dapat merasakan perbedaan dan keistimewaan kualitas pada parfum yang dihasilkan.”

Bagaimana Anda dapat menemukan patchouli di Bandung dan apa yang membuat Anda memutuskan untuk menggunakannya?

OC: “Patchouli dari Bandung memiliki kualitas terbaik di dunia. Beberapa waktu yang lalu saya pernah mengunjungi Bandung untuk melihat langsung. Dari pengetahuan saya, 90-95% hasil panen patchouli dari seluruh dunia dipanen dari Indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia, khususnya Bandung, menghasilkan patchouli dengan kualitas terbaik dari seluruh dunia. Patchouli ini kami dapatkan dan kami ekstraksi dengan proses seperti molecular distillation untuk memaksimalkan kualitasnya.”


Sebagai Ayah dan anak yang bekerja sama dalam menciptakan wewangian, seberapa penting warisan keluarga dalam proses penciptaan wewangian?

OC: “Warisan keluarga merupakan hal yang penting untuk saya karena saya tidak ingin bekerja hingga usia 100 tahun. Gaya yang saya dan Sebastien miliki adalah gaya yang minimalis dan figuratif. Sebastien juga memiliki banyak ide yang cemerlang. Kami membangun kepercayaan antara satu dan lain dan selalu berkomunikasi, menurut saya komunikasi adalah hal yang sangat penting. Saat kami berkomunikasi, kami selalu mencoba untuk langsung ke inti permasalahan.

Saya merasa, ketika Sebastien melakukan eksperimen, saya dapat dengan mudah memahaminya dan ia juga dapat memahami saya dengan sangat baik. Terkadang proses ini dapat menjadi lebih rumit jika kita bekerja sama dengan produsen dari New York karena mereka memiliki gayanya sendiri. Saat seperti kami bekerja sama dengan produsen Tiongkok, pengalaman ini sangat menarik karena kami menemukan aspek lain yang baru dari proses yang biasanya kami lakukan. Jadi, menurut saya komunikasi adalah hal yang penting dan komunikasi di antara saya dan Sebastien adalah sesuatu yang sangat mudah. Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah untuk selalu bersenang-senang dan menikmati setiap prosesnya. Kebahagiaan adalah hal yang sama pentingnya. Kami selalu melakukan perayaan setiap kali kami berhasil memenangkan sebuah wewangian.”


Bagaimana Anda mendeskripsikan gaya parfum Anda?

Sebastien Cresp (SC): “Saya pikir kami memiliki gaya yang cukup sama yaitu figuratif dan tidak abstrak. Kami menyukai pembuatan parfum dengan formula yang lembut, penggunaan jumlah bahan yang sedikit namun selalu dengan kualitas alami yang terbaik.”

Apa yang Anda yakini sebagai kekuatan dari sebuah parfum?

OC: “Kekuatan dari sebuah parfum dapat dilihat dari identitasnya. Sebuah parfum harus berbeda dengan yang ada di pasaran untuk memiliki kekuatan. Apabila kita mengikuti tren pasar, maka kita akan gagal. Namun, apabila kita hadir dengan ide baru yang bagus dan memformulasikannya dengan bahan-bahan berkualitas terbaik, maka parfum itu memiliki kesempatan dan kekuatan untuk meraih kesuksesan.

Untuk Maison Margiela, menurut saya nama ini sudah sangat dikenal dan diterima dengan baik di Asia. ‘Replica’ dari Maison Margiela memiliki formula yang sangat halus sehingga membutuhkan perawatan dan perhatian khusus serta bahan-bahan terbaik untuk top, middle dan bottom notes yang digunakan. Kami selalu memberi perhatian khusus saat bekerja untuk Maison Margiela. Sebastien telah bekerja berbulan-bulan untuk mewujudkan ide tersebut dengan tepat, ia bereksperimen dengan berbagai jenis mandarin serta bergamot untuk menciptakan formula yang lembut sehingga mudah untuk diterima.”


Apa pendapat Anda tentang merek parfum niche yang marak belakangan ini?

OC: “Parfum niche adalah jenis parfum yang sedang marak berkembang di pasaran. Parfum niche biasanya merupakan parfum genderless yang dapat digunakan siapa saja. Menurut saya, parfum niche dapat menarik lebih banyak konsumen karena memiliki kesan yang mewah. Hal ini menarik untuk dipahami, seperti di Tiongkok, orang-orang jarang mengenal merek parfum yang klasik tapi sangat mengenal parfum niche. Untuk Maison Margiela sendiri, sudah dikenal dan diterima di banyak negara di Asia, seperti di Malaysia, Singapura serta Tiongkok.”