724 menjadi wewangian teranyar dari Maison Francis Kurkdjian yang dapat Anda temui di  The Papilion.

Francis Kurkdjian telah berkeliling dunia, menetap pada satu tempat selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun. Telah mengunjungi seluruh belahan dunia, perjalanannya dimulai di Paris, kota yang kemudian menjadi 'rumah' baginya setelah menyelesaikan sekolah di pinggiran kota asalnya. Francis Kurkdjian sempat tinggal dan bekerja di New York selama hampir lima tahun, diikuti oleh kota-kota besar lainnya, seperti Sydney, Tokyo, Seoul, Shanghai, New Delhi, Mumbai, Manila, Kuala Lumpur, Moskow, London, Berlin, Buenos Aires, Los Angeles, dan Houston.

Meskipun memiliki budaya berbeda, di mata Francis Kurkdjian, seluruh kota memiliki kesamaan, yakni semangat, efek magnetis yang secara positif memaksa Anda untuk mengejar mimpi dan mewujudkan segala sesuatu.

Pada ragam wewangian sebelumnya, l’Homme À la rose hingga fluidity, inspirasi perosalnya selalu tergambar dengan begitu jelas. Kali ini, wewangian 724 menghadirkan aroma modern sangat yang cocok dikenakan di kota-kota besar. Memberikan energi aroma urban yang terinspirasi oleh Kota New York. Eau de parfum yang mampu memberikan semangat, mengundang Anda untuk hidup selaras dengan kota.

724 menawarkan aroma yang benar-benar abstrak, terdiri dari nuansa bunga putih yang lebih energik. Pada top note, aroma perkotaan yang segar dan sensasi bersih dihadirkan, layaknya energi yang terpancar dari binatu di New York pada siang hari. Terbentuk dari jeruk bergamot Italia dan aldehida nan canggih.

Di jantung wewangian ini terdapat aroma  buket bunga melati yang pekat dari Mesir, sweet pea, serta mock orange. Dalam aroma yang lebih dalam, terdapat aroma musk dari kayu cendana yang menghadirkan aroma hangat nan maskulin.

Francis Kurkdjian adalah sosok yang selalu bangga dengan asal usulnya, inspirasinya tak hanya memengharuhi komposisi wewangian, nemun juga sangat mempengaruhi estetika grafis 724 . Warna biru distingtif yang merupakan paduan rona semen abu-abu dari bangunan dengan denim biru yang merupakan pakaian universal serta simbol kehidupan modern. Jenis font yang dipahat dalam menamakan wewangian 724 pun, terinspirasi oleh cetakan digital. Francis Kurkdjian memang sangat memperhatikan aspek-aspek ini, sehingga membantu menghidupkan kisah-kisah yang ingin ditranslasikan dalam wewangian lansirannya.