CULTURE

17 September 2022

Review Film: Noktah Merah Perkawinan Menyelami Kompleksitas Hubungan Antarmanusia


Review Film: Noktah Merah Perkawinan Menyelami Kompleksitas Hubungan Antarmanusia

photography by Andreansyah D.W.P.G, courtesy Rapi Films

Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara beradu peran sarat emosional dalam drama cinta segitiga.



Film Noktah Merah Perkawinan berkisah tentang hubungan Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang mulai memasuki masa-masa kekecewaan atas berbagai hal dalam pernikahan mereka setelah 11 tahun menikah dan memiliki 2 orang anak, Bagas dan Ayu. Terlebih keduanya mengalami pertengkaran hebat akibat campur tangan kedua orang masing-masing dalam urusan rumah tangga Ambar dan Gilang. 

Gilang bekerja sebagai landscape architect. Sedangkan Ambar adalah ibu rumah tangga yang di sela-sela kesehariannya mengurus rumah dan anak-anak, berusaha menyibukkan diri dengan mengajar workshop pembuatan keramik. Dan di sana lah Ambar berkenalan dengan Yuli (Sheila Dara) yang menjadi salah satu murid di kelasnya.

photography by Andreansyah D.W.P.G, courtesy Rapi Films

Hubungan Gilang, Ambar, dan Yuli menjadi makin rumit setelah Gilang mengerjakan proyek taman milik Kemal (Roy Sungkono), kekasih Yuli. Waktu-waktu yang dihabiskan bersama Yuli terasa seperti napas baru bagi Gilang. Keberadaan Yuli membawa kenyamanan yang sudah lama hilang bagi Gilang, begitu pun sebaliknya. Yuli sadar betul bahwa ia jatuh cinta kepada suami dari Ambar, guru sekaligus perempuan yang sangat dikaguminya. Ia juga sadar bahwa ia harus berhenti jatuh cinta kepada orang yang salah dan harus menghentikan semua reaksi terhadap rasa itu. Namun semuanya terasa sulit bagi Yuli. 

Di puncak sakit hati dan kekecewaannya, Ambar mempertanyakan apakah pernikahannya memang pantas untuk diselamatkan. Apakah ia harus terus berusaha memperjuangkan keutuhan rumah tangganya. Ambar lama-kelamaan mulai meyakini bahwa cinta saja tidak cukup menjadi modal satu-satunya untuk mempertahankan sebuah hubungan perkawinan.

photography by Andreansyah D.W.P.G, courtesy Rapi Films

Noktah Merah Perkawinan adalah sinetron laris yang tayang pada tahun 1996 sampai tahun 1998. Jumlah episodenya mencapai 77 dengan Ayu Azhari, Cok Simbara, Berliana Febrianti, dan Teddy Syach sebagai bintangnya. Dua puluh lima tahun sejak Noktah Merah Perkawinan menuai popularitas di jagat pertelevisian Tanah Air, Rapi Films meluncurkan versi remake dengan judul yang sama. Di film terbarunya ini, Noktah Merah Perkawinan diperankan oleh Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara sebagai bintang utama. Film ini diarahkan oleh sutradara muda Sabrina Rochelle Kalangie dan ditulis skenarionya oleh penulis Titien Wattimena. Film ini tayang di seluruh bioskop di Indonesia sejak 15 September. 

Saya pribadi tidak mengira adaptasi sinetron legendaris ini layak menjadi salah satu film terbaik di tahun 2022. Premis Noktah Merah Perkawinan tidak berbeda terlalu jauh dengan versi sinetronnya. Masih bercerita tentang hubungan suami istri Ambar dan Gilang serta orang ketiga bernama Yuli. Namun ada kebaruan yang berusaha disodorkan oleh versi layar lebarnya yakni menjadi sebuah kisah yang tidak sekadar menyorot isu perselingkuhan, melainkan jauh lebih bijak tapi juga sangat menyakitkan.

photography by Andreansyah D.W.P.G, courtesy Rapi Films

Kita diajak mengikuti hubungan pasangan suami istri yang sedang berada di ambang kehancuran usai salah satunya dicurigai berselingkuh. Noktah Merah Perkawinan membicarakan kebahagiaan dan tujuan pernikahan dengan cara menghajar emosi penontonnya hingga nyaris tak tersisa. Sabrina Rochelle Kalangie merangkum 77 episode versi sinetronnya ke dalam durasi 2 jam dengan narasi yang begitu kuat dan penyutradaraan yang padat tanpa kehilangan ruhnya. Sutradara tersebut juga berusaha mengeskalasinya menjadi film yang nyaris sempurna hampir di semua elemen. 

Film ini berhasil menggabungkan visual dan scoring yang kompak dalam menampilkan momen-momen manis dan pahit secara bergiliran. Kita bisa ikut merasakan kesedihan ketika Ambar dan Gilang ribut melulu melalui konflik yang dibangun secara perlahan. Tapi di sisi lain, kita juga bisa merasakan kebahagiaan Yuli yang tengah jatuh cinta dengan suami orang lain. 

Soal akting, rasanya kita mesti menyaksikan sendiri filmnya di layar lebar sebelum memutuskan pendapat pribadi. Akting brilian para pemainnya memungkinkan kita terhanyut pada kisah suami istri dan orang ketiga. Ada rasa iba yang tersemat kepada Marsha Timothy yang hancur melihat suaminya menjauh. Ada pula rasa simpati untuk Oka Antara yang bingung menghadapi istrinya meledak-ledak. Dan ketika mereka berdua bertengkar hebat, tidak mudah buat kita para penonton untuk cepat-cepat membela salah satunya. Dialog-dialognya amat kuat, terlebih ketika Ambar dan Gilang saling marah. Kemarahan itu juga membuat kita ikut sedih dan sesak di bangku penonton sampai-sampai kita bingung mau berpihak pada siapa. Sheila Dara juga bermain sangat prima sebagai perempuan yang menyakiti hatinya sendiri dengan mencintai laki-laki yang salah. Alih-alih menghakimi dengan menyebutnya sebagai pelakor, film ini mencoba bersikap adil dengan menyodorkan perspektif orang ketiga karena realitas seringkali tak sesederhana cerita drama perselingkuhan. Dalam sektor pendalaman karakter, ketiga aktor ini tampil luar biasa menggerakkan narasi hasil kolaborasi Sabrina Rochelle Kalangie dan Titien Wattimena dalam setiap kadar emosional yang berbeda. Mereka bertiga tahu benar kapan saatnya harus tenang dan kapan waktunya mesti meledak.

photography by Andreansyah D.W.P.G, courtesy Rapi Films

Yang bikin lebih menarik, Noktah Merah Perkawinan tak sebatas menjual air mata dan mengobral kesedihan. Problematikanya mampu memantik diskusi dan renungan seperti pentingnya komunikasi dalam hubungan yang kerap kali disepelekan. Isu penting yang terasa dekat dengan keseharian kita. “Saling diam sama bahayanya dengan saling memaki” bunyi salah satu dialog dalam film. Meski memotret konflik pasangan suami istri, film ini terasa tidak berjarak dengan mereka yang belum menikah. Ada banyak pesan dan pembelajaran berharga di film ini bagi siapa pun yang ingin belajar membina hubungan yang lebih baik dengan pasangan, anak, orangtua, maupun sahabat. Bahkan medium sinetron yang kerap dianggap remeh bisa menjadi film yang bagus ketika berada di tangan yang tepat. Noktah Merah Perkawinan adalah drama emosional yang solid dan related untuk siapa pun yang menontonnya. Tak peduli Anda punya pacar atau tidak, sudah menikah atau belum, film ini turut memaparkan sebuah kenyataan bahwa komitmen sampai mati bukanlah hal yang mudah dan pernikahan bukan untuk semua orang.