CULTURE

24 September 2024

Rolex Tawarkan Pengalaman Sekali Seumur Hidup di Perhelatan Formula 1® Grand Prix Singapura


PHOTOGRAPHY BY ROLEX

Rolex Tawarkan Pengalaman Sekali Seumur Hidup di Perhelatan Formula 1® Grand Prix Singapura

Grand Prix Singapura menjadi salah satu agenda yang paling dinantikan di kalender Formula 1® setiap musimnya. Balapan malam pertama Formula 1® yang diinisiasi pada tahun 2008 ini merupakan salah satu destinasi terpopuler, baik bagi para pembalap maupun penggemarnya. Tak hanya itu saja, perlombaan yang dilaksanakan di jalan raya, di jantung kota ultra-modern yang bising dengan lanskap cakrawala Marina Bay, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Pada tanggal 20 hingga 22 September 2024 silam, ELLE pun berkesempatan untuk bergabung dengan Rolex untuk menyaksikan langsung tiap aksi memacu adrenalin di tepi trek dan melihat lebih dekat ke balik salah satu perhelatan olahraga motor paling dinanti dunia.

 

Sejak didirikan pada tahun 1950, Formula 1® telah menjadi perayaan olahraga balap mobil yang begitu dihormati. Di sisinya selama lebih dari satu dekade adalah pembuat jam tangan asal Swiss, Rolex, yang menjadi mitra global dan penunjuk waktu resmi olahraga tersebut sejak tahun 2013 dan telah mendukung dunia balap motor sejak tahun 1930-an. Sejalan dengan komitmen ini, sejumlah Testimonee label tersebut yang merupakan pembalap-pembalap terkenal dunia, turut hadir di Singapura untuk menghabiskan waktu di Rolex Suite, di lantai dua Singapore Formula One Paddock Club tanpa lupa berbagi wawasan dan prediksi mereka.

 

Mark Webber dan Sir Jackie Stewart OBE.


Sir Jackie Stewart OBE menjadi salah satunya, yang tak hanya mengawasi tiap detail penyelenggaraan Grand Prix Singapura namun turut memimpin para media kala mengelilingi paddock. Dalam balutan kemeja putih, celana panjang motif tartan dan topi bermotif serasi, Rolex Testimonee sejak tahun 1968 dan juara FIA Formula 1® Drivers’ World Championships sebanyak tiga kali (1969, 1971 dan 1973) ini turut menyoroti peran perempuan di dunia motorsport saat mengajak kami berkeliling. “Ketika saya masih balapan dahulu, kami tidak pernah membayangkan kehadiran perempuan dalam olahraga ini,” kenangnya. “Kini, zaman telah berubah, Anda tak hanya melihat tingginya angka penggemar perempuan yang kini hampir menyamai jumlah penggemar laki-laki, namun Anda juga dapat melihat banyaknya perempuan yang turut terlibat di balik kesuksesan olahraga ini,” ujarnya. Pengalaman istimewa tak terlupakan ini menjadi semakin berkesan usai menyaksikan sejumlah ahli mesin dan insinyur perempuan yang secara aktif bekerja—baik di garasi mobil balap maupun di area paddock.

 

Jamie Chadwick.


Hal yang sama turut diungkapkan Jamie Chadwick, pembalap perempuan dan juara tiga kali W-Series. “Saya rasa apa yang telah kami lakukan dan dapat kita lihat bersama mengarah ke jalan yang benar. Ada ketertarikan murni untuk melihat perempuan di level top olahraga ini. Saya pikir hal tersebut begitu fantastis!” ujarnya. “Tak hanya sebagai pembalap. Ada begitu banyak peran di dalam olahraga ini; ada mekanik, insinyur, team principalstrategist, dan kami hanya memiliki sedikit angka perempuan saat ini, yang mana seharusnya tidak demikian. Saya melihat masa depan perempuan di dunia motorsport begitu positif, karena saya melihat meningkatnya angka perempuan di level bawah. Butuh setidaknya beberapa tahun untuk melihat mereka meniti karier hingga duduk di posisi atas.” 

 

Aksi medical car FIA Formula 1® yang tengah meluncur di sirkuit.


Usai mengelilngi paddock dan melakukan pit-lane walk, ELLE turut berkesempatan untuk mengunjungi garasi FIA Safety and Medical Cars dan berbincang langsung dengan Bernd Mayländer, mantan pembalap asal Jerman dan pengemudi safety car FIA Formula 1® sejak tahun 2000. Selama bertugas di Grand Prix Singapura, Mayländer mempergunakan mobil Mercedes-AMG GT Black Series dan meluncur ke lintasan setiap kali terjadi kondisi berbahaya. Dua mobil tersebut dilengkapi dengan peralatan komunikasi serta sebuah mobil medis yang berperan penting dalam menjamin kelancaran dan keselamatan kala balapan berlangsung.

 

FIA Stewards and Race Control Room.


Rangkaian acara di Singapore Formula One Paddock Club kemudian dilanjutkan dengan sebuah kunjungan ke ruangan FIA Stewards and Race Control. Di dalam sebuah ruangan tak berjendela, puluhan layar yang menunjukkan seluruh bagian sirkuit terpampang sehingga masalah keselamatan dapat ditangani dengan segera—layaknya seekor kadal yang tertangkap memasuki trek sirkuit kala sesi latihan berlangsung. Lebih dari 30 orang yang masing-masing duduk dalam tiga baris meja, ditugaskan untuk memantau dan mengawasi sesi latihan, sesi kualifikasi dan balapan itu sendiri. Para stewards juga ditugaskan untuk menilai pelanggaran ringan di trek dan mendisiplinkan pengemudi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tak hanya itu saja, Race Control Director pun memiliki kuasa untuk menghentikan balap apabila terjadi kejadian yang berpotensi membahayakan serta bertanggung-jawab untuk mengerahkan safety car dan instruksi keselamatan lainnya.

 

Event Technical Centre (ETC) Room.


Ruangan lain yang tak kalah penting adalah Event Technical Centre (ETC). Berjasa dalam menyiarkan segala keseruan yang terjadi di sirkuit kepada jutaan penonton di seluruh dunia, ETC merekam dan menyiarkan seluruh kejadian di lapangan dengan bantuan beribu kamera berdefinisi ultra-tinggi yang disebar di seluruh trek. Hasil rekaman kamera-kamera ini kemudian diproses, disunting, dan dikirimkan ke Remote Technical Centre (RTC) di London, untuk disiarkan kepada dunia. ETC juga menggunakan lapisan tambahan konektivitas cadangan untuk menjamin kestabilan jaringan konektivitasnya, agar layanan penting seperti International Feed dan telemetri dapat terus berlanjut tanpa gangguan jika terjadi kegagalan pada jalur utama kembali ke RTC.

 

Sekilas tampak sederhana, nyatanya ada begitu banyak manusia yang terlibat di balik perayaan olahraga nomor satu ini. Tak hanya mereka yang berlatih keras dan berkompetisi di trek untuk menghibur dunia, tapi juga begitu banyak pihak yang turun tangan langsung untuk memastikan perhelatan ini terlaksana dengan baik dan aman. Segalanya hanya bisa menjadi mungkin berkat passion dan komitmen yang dicurahkan, yang mana turut selaras dengan komitmen Rolex dalam mencapai keunggulan.