CULTURE

18 Maret 2022

Warna Cerah dan Elemen Dekoratif Menghidupkan Nyawa Arsitektur Tropikal Hunian di Wilayah Pesisir Barat Turki


Warna Cerah dan Elemen Dekoratif Menghidupkan Nyawa Arsitektur Tropikal Hunian di Wilayah Pesisir Barat Turki

RIRI WAROKKA menilik hunian privat yang memberikan sensasi kaya tekstur dan warna cerah bergaya bohemian pada rumah tradisional Ottoman khas Turki.

Percikan hangat rona kuning langsung menyambut saat akan memasuki kediaman. Dinding dan eksterior area balkon tertutup, ciri khas rumah Ottoman yang sering disebut sebagai cumba, tampil cerah dalam sentuhan warna kuning. Memanjakan visual kediaman ini dengan komposisi terang nan bersemangat. Begitu menariknya kekuatan karakter yang terpancar lewat ragam material, tekstur, serta warna hingga tidak meneriakkan nuansa bising. Alih-alih justru menjelma sebagai elemen segar yang membuat ‘candu’.

Residensi tiga lantai yang meliputi lima kamar tidur, tujuh kamar mandi, area dapur terbuka, dan kolam renang; memberikan banyak ruang sekaligus tantangan bagi sang desainer plus arsitek dalam merealisasikan kepribadian sang pemilik. Perpindahan dari satu ruang ke ruangan lainnya, jarang memperlihatkan repetisi komposisi dan gaya. Seluruhnya tampak berbeda, seolah menyimpan kejutan tersendiri. Liang-liang pada dinding yang difungsikan sebagai rak bersiluet atraktif, memberikan sensasi tekstur distingtif pada konsep dominan warna putih yang diterapkan di living room.

photography KADIR ASNAZ

Di dapur, motif kaya warna memeriahkan konsep ruangan yang terbuka tanpa terpisah oleh sekat, lewat penempatan free standing cooker plus hood kolaborasi Smeg dan Dolce & Gabbana. Sementara itu, ruang makan yang beralokasi di teras mengawali alur transisi menuju area terbuka kolam renang berpanorama menyegarkan. Nuansanya selayaknya hotel butik yang sempurna untuk musim panas.

Menelusuri ruang antara dapur dan living room, sebuah lukisan penuh warna karya Bahar Oganer mewarnai area tangga menuju lantai dua dekat dengan pintu yang mengarah ke bar privat di basement. Beranjak menuruni tangganya, perjalanan ditemani dinding biru penuh elemen dekoratif. Sesampainya di bawah, kehadiran disambut sebuah meja bar berhiaskan desain mozaik yang terinpirasi oleh gaya arsitektur khas taman Güell, Barcelona. Suntikan unsur budaya kota Tulum, Meksiko pun terlihat nyata sebagai inspirasi; menampilkan karakteristik bohemian secara natural.

Penggunaan material jerami sengaja diterapkan pada beberapa sudut ruang misalnya, seperti di area mini bar dan kolam renang, sebagai detail interior yang menciptakan nuansa harmonis lingkungan tropis khas Meksiko. Karya seni dari berbagai seniman lokal di tiap ruang kian menguatkan konsep bohemian yang tak mudah tertebak. Lihat saja bagaimana instalasi pencahayaan berbentuk lingkaran dari Emre Namyeter di ujung kolam renang tampil begitu megah. Di salah satu kamar tidur yang ditata serba putih, penempatan lukisan sosok perempuan karya Sinem Demirci membangkitkan kehangatan nan intens. Padu-padannya tak mudah direalisasikan, namun secara mengejutkan berhasil melahirkan karakteristik yang kuat dalam atmosfer nan rileks di keseluruhan bangunan.

Berlokasi di Alaçatı yang terkenal sebagai kawasan wisata karena merupakan daerah pantai barat Turki. Wilayah ini dibanjiri fasilitas vila dan hotel butik yang secara arsitektural memiliki keseragaman pada wajah eksterior bangunan, yaitu dinding bermaterial batu. Tidak jarang lewat garis rancang itu seringkali dijuluki sebagai rumah tradisional Ottoman Turki. Bangunan- bangunan di kawasan tersebut pun sudah resmi dilindungi dan ditetapkan sebagai kawasan historis. Oleh karenanya, keseragaman arsitektur memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Bersama pemilik kediaman, Pınar Hacıraifoglu—pendiri biro desain Laxmi Interiors dari Istanbul yang menangangi proyek rumah ini—memandang karakteristik wilayah sebagai peluang bereksplorasi dengan ragam tekstur dan warna.

photography KADIR ASNAZ

“Menurut saya, tak ada rancangan yang ideal. Sebab, semua orang mempunyai selera dan kebutuhan yang berbeda. Arti ideal harusnya tidak bernuansa showroom, namun yang membuat penghuni rumah seakan memiliki ‘dunia’ di setiap sudut rumah, yang menimbulkan perasaan bahwa kediaman ini ialah dunia versi mereka pribadi. Proyek ini merefleksikan hal tersebut,” jelas Hacıraifoglu menutup perjalanan penuh warna di kediaman ini.