Melanjutkan kesuksesan koleksi musim gugur/dingin 2025 yang ditampilkan perdana di Paris bulan Maret silam, Hermès menampilkan koleksi chapter 2 besutan sang direktur kreatif Nadège Vanhee di Shanghai. Berlatar sungai Huangpu dan gedung pencakar langit distrik Lujiazui, sebuah paviliun berwarna oranye didirikan secara khusus untuk perhelatan ini sebagai rumah dari presentasi koleksinya yang teranyar.

Menandai dimulainya presentasi, panel pintu secara satu persatu mulai terbuka mengikuti alunan musik. Memamerkan kilauan lampu gedung pencakar langit yang terefleksi dengan indah di atas riak air sungai Huangpu. Bersanding dengan model pembuka yang mengenakan tampilan berupa mantel kulit berwarna hitam – sebuah tampilan kuat yang menggambarkan perempuan tangguh khas Hermes. Tampilan pun dilanjutkan lewat gaya berlapis yang memadukan rompi kulit dengan blus dan turtleneck berwarna menyala. Di tampilan lain banyak kreasi rajutan yang dikenakan sebagai pengikat pinggang. Sebuah trik padu padan gaya yang menggelitik para penonton untuk dapat mencobanya di musim gugur mendatang.

Siasat padu padan gaya memang tampak sebagai salah satu teknik jitu Nadège Vanhee dalam menampilkan tiap atribut karyanya. Sukses menggambarkan pilihan palet warna yang memesona berikut kombinasi tekstur dan siluet yang dihasilkan dari teknik kerajinan para pengrajin Hermès yang tiada dua. Lila, oranye dan merah hadir sebagai barisan warna yang menyemarakkan. Menyempurnakan tampilan ketika dipadankan dengan palet warna gelap seperti khaki dan coklat tua.

Teknik kepang – yang merupakan salah satu elemen signature dari Hermès –  turut jadi aksen yang menonjol dalam setiap tampilan. Inspirasinya datang dari kepang berkuda dan motif asimetri Dressage Tressage silk carré hasil karya illustrator tersohor, Virginie Jamin. Manifestasinya jadi imbuhan subtil pada kerah mantel kulit ataupun parka bergaya sporty. Menambah kesan mewah dan kembali memamerkan teknik kerajinannya yang istimewa. Masih berbicara tentang barisan luaran yang tampil sebagai atribut utama, kreasinya dirancang begitu beragam. Terdapat mantel yang dirangkai dari materi double-faced cashmere, selimut bergaya equestrian, sweter bergaya poncho yang elegan hingga jaket bermotif Dressage Tressage yang tampil penuh pernyataan di atas panggung peragaan.

Parade warna musim gugur yang memanjakan mata mulai bergerak ke barisan tampilan serba putih yang tampil mewah. Dihadirkan dengan paduan warna coklat dan oranye yang berikan kesan dimensi sembari tampilkan pesona gaya berlapis khas musim dingin. Semuanya turut dilengkapi dengan aksesori berupa topi, tas dan sarung tangan yang serasi. Yang buatnya kian atraktif, deret scarf carré kali ini difungsikan sebagai pengikat topi ataupun menghiasi leher. Dikenakan atau diikat bersama dengan gelang yang seolah-olah berfungsi sebagai instrumen pengikat. Melengkapi tampilan sekaligus memperkuat kesan tangguh, Hermès hadirkan sepatu bot setinggi lutut atau setinggi betis sebagai peneman gaya. Dikenakan bersama kaus kaki wol tebal berwarna senada. Peragaan pun ditutup dengan sapuan warna biru tua dan hitam. Mengakhiri presentasi dengan elegan lewat barisan gayanya yang tak lekang oleh zaman.

Deret kreasi jinjingan pastinya jadi atraksi yang mencuri perhatian para penonton selama peragaan. Menampilkan tas Kelly yang mampu dikenakan dalam berbagai gaya. Baik dikenakan sebagai tas selempang ataupun disampirkan di bahu, tiap manifestasinya ciptakan karakter gaya tersendiri. Kreasinya pun hadir segar dengan imbuhan stud berwarna perak berikut kombinasi leather trim berwarna kontras. Begitu pula dengan tas selempang Della Cavalleria Elan yang tampilkan wujudnya sebagai jinjingan bergaya dinamis peneman gaya perempuan Hermès kini.

Deret selebriti tersohor Tiongkok tampil menyemarakkan barisan depan penonton. Sebut saja Carina Lau yang tampil elegan dalam balutan busana berwarna putih. Tony Leung yang tampil kasual dengan busana bergaya resort, hingga Tao Zhou yang tampil penuh gaya dengan balutan busana senada serba coklat. Aktris Holywood, Lesli Bibb juga tak tertinggal tampil sebagai bintang. Hadir dengan busana serba merah yang penuh gaya. Malam pun diakhiri dengan tampilan istimewa dari musisi Amerika, St. Vincent yang tampil begitu bersemangat menghibur semua pengunjung yang datang.