Salah satu festival mode terbesar di Indonesia, JF3, kembali tergelar pada tanggal 1 hingga 11 September 2022 silam. Dihelat di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, festival mode tahunan yang bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini mengangkat tema besar #CulturalDiversity sebagai bentuk dukungannya terhadap keragaman budaya di Indonesia. 

Beragam program pun dihelat selama penyelenggaraannya. Tak terkecuali Fashion Festival, sebuah rangkaian fashion show yang menampilkan beragam karya desainer dan label kebanggaan Tanah Air pada tanggal 1 hingga 6 September 2022 lalu. Selama enam hari penuh, para tamu disuguhi karya-karya unik beragam desainer meliputi Tities Sapoetra, Wilsen Willim, Didi Budiardjo, Danny Satriadi, Ivan Gunawan, Mel Ahyar, juga kolaborasi 60 label lokal dari LAKON Store, Danjyo Hiyoji hingga beberapa institusi mode Indonesia seperti Dekranasda Nusa Tenggara Timur, APPMI, IPMI dan Cita Tenun Indonesia.

Rangkaian acara Fashion Festival kemudian ditutup dengan show akbar Lakon Indonesia pada tanggal 6 September 2022. Malam itu, sang direktur kreatif, Irsan, mempresentasikan koleksi terbarunya dengan menggandeng maestro pembatik asal Pekalongan, Jawa Timur, Cahyo. Bertajuk Lorong Waktu, koleksi persembahan Lakon Indonesia dan Cahyo ini menghadirkan deretan busana siap pakai yang kian menonjolkan keindahan batik Pekalongan.

Selain rangkaian pagelaran mode, JF3 turut menyemarakkan gelaran festival mode tahunan miliknya dengan berbagai program. Sebut saja JF3 Model Search, sebuah program pencarian bakat yang dihelat di tiga kota besar Indonesia, yakni Medan, Surabaya, dan Jakarta. Selain itu, ada pula Pintu Incubator, sebuah program inkubasi yang terdiri dari serangkaian kegiatan mentorship, hasil kolaborasi Lakon Indonesia dengan Kedutaan Besar Perancis, yang terjalin lewat Institut Francais d’Indonesie (IFI). Tak lupa, JF3 turut menghadirkan Fashion Village, sebuah ekshibisi yang khusus menyoroti ragam wastra tradisional Indonesia dari 51 UMKM yang telah dikurasi secara ketat.