Tepat pukul sembilan waktu setempat, Louis Vuitton mempersembahkan koleksi terbarunya untuk musim Cruise 2026 di Palais des Papes di Avignon, Prancis Selatan pada Kamis, 22 Mei 2025 silam. Berperan sebagai benteng dan istana, kediaman kepausan ini dahulunya merupakan pusat Kekristenan Barat selama abad ke-14. Sebanyak enam konklaf kepausan sempat terhelat di Palais des Papes, yang menghasilkan pemilihan Paus Benediktus XII pada tahun 1334, Paus Klemens VI pada tahun 1342, Paus Inocentius VI pada tahun 1352, Paus Urbanus V pada tahun 1362, Paus Gregorius XI pada tahun 1370, dan Paus Benediktus XIII pada tahun 1394. Pada tahun 1995, Palais des Papes diklasifikasikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena arsitekturnya yang luar biasa dan peran pentingnya bagi sejarah kepausan.

Untuk koleksi Cruise miliknya tahun ini, Louis Vuitton mendapuk desainer panggung, Es Devlin, untuk mendesain pengalaman pencahayaan khusus untuk runway mereka kali ini. Para tamu undangan dan sahabat terdekat rumah mode asal Prancis tersebut, termasuk Cate Blanchett, Sophie Turner, Jaden Smith dan mantan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron duduk di panggung tinggi dengan lantai terang, yang didirikan di halaman dalam.

Bertempat di Cour d'Honneur, salah satu teater paling penting dalam kawasan Palais des Papes—dan juga di Prancis Selatan—koleksi persembahan sang Direktur Kreatif, Nicolas Ghesquière, bernapaskan elemen teatrikal. Aura flamboyan yang melintasi batas waktu, turut terasa dalam balutan busana dan aksesori yang diperagakan para model malam itu. Sebuat saja kreasi tunik yang terinspirasi dari garmen abad pertengahan yang kaya dekorasi, hingga sehelai jubah dan gaun berbahan jersey metalik yang mengingatkan siapapun pada sosok Joan of Arc.

Lewat koleksinya kali ini, Ghesquière mengeksplorasi aspek performatif sehelai pakaian, nilai artistiknya yang melekat, kekuatan naratifnya, dan kekuatan emosional yang dilepaskannya. Bak sebuah laboratorium budaya untuk semua bentuk ekspresi, situs Cour d'Honneur turut menginspirasi Ghesquière untuk merenungkan karisma pakaian dan citra yang ditimbulkannya. Baik untuk acara sehari-hari maupun acara khusus, sang desainer meyakini bahwa pakaian memiliki kekuatan—seperti yang kita semua ketahui dan alami—untuk mengubah suasana hati, penampilan, dan karakter: untuk memainkan peran pendukung yang penting.