Dipresentasikan di Musée du Louvre, yang dulunya merupakan apartemen musim panas Anne dari Austria, Ratu Prancis, koleksi busana Louis Vuitton untuk musim semi/panas 2026 merupakan perayaan seni kehidupan. Lebih spesifiknya lagi, perayaan keintiman dan kebebasan tanpa batas dalam ranah pribadi. Deret busana dalam koleksi ini mengekspresikan kebebasan berbusana yang tinggi dan tak terkungkung oleh gaya tertentu. Koleksi ini menunjukkan daya cipta, sebuah subversi dari prinsip dan fungsi yang biasanya diasosiasikan dengan pakaian ‘dalam ruangan’.

Lewat koleksi terbarunya ini, sang Direktur Kreatif, Nicolas Ghesquière, mengeksplorasi gaya berbusana di dalam rumah, di mana pakaian berbicara dalam kerahasiaan, mengungkapkan perspektif, dan manifesto individualitas. Eksplorasi ini menjadi salah satu dari sekian banyak perjalanan rumah mode asal Prancis tersebut, yang sepenuhnya dipandu oleh prinsip utama untuk membawa cara hidup seseorang ke mana pun mereka pergi.

Menghargai keintiman, koleksi musim semi/panas 2026 Louis Vuitton ini memberikan arti baru akan kemewahan, di mana berpakaian untuk diri sendiri dan mengungkapkan kepribadian sejati seseorang merupakan bentuk tertingginya. Ia pun memadukan kulot merah muda lembut dengan mantel panjang berlipit yang menawan dan hiasan bertumpuk pada jubah tanpa lengan. Celana panjang yang terinspirasi dari sweatpants diberi sentuhan personal, sementara di tampilan lain, sweter berumbai lembut dibalutkan di atas celana rajut abu-abu.

Koleksi malam itu didominasi oleh tampilan ‘setengah jadi’ yang begitu nyaman—kadang kala tak mengenakan celana panjang, namun ada gaun smock trompe l'oeil atau jaket berumbai berjenjang yang dapat membuat sesi bersantai di rumah terasa sedikit lebih mewah. Bagi sang desainer, bentuk ekspresi ini—bagaimana kita menata diri saat tidak ada orang lain yang melihat—pada akhirnya adalah kemewahan yang paling intim.