Kesan Jasmine Kusuma akan Chanel dapat ditarik jauh ke belakang semenjak dirinya masih sangat belia. Kerap menyaksikan sang ibu merayakan setiap prestasi yang diraihnya dengan menambah koleksi Chanel satu persatu dari tahun ke tahun. Jasmine atau yang kerap dipanggil dengan Jas ini pun secara tak sadar turut memupuk rasa cinta yang sama akan merek legendaris asal Prancis tersebut. Ia pun berkesempatan mengenal lebih dekat rumah mode Chanel melalui replika peragaan busana Métiers d’Art 2023 yang digelar di kota Tokyo.

Apa persepsi Anda tentang label Chanel sebelumnya? Dan setelah mengenal Chanel lebih dekat, apakah persepsi tersebut berubah?

“Bagi saya, Chanel selalu sukses merepresentasikan kekuatan dan keindahan. Kini perjalanan hidup pun akhirnya membawa saya untuk dapat menyaksikan lebih dekat setiap dedikasi dari para perajin Chanel ke dalam karya mereka. Merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga melihat Chanel terus menyajikan pembaruan dari musim ke musim.”

Ini menjadi kali pertama bagi Anda untuk menyaksikan show Chanel secara langsung, bagaimana Anda mendeskripsikan pengalaman tersebut?

“Sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Tokyo selalu istimewa, tapi kali ini dengan Chanel sungguh menakjubkan. Karya Chanel Métiers d’Art tentu saja indah, tetapi penampilan Nix, Ichika Nito, dan girl band Jepang, Chai, meningkatkan seluruh pengalaman menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Hal tersebut mengingatkan mengapa saya sangat mencintai dunia mode dan komunitasnya—bersama-sama kita membangun mimpi menjadi kenyataan.”

Secara spesifik, bagian mana dari show tersebut yang menjadi favorit Anda?

“Semuanya menyenangkan terhitung sejak saya mendarat sampai saya meninggalkan Tokyo. Jika saya harus memilih satu momen tertentu, itu adalah Ichika Nito yang membuka pertunjukan Chanel Métiers d’Art dengan riff gitarnya yang indah diikuti dengan tarian dari para penari Jepang tepat sebelum para model keluar.”

Apa tampilan favorit Anda dari show tersebut? Dan mengapa?

“Saya suka warna tweed dari koleksi ini dan bagaimana ia merayakan kota Dakar dengan cara yang menyenangkan. Aksesorinya seperti rompi rantai yang berfungsi sebagai dalaman dan tweed vest yang berfungsi sebagai luaran. Dua penampilan itu adalah favorit saya. Dan tentu saja setiap hiasan kepala berkilau yang melengkapi setiap tampilan dengan uniknya.”

Bagaimana Anda mendefinisikan Chanel staple pieces khas Jas Kusuma?

“Saya suka tas yang bagus dan praktis. Chanel 22 dalam ukuran medium adalah salah satu yang harus saya miliki. Saya menggunakan milik saya sepanjang waktu untuk bepergian hanya dengan ditemani oleh satu koper kabin. Begitu juga dengan kacamata hitam Chanel butterfly yang cerah karena cocok dipadukan dengan pakaian apa pun.”

Apa yang paling Anda sukai dari kota Tokyo?

“Saya mengagumi segala sesuatu tentang Tokyo. Kehangatan orang-orangnya, tradisi dan budaya yang menjalin jalan mereka ke kehidupan modern dengan cara yang begitu halus. Makanannya! Cara hidup orang Jepang yang sangat menghormati alam namun juga inovasi yang sangat saya sukai.”

Sebutkan tempat di Tokyo yang menjadi favorit Anda dan mengapa?

“Saya pergi ke Ota Memorial Museum of Art untuk melihat pameran Ukiyo-e karya Paul Jacoulet. Sangat menyenangkan karena itu adalah sebuah museum kecil dan saya benar- benar tenggelam dalam karya Jacoulet. Ia adalah seorang seniman Prancis dengan pendidikan unik antara Prancis dan Jepang. Ia mempraktikkan seni cetak balok kayu Jepang hampir sepanjang hidupnya dan, yang paling menarik, ia memotret individu dari semua lapisan masyarakat—tidak hanya perempuan cantik atau anggota masyarakat berpangkat tinggi seperti norma pada periode tersebut tetapi juga para peziarah, nelayan, dan petani dari seluruh benua.”