9 September 2024
Rayakan 250 Tahun Eksistensi, Birkenstock Bawa Ekshibisi Global Mereknya Singgah ke Indonesia
Ada tiga hal yang berkonotasi pada Birkenstock, yaitu kualitas, fungsionalitas, dan craftsmanship. Sejak tahun 1774, perihal ketiganya senantiasa dijunjung tanpa kompromi di tiap rancangan alas kakinya. Baik berupa sepatu maupun sandal, sang label asal Jerman selalu mampu menyuguhkan aspek kenyamanan dalam bergerak. Komitmen tersebut secara nyata dipertahankan lewat penerapan sol footbed berlandaskan ortopedi yang menunjang kesehatan kaki setiap pemakai. Garis desain kontemporer yang membalut rancangannya secara estetis pun tak urung membuat koleksi Birkenstock necis dikaki berbagai generasi selama lebih dari dua setengah abad.
Tahun ini perjalanan kiprah Birkenstock memasuki usia ke-250. Dalam perayaannya, Birkenstock menggelar sebuah pameran retrospeksi yang menampilkan ragam koleksi mereknya dari periode awal hingga rancangan teranyar. Bertajuk Henry Leutwyler; Walk This Way Travelling Exhibition, gelaran pameran selama 3–15 September 2024 ini membawa pengunjung menelusuri jejak tradisi dan kekayaan prinsip nilai yang menjadikan Birkenstock sebagai merek alas kaki unggul. Hotel Titik Dua di Ubud, Bali, ditunjuk sebagai tuan rumah pamerannya.
Pameran Birkenstock dibagi ke dalam dua area: galeri ekshibisi karya dan zona experience. Sebuah film pendek yang diputar berlatarkan partisi putih menyambut pengunjung memasuki galeri ekshibisi karya. Melalui film tersebut, pengunjung diajak menjelajah waktu ke tahun 1774 di sebuah desa kecil tak jauh dari kota Frankfurt, Jerman, sebagai asal muasal tradisi dan sejarah Birkenstock; hingga proses pembuatan coffee table evolusi kreativitas merek. Wawancara narasumber turut menarasikan plotnya.
Beranjak ke dalam galeri, dokumen-dokumen arsip milik Johannes Birkenstock dipajang mengaksentuasi dinding. Ragam rupa buletin dan buku edukasi terkait inovasi orthopedic last hingga prototipe sol footbed dibalut ragam material tak ketinggalan juga menyemarakkan ruang pameran. Mencuri perhatian di area tengah, instalasi pameran bertajuk 1774 menampilkan berbagai koleksi kolaboratif yang menjalin dialog kreatif antara Birkenstock dengan deretan desainer serta rumah mode ternama dunia; di antaranya Marc Jacobs, Manolo Blahnik, Valentino, Jill Sander, Proenza Schouler, hingga Kim Jones untuk Dior.
Selain menyoroti kekayaan sejarah dan koleksi Birkenstock, sang label turut memaksimalkan pengalaman pengunjung dengan rangkaian aktivitas edukatif, seperti kustomisasi koleksi Birkenstock dengan teknik lukis 3D. Jika naik ke lantai dua hotel, Anda akan diajak melalui sebuah pengalaman immersive yang merangsang daya sensoris tapak kaki—kabarnya pengalaman ini merupakan salah satu cara Birkenstock mengembangkanfootbed yang jadi nilai unggulnya.
Pada pembukaan pameran di tanggal 3 September 2024, tamu undangan—termasuk ELLE dan sejumlah influencer—turut mengikuti workshop kerajinan kulit eksklusif bersama Studio Oka Kartini yang andal mendaur ulang bahan-bahan sisa produksi menjadi kreasi kreatif. Pengalaman ini dihadirkan untuk mendorong daya kreativitas, sekaligus bentuk dukungan terhadap keberlanjutan, di mana hal tersebut sejalan dengan komitmen Birkenstock terkait pengelolaan lingkungan.
Kesadaran akan tanggung jawab melestarikan alam menjadi tema perayaan hari jadi Birkenstock ke-250. Sebagaimana perihal tersebut, Birkenstock pun mengajak segenap tamu undangan untuk mengeksplorasi kekayaan alam Ubud lewat penjelajahan Campuhan Ridge Walk. Gempitanya dilanjutkan dengan menelusuri kebudayaan Bali ke Pasar Seni Ubud.