FASHION

20 November 2025

Sentuhan Charles & Keith Mengikuti Langkah Lisa di Malam Konser Blackpink di Jakarta


Sentuhan Charles & Keith Mengikuti Langkah Lisa di Malam Konser Blackpink di Jakarta

Text by Rumaishah Farisi (photo courtesy via X @ime_indonesia)

Di Jakarta, selama dua malam penuh, Blackpink “DEADLINE Tour” mengisi udara dengan energi yang mengalir tanpa putus. Sorotan berganti cepat, teriakan penonton menyatu dengan dentuman bass, dan setiap lagu membawa ritme yang terasa hidup di seluruh arena. Keempat personel muncul dengan karakter masing-masing—Jennie dengan kepresisian geraknya, Rosé dengan ekspresi yang lembut namun tajam, Jisoo dengan ketenangan yang kuat, dan Lisa dengan intensitas yang selalu mencuri fokus ketika ia memasuki formasi depan panggung.




Photo courtesy Charles & Keith

Dari rangkaian penampilan itu, ada satu detail yang ikut mewujudkan penampilan prima Lisa malam itu, yaitu Darian Faux Suede Lace-Up Buckle-Strap Knee-High Boots dari Charles & Keith. Pilihan alas kaki ini hadir natural dalam geraknya, seolah bagian dari tempo yang ia bawa sejak awal konser. Tekstur faux suede berwarna dark brown menangkap cahaya panggung dengan pantulan yang halus, memberi kedalaman visual yang menyatu dengan koreografi.

Detail lace-up dan buckle bekerja mengikuti garis tubuh, menciptakan ritme kecil yang terlihat jelas ketika ia melangkah maju atau berputar cepat. Siluet knee-high memberi garis yang tegas pada kakinya, memperpanjang struktur visual dan menguatkan kesan dinamisme yang ia tampilkan sepanjang show. Setiap gerakan merekam bentuk boots tersebut dengan jelas, tanpa mengurangi energi yang sedang ia bangun.


Photo courtesy via X @ime_indonesia

Gaya Lisa selalu terlihat dari cara ia memilih elemen yang mendukung performanya. Sejak era LALISA, ia membangun identitas visual yang konsisten: pakaian yang memberi ruang untuk bergerak, tekstur yang mengikuti tubuh, dan detail yang membantu menguatkan ekspresi di atas panggung. Ketika Lisa menari di bawah cahaya putih dan merah yang bergantian, boots pilihannya tersebut menjadi bagian dari alur visual yang menyeluruh. Penonton melihatnya sebagai satu kesatuan dengan kostum, koreografi, dan cara ia bergerak dari ujung ke ujung panggung. Dalam hitungan detik yang ditangkap kamera, desain dan performa bertemu dalam satu momen yang terasa sangat khas dirinya.