Masih segar dalam ingatan beberapa waktu lalu tren berbelanja daring setelan tidur tie-dye yang tengah hit untuk mengisi kegiatan Work From Home di kala karantina pandemi Covid-19 berlangsung. Moto hidup untuk tetap bergaya di segala situasi selalu menjadi tren yang diterapkan meski tengah santai sekalipun. Tidak diduga paket yang diterima ‘menghadiahkan’ bonus masker matching dengan outfit yang dibeli. Kejutan yang tidak terduga ini menjadi ide gaya berpakaian baru yang unik, yaitu pemakaian masker yang sepadan dengan busana.

Padahal, ketika virus korona kali pertama tiba di Indonesia, sulit sekali menemukan (terutama membeli) masker medis yang menuhi standar. Tidak perlu ditanya keluhan masyarakat di media sosial ataupun platform media lainnya yang mempertanyakan mengapa harga masker bisa berkali-kali lipat nilainya. Padahal masker medis disposal (sekali pakai) berharga tidak lebih dari secangkir kopi franchise, bahkan berisi 3 sampai 5 buah dalam satu kemasan.

Beruntung para lingkungan kreatif yang tidak pernah lelah mencari solusi. Penyebaran virus korona mampu teredam dengan pemakaian masker yang salah satunya bermaterial kain. Pemakaiannya pun dapat berulang dengan cara dicuci menggunakan sabun kesehatan.

Masker kain tidak semata dibuat oleh lingkungan kerja saya, yaitu industri mode; tapi juga industri usaha kecil lainnya guna mempertahankan roda usaha demi terus bergerak. Dari penggunaan bahan scuba, kain linen berlapis, katun dan sebagainya. 

Bukan mode namanya jika tampilan masker hanya kain polos. Sejumlah rumah mode kenamaan Tanah Air dan internasional pun melansir versi terbaik masing-masing yang siap menjadi pilihan. Hal ini menjadikan eksistensi masker menjadi lebih menarik untuk dikenakan. Bisa dihitung jumlah masker chic yang masuk dalam wish-list para pecinta mode Tanah Air, seperti bordir yang menyerupai bentuk hewan, penggunaan manik-manik dan bebatuan yang detil layaknya bertatahkan di kebaya, atau yang simpel sekalipun tapi tetap menggunakan berbagai bahan yang berkualitas tinggi.

Terlebih lagi, beberapa rumah mode lokal saat ini memberikan bonus masker serupa dengan kain busana yang dibeli, seperti print atau polosan. Serunya, masker-masker ini tidak dimasukkan ke dalam hitungan harga busana karena menjadi bukti bakti desainer dan rumah mode kepada pelanggan dalam memberikan awareness untuk selalu menjaga kesehatan dengan menggunakan masker di segala kegiatan yang beresiko.

Apapun pilihan masker pilihan Anda, kesehatan tetap menjadi prioritas utama saat ini.