Parfum adalah lebih dari sekadar aroma yang memikat. Dibalik sebotol wewangian, ada karya seni yang membutuhkan ketelitian, pengetahuan mendalam, dan kepekaan terhadap detail. Alchemist memahami dan memberi penghargaan tertinggi craftsmanship pengolahan parfum lewat langkah besarnya memformulasi koleksi Les Classiques di Grasse, Prancis.

Merek parfum Tanah Air, Alchemist, selama ini tersohor lewat produk-produk wewangiannya yang memberikan pengalaman emosional mendalam dan menawarkan parfum lebih sebagai bentuk seni dan sarat kisah dalam setiap botolnya. Baru-baru ini, Alchemist meluncurkan rangkaian Les Classiques dengan mengambil langkah signifikan, yaitu dengan meracik keempat wewangian koleksi tersebut di International Flavors & Fragrances (IFF) di Grasse, Prancis. Kota Grasse sendiri memiliki reputasi global yang dikenal sebagai pusat parfum dunia sejak abad ke-18. Langkah besar ini tidak hanya menunjukkan komitmen Alchemist terhadap kualitas, namun juga penghormatan terhadap keterampilan dan tradisi pembuatan parfum yang sesungguhnya. 

Lanskap kota Grasse yang laid-back dan elegan. 

Grasse sendiri adalah salah satu kota di wilayah French Riviera dengan lanskap perbukitan dan pemandangan Laut Mediterania, identik dengan arsitektur kota tua yang khas dengan jalanan sempit berbatu. Berada di Prancis bagian Tenggara dan berjarak kurang lebih 20 kilometer dari Cannes, Grasse memiliki iklim mikro yang ideal untuk menanam bunga-bunga tertentu seperti melati, tuberose, hingga lavendel, yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan parfum. Sejak lama, Grasse telah menjadi pusat produksi parfum dan menjadi rumah bagi para perfumer terbaik yang selama berabad-abad mengasah keterampilan dalam meracik berbagai aroma memikat formulasi dari bunga, tanaman, dan bahan alami—yang tidak hanya berasal dari Grasse, namun juga dipasok dari seluruh dunia. Grasse dikenal lewat keahliannya dalam menggunakan metode tradisional yang dipadukan dengan inovasi modern untuk menghasilkan wewangian yang tak tertandingi. Tak terhitung berapa banyak parfum ikonis dunia yang telah lahir di kota ini. 

Barisan payung merah muda yang menjadi dekorasi jalanan khas Grasse.

IFF, sebagai salah satu Maison parfum terkemuka di dunia, memiliki reputasi untuk menciptakan beberapa aroma paling berkesan dan ikonis di industri wewangian. Dengan mengemban pengalaman selama puluhan tahun, IFF menggabungkan seni dan sains dalam meracik formula parfum, membuat perusahaan ini menjadi mitra ideal bagi merek-merek yang ingin membawa produknya ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan begitu banyak cabang yang tersebar di seluruh dunia, perusahaan Amerika Serikat ini menancapkan benderanya di Grasse—dengan memiliki perkebunan dan mendirikan atelier pengolahan parfum—agar kian solid di ranah wewangian global. 

Atelier IFF, menaungi laboratorium hingga gudang penyimpanan bahan parfum yang diproduksi dan dikirim ke seluruh penjuru dunia. 

Keputusan Alchemist untuk meracik koleksi Les Classiques di Grasse bersama IFF bukanlah langkah yang diambil tanpa pertimbangan matang. Langkah ini menjadi perwujudan dedikasi Alchemist untuk menawarkan produk yang tidak hanya berkelas, namun juga berstandar internasional. Tiga figur perfumer dari IFF didapuk sebagai artisan yang memformulasi empat parfum dari koleksi Les Classiques secara eksklusif, mereka adalah Paul Guerlain—memformulasi {10} Cachemire—, Kristina Dineko—memformulasi {11} Musc Laiteux dan {12} Musc Vanille—, serta Shinichiro Oba—memformulasi {13} Bois et Musc. Ketiganya menggabungkan bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan menyempurnakannya dengan proses yang mendetail dan ilmiah. Di proses inilah seni dan ilmu bertemu, menghasilkan parfum yang memikat secara aromatik sekaligus memiliki karakter kuat yang mendalam. 

Tiga perfumer Les Classiques: Paul Guerlain, Kristina Dineko, dan Shinichiro Oba. 

Dengan memilih untuk meracik parfum ini bersama IFF di Grasse, Alchemist menunjukkan penghormatan mendalam terhadap seni dan keterampilan yang telah dikembangkan dari masa ke masa. Hal ini bukan hanya tentang menggunakan bahan-bahan terbaik atau teknik mutakhir, namun juga tentang menghormati pembuatan parfum yang sangat detail dan teliti, sebuah proses yang menggabungkan elemen alam dengan kreativitas dan inovasi. Seperti halnya saat ELLE bertandang ke atelier IFF di Grasse di akhir September silam dan menyaksikan sendiri dedikasi yang menjadi karakter Maison ini—mulai dari perkebunan, tempat penyimpanan, hingga laboratorium yang terorganisir secara apik. Memahami proses craftsmanship ini, membuktikan Alchemist tidak semata menaruh fokus pada produk akhir, namun juga pada setiap tahap perjalanan yang dilalui untuk menciptakan Les Classiques. 

Perkebunan LMR Naturals oleh IFF yang menjadi sumber bahan-bahan terbaik parfum.

Setelah perjalanan panjang menggagas pendekatan global, peracikan formula, hingga tahap produksi akhir dan pengemasan, Les Classiques diluncurkan di Jakarta hari ini, pada 10 Oktober 2024, dan Alchemist merayakan lebih dari sekadar peluncuran produk baru. Perhelatan ini menjadi perwujudan pencapaian sebuah merek lokal yang mampu mendobrak batas dan menetapkan standar baru dalam industri wewangian Indonesia. Les Classiques menjadi pengukuhan produk yang membawa cita rasa internasional namun tetap mampu memiliki identitas lokal yang solid. Dengan barisan parfum yang diracik di Grasse, Les Classiques menjadi lebih dari sekadar parfum lokal—koleksi ini adalah representasi dari kualitas global dan keahlian yang luar biasa. 

Les Classiques sendiri dirancang sedemikian rupa untuk membangkitkan emosi dan meninggalkan kesan yang mendalam. Mulai dari sentuhan lembut rempah pink pepper hingga kelembutan bunga orris terpilih untuk menciptakan pengalaman aroma yang menyentuh emosi. Dengan tambahan sentuhan musk dan kayu yang khas, keempat parfum yang akan diluncurkan tersebut meninggalkan jejak aroma yang tahan lama dan tak mudah dilupakan:

Empat wewangian Les Classiques yang lahir di Grasse untuk Indonesia. 

{10} Cachemire

Terinspirasi oleh kelembutan kasmir, menciptakan wewangian yang memberikan kehangatan dan keanggunan. Dasar dari wewangian ini terdiri dari Cedarwood Heart, Musk, dan Cedar Virginia , yang memberikan sentuhan mendalam dan halus. Secara keseluruhan, Aroma Cachemire meninggalkan kesan sophisticated and enduring, mencerminkan kecanggihan serta daya tarik yang abadi.  

{11} Musc Laiteux 

Menghadirkan aroma nostalgia dan kenyamanan, terinspirasi oleh kelembutan dan krim dari riz au lait (puding beras). Parfum ini dibuka dengan sentuhan Pink Pepper dan Orange Flower, yang memberikan kesegaran yang menyenangkan. Wewangian ini juga menampilkan Orris Crete dan aroma bunga lembut, menciptakan nuansa yang elegan dan feminin. Aroma  Musc Laiteux cocok bagi siapa saja yang menghargai keanggunan sederhana dan kehangatan nostalgia dari masa lalu, menjadikannya parfum yang ideal untuk berbagai kesempatan.

{12} Musc Vanille 

Menawarkan aroma yang intim dan hangat, dirancang bagi penggemar vanila yang menenangkan dengan sentuhan sensual. Aroma ini dibuka dengan campuran pedas dari pink pepper dan black pepper, diikuti oleh inti dari White Floral Bouquet dan Coconut Accord. Dasar dari Musk, White Woods, dan Vanilla memberikan kesan pelukan hangat yang adiktif.

{13} Bois et Musc

Menawarkan perpaduan yang membumi antara kayu dan lumut yang terinspirasi oleh ketenangan hutan yang sedang mekar. Aroma awal Black Pepper memperkenalkan sentuhan pedas yang segar. Di bagian tengah, Muguet (bunga lily lembah) dan Cashmeran membangkitkan keindahan pagi musim semi. Parfum ini berakhir dengan Patchouli, Musk, dan Moss, menciptakan jejak aroma yang membumi dan mendalam.

Berlokasi di ASHTA District 8, Alchemist menggelar pop-up eksklusif untuk Les Classiques terhitung dari hari peluncuran ini hingga Januari 2025. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjunginya dan mengalami sendiri "perjalanan" dari Grasse ke Jakarta lewat empat botol parfum elegan Les Classiques yang juga bisa Anda dapatkan di butik Alchemist Fragrance di Plaza Indonesia. 

Temukan personality Anda dari empat parfum Les Classiques dari Alchemist.