28 November 2024
Menelusuri Kompleksitas Chanel N°5 Bersama Olivier Polge
Sosok yang menjadi kreator parfum in-house Chanel sejak 2015, Olivier Polge, dengan lihai menggabungkan tradisi dan inovasi untuk membentuk identitas wewangian rumah mode Prancis ini. Awal bulan November ini dalam kunjungannya ke Singapura, Polge berbincang secara mendalam mengenai segala kompleksitas yang terangkum dalam sebotol parfum, terutama parfum Chanel yang paling ikonis yakni Chanel N°5.
1. Apa faktor unik yang dimiliki oleh semua wewangian Chanel yang membedakan mereka dari yang lainnya, serta menonjolkan kekhasan rumah mode Prancis ini?
“Sebagaimana seorang desainer mode mencari siluet dalam setiap kreasinya, begitu pula prinsip Chanel dalam menciptakan wewangian. Kami mementingkan spirit of creation, kami tidak terpaku pada suatu gaya olfaktori tertentu. Sering kali kami mencari kombinasi yang jarang digunakan, abstrak, kompleks, kaya, dan intimate, masing-masing dari kreasi wewangian Chanel memiliki banyak faset dan dapat mengambil inspirasi dari mana saja. Bahkan, sering kali nama parfum-parfum kami diambil dari apa yang menginspirasinya. Hal yang menjamin kesinambungan diantara semua kreasi parfum Chanel adalah kerajinan tangan dibaliknya. Proses penciptaan suatu parfum dimulai dari bahan mentahnya, dan karena Chanel benar-benar menciptakan wewangian from garden to bottle, kami dapat melihat bagaimana setiap bahan memengaruhi formulanya. Namun, bukan berarti proses kami hanya mengambil bahan mentah lalu membuat parfum darinya–kami memiliki proses kami sendiri. Saya selalu berpikir begini: bahan mentah parfum adalah seperti sebutir kancing pada jaket tweed. Jika jaket itu kreasi Chanel, maka kancing itu akan disempurnakan hingga menjadi kancing yang layak untuk dijahit pada jaket itu. Itu jugalah yang kami lakukan dengan bahan-bahan untuk parfum kami.”
2. Saat pertama diciptakan, Chanel N°5 berdiri dalam liganya tersendiri dibandingkan parfum-parfum lain. Bagaimana jejaknya diteruskan hingga kini?
“Kala itu, dorongan terciptanya N°5 datang dari penggabungan wewangian dan fashion, sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi. Gabrielle Chanel merangkum gaya serta prinsipnya menjadi sebuah parfum, dan salah satu tugas utama saya sebagai perfumer adalah menjaga agar wangi khas N°5 tetap sama seiring berjalannya waktu. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kualitas bahan mentah yang diperlukan untuk meramu formula Chanel N°5, saya harus memastikan bahwa wangi Chanel N°5 terus bertahan melewati semua itu. Namun, itu bukan berarti tidak ada perubahan sama sekali dalam formulasinya. Keistimewaan dari Chanel N°5 adalah formulanya begitu khas hingga dapat diinterpretasi ulang tanpa kehilangan identitasnya, layaknya sehelai little black dress. Seperti Chanel N°5 L’Eau dengan sentuhan citrus yang segar, ia merupakan bentuk terkini dari modernitas yang dihadirkan Chanel N°5 untuk pertama kalinya lebih dari seratus tahun lalu.”
3. Setiap inkarnasi dari Chanel N°5 yaitu Grande Extrait, Eau de Parfum, Eau Premiere, Eau de Toilette dan L’Eau semuanya memiliki komposisi yang berbeda-beda. Apakah alasan dibaliknya?
“Menurut saya itu adalah ide bagus yang kami miliki sejak awal, sebab keistimewaan formula Chanel N°5 dapat diekspresikan dengan cara yang beragam. Setiap versi adaptasi Chanel N°5 mengangkat faset yang berbeda, yang masing-masing dapat memberikan impresi berbeda pula. Mungkin seseorang akan memilih satu versi N°5 tertentu untuk suatu musim, kemudian memilih versi yang lainnya untuk musim yang lain, mungkin pilihannya akan berbeda saat Anda ingin lebih dressed up dan saat Anda ingin tampil lebih kasual–layaknya kreasi busana. Saya selalu mengingat ungkapan dari Gabrielle Chanel, yaitu fashion fades but style remains the same.”
4. Apakah kreasi wewangian Anda yang terbaru untuk Chanel?
“Saya menciptakan sebuah parfum bernama Comète yang terinspirasi dari seri perhiasan dengan nama yang sama, Comète. Melalui parfum ini saya menantang diri saya untuk menangkap pemandangan taburan bintang di langit dan menuangkannya kedalam bentuk parfum. Saya memilih not powdery dipadankan dengan bunga cherry blossom, heliotrope, dan iris. Semuanya bersatu untuk menerjemahkan kemilau bintang.”
5. Jika Anda harus menjatuhkan pilihan, apakah parfum Chanel favorit Anda?
“Saya menyukai Chanel N°19. Sebuah parfum karya Henri Robert yang namanya diambil dari tanggal ulang tahun Gabrielle Chanel. Perpaduan aroma kayu dan powdery yang unik, dan saya suka dengan wangi bunga iris.”