Pengalaman berpelesir umumnya bertautan erat dengan indra penglihatan. Bagaimana tidak? Hasrat untuk menjelajah umumnya terlahir lewat keinginan untuk melihat dunia. Kebiasaan membawa serta kamera beresolusi tinggi ketika berpergian pun menjadi begitu lumrah lantaran keinginan untuk mengabadikan momen-momen tak terulang selama perjalanan. 

Baru-baru ini, Marriot Bonvoy mengubah statu quo lewat kolaborasi terbarunya dengan komposer musik elektronik multi-instrumentalis asal Amsterdam, Parallelle. Alih-alih berfokus pada indra penglihatan, keduanya bergabung untuk menyajikan pengalaman berpelesir melalui suara. Sebuah serial video musik pun diluncurkan keduanya yang masing-masing terinspirasi oleh suara-suara keseharian di lima destinasi eksotis Asia Pasifik, meliputi pulau Jawa, Fiji, Osaka, Bangkok, dan Bengaluru. Keduanya turut mendapuk sinematografer dan fotografer asal Prancis, Arnaud Moro, untuk melahirkan lima buah video musik yang masing-masing menarasikan momen-momen perjalanan mereka.

"Kami percaya bahwa menikmati sebuah destinasi tidak cukup dengan hanya melihat pemandangan. Ini adalah tentang terhubung dengan komunitas lokal dan membenamkan diri Anda dalam cara hidup mereka. Kolaborasi kami dengan Parallelle menekankan hal tersebut, memungkinkan para pengunjung untuk membayangkan kembali sebuah perjalanan melalui suara dan menjalin ikatan emosional yang lebih kuat dengan destinasi favorit mereka. Tidak hanya meningkatkan pengalaman perjalanan, kolaborasi ini juga menampilkan keindahan dan budaya yang unik dari setiap komunitas yang kami kunjungi. Kami sangat antusias untuk menginspirasi para pengunjung dengan kekuatan perjalanan melalui suara dan mendapatkan perspektif baru tentang apa arti sebenarnya dari menjelajahi dunia,” ujar John Toomey, Vice President, Sales dan Marketing, Asia Pasifik (tidak termasuk Tiongkok), Marriott International.

Parallelle sendiri telah dikenal dunia lewat karya-karyanya yang banyak menitikberatkan kekayaan kultur, di mana keduanya kerap menyoroti sebuah tempat, lokasi, atau pun sebuah kota lewat suara-suara keseharian khasnya. Sebut saja suara gunting dan mesin di sebuah pabrik atau gemuruh derap kaki dan turbin pesawat terbang di bandar udara. Khusus untuk proyak kolaborasi ini, duo kakak-beradik, Thomas dan Julien de Bie, berkesempatan untuk menjelajah kelima destinasi di atas untuk mengumpulkan suara-suara unik dan merangkainya menjadi lima buah lagu yang masing-masing mencerminkan kekayaan kultur tempat-tempat tersebut. Mulai dari kebisingan lalu lintas di kota Bangkok, permainan gamelan di Jawa, melodi seruling Nadaswaram khas India Selatan, paduan suara Fiji, hingga getaran energik shamisen khas Osaka, seluruhnya kian memperkaya lagu-lagu elektronik gubahan Parallelle.

“Sebuah perjalanan memiliki banyak sekali arti dan pengalaman. Melalui suara, kita dapat merasakan tempat-tempat dan berbagai budaya lebih dari yang dibayangkan,” ujar Parallelle, Thomas dan Julien De Bie. “Karya musik kami melampaui batas dan melebur dengan kekayaan destinasi, musik tradisional, dan dari waktu ke waktu, juga menampilkan musisi lokal. Kami berharap musik kami dapat menginspirasi banyak orang untuk mengeksplor lebih banyak destinasi dan budaya yang baru di luar sana.”

Kelima lagu gubahan Parallelle untuk Marriott Bonvoy tersebut pun diperdengarkan pada khalayak umum pada tanggal 27 Mei 2023 silam di W Bali – Seminyak, bertepatan dengan festival musik ikonis khas Bali, Dissolve Weekend. Permainan musik keduanya disambut riuh penonton yang seakan diajak berpelesir ke kelima destinasi pilihan seraya berdansa sepanjang malam. Tertarik untuk menyelami kembali malam istimewa tersebut? Album lengkap dari komposisi musik club-friendly yang terdapat dalam video musik tersebut akan dirilis pada tanggal 1 September 2023 mendatang.