FASHION

10 September 2020

15 Set Fashion Show Terbaik Chanel oleh Karl Lagerfeld


15 Set Fashion Show Terbaik Chanel oleh Karl Lagerfeld

Karl Lagerfeld tahu betul caranya bermimpi dan—yang lebih hebatnya lagi—mampu mewujudkannya menjadi kenyataan. Sang desainer fasih menyulap sebuah runway show menjadi manifestasi mimpi-mimpinya. Ia piawai ‘memindahkan’ dunia ke dalam negeri dongeng, di mana ia menjadi pengarangnya.

            Anda tentu masih ingat bukan bagaimana ia memuat sebuah kapal pesiar, atau bahkan sebuah roket ke dalam naungan kubah Grand Palais di Paris? Atau mungkin momen-momen mengagumkan lainnya di mana ia mengubah Grand Palais menjadi sebuah pantai—lengkap dengan debur ombak laut yang pasang surut—atau sebuah resor ski berhiaskan chalet.

            37 tahun mungkin terhitung sebagai waktu yang lama untuk memimpin satu rumah mode yang sama. Meski demikian, karya-karya dan imajinasinya tak pernah membosankan para penggemarnya. Bagaimana tidak, tak hanya mendesain sebuah koleksi, Karl Lagerfeld turut mengajarkan dunia bagaimana caranya bermimpi. Berikut, ELLE kurasikan 15 set terbaik Chanel sepanjang masa kepemimpinan sang maestro.

1. Autumn/Winter 2008

Sebuah komidi putar berhiaskan bunga kamelia, parfum Chanel No.5, kalung mutiara, dan tas quilted khas Chanel menjadi metafora sempurna akan kode-kode ikonis rumah mode asal Prancis tersebut.

2. Autumn/Winter 2010 Couture

Seekor singa berukuran masif menjadi sebuah ode yang dilayangkan oleh Karl Lagerfeld kepada pendiri rumah mode Chanel, Gabrielle Chanel, yang berzodiak Leo.

3. Spring/Summer 2012

Kehidupan bawah laut diimajinasikan ulang oleh Karl Lagerfeld lewat presentasi koleksi Chanel untuk musim semi/panas 2012. Musisi Florence Welch pun mengejutkan para tamu undangan di tengah helatan show, ketika ia muncul dari dalam sebuah kerang dan mulai melantunkan lagu What The Water Gave Me.

4. Métiers d'Art 2012

Para tamu undangan seakan lupa masih berada di Paris ketika memasuki area show Chanel di Grand Palais. Musim itu, Karl Lagerfeld 'menerbangkan' para tamunya ke Bombay. Lewat deretan tiga meja panjang yang berlimpahkan makanan, buah, dan candelabras, Karl menyajikan sebuah acara santap malam yang begitu mewah, bahkan menurut standar maharaja sekalipun.

5. Autumn/Winter 2014

Menawarkan pengalaman berbelanja yang tiada duanya, Karl Lagerfeld mempresentasikan koleksi musim gugur/dingin 2014 miliknya untuk Chanel dengan mengangkat tema supermarket. Deretan produk rumah tangga Chanel, mulai dari susu hingga deterjen, yang ditata rapi pun menjadi buruan para tamu undangan hari itu.

6. Autumn/Winter 2015

Dirancang bak sebuah kasino, helatan show Chanel kali itu mengundang seruan kagum para hadirinnya berkat kehadiran sejumlah bintang yang menghiasinya. Hanya di helatan show ini Anda dapat menyaksikan Lily-Rose Depp berjudi dengan Kristen Stewart dan Julianne Moore. Sementara sang ibu, Vanessa Paradis, tampak larut dalam permainan blackjack bersama G-Dragon dan Rita Ora di meja sebelah.

7. Autumn/Winter 2015 Couture

Bayangkan sebuah café di mana Anda dapat menemukan Gabrielle Chanel tengah menyesap secangkir hot chocolate dan memesan sepotong croissant. Dilengkapi meja dan kursi layaknya sebuah café sungguhan, helatan show kali itu menampilkan para model lalu-lalang dalam balutan busana Chanel sambil bercengkerama bersama sahabat. Momen brunch istimewa ini tentunya tak dapat dilupakan oleh siapapun!

8. Spring/Summer 2016

Pernah membayangkan apa rasanya mengelilingi dunia bersama Chanel dan Karl Lagerfeld? Helatan show ini mungkin dapat menjadi jawabannya. Dirancang bak sebuah bandar udara, para model yang memeragakan busana pun dilukiskan bak pelancong yang tergesa-gesa menyusuri lorong bandara. Ditemani koper-koper mungil, seluruhnya menuju gerbang No.5.

9. Autumn/Winter 2017

Sebuah roket life-size yang direkonstruksi ulang menjadi pusat perhatian para tamu undangan show Chanel musim itu. Tak hanya mengubah Grand Palais menjadi sebuah stasiun luar angkasa, roket tersebut pun tampak seolah-olah akan segera meluncur di penghujung helatan show hari itu.

10. Cruise 2018

Musim itu, Karl Lagerfeld menyulap Grand Palais menjadi reruntuhan kota Yunani Kuno. Mulai dari pilar-pilar yang membingkai runway, hingga deretan sandal gladiator multiwarna, inilah gambaran Greek Goddess menurut sang maestro.

11. Spring/Summer 2018

Transparansi menjadi ide besar Karl Lagerfeld musim itu. Materi tembus pandang dan tahan air pun menjadi kuncinya. Ketahanan seluruh produk rancangannya pun didemonstrasikan dengan berlatarkan guyuran hujan deras air terjun berukuran masif.

13. Cruise 2019

Bukan Karl Lagerfeld namanya apabila ia tak mampu memuat sebuah kapal pesiar sepanjang 148 meter ke dalam Grand Palais. Diberi nama La Pausa, seperti nama villa milik Gabrielle Chanel di Cote d’Azur, kapal pesiar ini dilengkapi dengan bar piano dan kolam renang. Seusai helatan show, para tamu pun diundang untuk 'berlayar' dan berpesta di atas kapal tersebut.

14. Spring/Summer 2019

Lewat hamparan pasir putih nan hangat serta debur ombak yang pasang-surut, Karl berhasil memindahkan ratusan tamu miliknya ke sebuah pantai eksklusif di tengah kota Paris. Untuk pertama kalinya, Karl menyapa para tamu undangannya saat finale bersama tangan kanannya, Virginie Viard.

12. Métiers d'Art 2019

Umumya, Karl Lagerfeld memilih Grand Palais sebagai alamat helatan show miliknya. Namun, musim itu, sang desainer memilih Temple of Dendur di Metropolitan Museum of Art, New York, sebagai tempat presentasi koleksinya yang begitu terilhami oleh budaya Mesir. Helatan show ini menjadi kemunculan terakhir Karl Lagerfeld di panggung mode Chanel.

15. Autumn/Winter 2019

Helatan ini menjadi show terakhir Chanel yang menampilkan koleksi terakhir Karl Lagerfeld. Bertemakan Winter Wonderland, lengkap dengan salju dan bangunan chalet, show ini menjadi kenangan manis pemberian Karl bagi umat mode. Meski sosoknya tak dapat ditemukan di penghujung show—Karl meninggal dua pekan sebelum helatan ini—dunia kian mengenang jasa besarnya dalam industri mode.

            Di penghujung helatan show, deretan model yang dipimpin oleh Soo Joo, Mica Argañaraz, Cara Delevigne, Mariacarla Boscono dan Cat McNeil, bergandengan tangan menyusuri kota salju tersebut satu kali lagi. Berjalan dengan diiringi lagu Heroes oleh David Bowies, Boscono dan McNeil pun menitikkan air mata.