FASHION

11 Juli 2025

Dioriviera di Bali: Ode Musim Panas dalam Bahasa Fashion dan Tropisme yang Abadi


PHOTOGRAPHY BY DIOR

Dioriviera di Bali: Ode Musim Panas dalam Bahasa Fashion dan Tropisme yang Abadi

Di mana matahari bertemu samudra dan budaya bersemayam dalam setiap embusan angin, di sanalah Dior menggelar panggung musim panasnya. Tahun ini, Dioriviera, koleksi kapsul tahunan yang menyulam kemewahan dalam kesederhanaan liburan ala French Riviera, mendarat di Four Seasons Resort Bali at Jimbaran Bay, membawa serta seluruh semesta estetika khas Dior ke jantung Pulau Dewata.

Dari tahun ke tahun, Dioriviera bukan sekadar koleksi pakaian musim panas, melainkan suatu art de vivre, seni menjalani hidup, yang dirancang oleh Maria Grazia Chiuri untuk mengajak dunia berlibur dalam lanskap haute couture. Koleksi ini melintasi berbagai destinasi ikonis dunia, dari Saint-Tropez hingga Ibiza, dari Venezia hingga Malaysia. Namun, tak ada tempat yang seolah menyatu dengan semangat Dioriviera seperti Bali: tanah tropis yang memancarkan keanggunan alam, kehangatan budaya, dan keramahtamahan yang tak tertandingi.


Di Four Seasons Jimbaran, koleksi ini menemukan rumah sementaranya yang memukau. Resor mewah ini diubah menjadi surga visual, tempat di mana motif Toile de Jouy yang legendaris—baik dalam versi Sauvage maupun Palms—berbaur dengan lanskap tropikal Bali dalam harmoni yang nyaris magis. Di bawah langit biru dan embusan angin laut yang lembut, para tamu disambut oleh instalasi rotan berukuran raksasa berbentuk harimau, jerapah, gajah, hingga pohon palem dan kaktus—ikon iklim hangat yang dikemas dalam rasa elegansi Prancis.


Interior butik pop-up Dior menghidupkan sinergi dua budaya: kerajinan lokal Bali berpadu dengan estetika mode Paris, dari kursi berlengan hingga penataan lounge dengan aksen anyaman dan warna pasir hangat. Di lantai atas, butik kontemporer ini memamerkan koleksi eksklusif termasuk tas Book Tote, Lady D-Lite, serta aksesori musim panas seperti sandal Dway dan D-Sand, topi jerami, sarung, ponco, dan handuk dengan palet pirus dan merah muda yang memancarkan kehangatan serta kelembutan yang tak lekang oleh waktu.



Tak hanya butik, pengalaman Dioriviera di Bali menjelma dalam segala hal: dari brunch ikonis di Sundara Beach Club yang diberi sentuhan khas Dior, hingga kolam renang yang disulap menjadi oase gaya dengan furnitur kursi santai, payung, dan pelampung bermotif Toile de Jouy yang mengundang siapa pun untuk berleha-leha dalam konsep farniente ala Riviera, sebuah konsep gaya hidup menikmati tidak melakukan apa-apa dalam balutan kemewahan. 

Menandai perayaan musim panas yang elegan dan inklusif, Dioriviera di Sundara, Bali dibuka untuk umum mulai 5 Juli hingga 31 Agustus 2025. Tempat peristirahatan tepi laut ini menangkap esensi keanggunan abadi dan ketenangan tropis. Sebuah perayaan tropis matahari, gaya, dan kearifan, yang mengundang siapa pun untuk menikmati pengalaman Dior dalam nuansa yang lebih intim dan organik.


Di tengah kemeriahan yang artistik ini, deretan selebriti Indonesia turut menyemarakkan suasana dengan gaya masing-masing. Yasmin Napper tampil tropikal dalam kemeja putih yang diikat dan rok panjang dengan motif Toile de Jouy Palms, ditutup elegan oleh tas Lady D-Lite dan riasan rose gold yang lembut.

Sementara Chelsea Islan memilih tampilan semi kasual feminin: kemeja pink dengan motif khas Dior, rok plisket putih, serta tas Lady Dior small dalam rona soft pink, menyempurnakan penampilannya dengan sentuhan riasan bernuansa koral alami.

Acara ini bukan sekadar perayaan estetika, melainkan juga deklarasi artistik yang mempertegas posisi Bali sebagai salah satu destinasi fashion premium dunia. Di sini, Dior tak hanya menampilkan koleksi, tetapi juga berinteraksi dengan ruang, budaya, dan semangat lokal. Sebuah langkah yang sekaligus memperlihatkan komitmen brand dalam merangkul pasar Asia Tenggara yang terus berkembang.


Dioriviera, dalam esensinya, adalah surat cinta untuk musim panas: penuh kebebasan, keanggunan, dan petualangan dalam warna-warna lembut yang menggoda matahari. Di Bali, ia menemukan bentuk barunya yang lebih hangat, lebih liar, lebih hidup. Seolah-olah, di setiap detail rotan dan sapuan warna toile, Dior sedang menulis puisi untuk pulau ini.

Sebuah ode yang membisikkan bahwa mode bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang rasa, suasana, dan keberanian untuk bermimpi indah di bawah langit yang tropis. Dan musim panas, di dunia Dior, tak pernah benar-benar berakhir.