FASHION

14 Desember 2022

Edward Hutabarat Menampilkan Keindahan Tenun Sumba di Candi Borobudur


Edward Hutabarat Menampilkan Keindahan Tenun Sumba di Candi Borobudur

Dikenal sebagai salah satu figur pelestari wastra nusantara, desainer mode Edward Hutabarat menampilkan keindahan tenun Sumba dalam koleksi teranyarnya untuk musim gugur/dingin 2023. Dilatari oleh kemegahan Candi Borobudur, Yogyakarta, deret model berjalan dengan anggun di bawah rintik hujan.

Eksistensi kain tenun nusantara yang legendaris ternyata telah dapat dilacak keberadaannya semenjak masa kerajaan-kerajaan di masa lampau. Bukti paling nyata dapat ditemukan melalui salah satu relief di Candi Borobudur yang menggambarkan seorang penenun dengan alat tenun gendong. Berangkat dari penemuan tersebut, dipilihlah Candi Borobudur sebagai latar sempurna untuk menyampaikan pesan akan sejarah kain tenun nusantara yang melegenda.  





Seperti wastra nusantara lain yang sarat nilai budaya, kain tenun Sumba memiliki keindahan motif dan nilai filosofis yang penting dijaga. Hal tersebut menjadi salah satu fokus yang terlihat jelas dalam koleksi Edward Hutabarat yang sukses mengedepankan keindahan wastra sekaligus tetap menjaga pakem dari kain tersebut dalam proses pengembangannya. Dicipta untuk melengkapi sebuah seremoni; mulai dari kelahiran, perkawinan hingga kematian, di balik setiap kain tenun Sumba terdapat serangkaian proses rumit dan panjang yang merepresentasikan kesabaran setiap penenunnya dalam proses penciptaannya.

Salah satu elemen yang juga turut menjadikan kain tenun Sumba kian spesial adalah proses yang disebut Kabakil. Merupakan teknik akhir dalam menyelesaikan sehelai kain tenun Sumba, proses ini dikerjakan dengan arah tenunan berlawanan dan dipelintir. Menghasilkan motif berupa garis dalam berbagai ukuran dan warna. Menuntut keterampilan khusus, tidak semua penenun Sumba mampu dalam membuat Kabakil. Spesifikasi teknik ini pula lah yang dipilih sebagai tajuk utama dalam koleksi sekaligus menjadi elemen utama yang di eksplorasi oleh Edward Hutabarat dalam koleksinya kali ini. 







Di luar pagelaran fashion show yang ditampilkan, terdapat pula rumah adat Sumba yang turut didirikan di area pelataran Candi Borobudur. Menampilkan koleksi Edward Hutabarat Living yang memamerkan hasil karya dari peradaban Sumba beserta para perajinnya yang turut dihadirkan. Pameran tersebut seolah melukiskan pemikiran dan pengalaman Edward Hutabarat sebagai desainer sekaligus pencinta peradaban yang mencoba mendokumentasikan perjalanannya di tanah Sumba.

Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; pagelaran ini tak hanya bertujuan untuk menampilkan hasil eksplorasi terbaru dari Edward Hutabarat, namun juga ingin menampilkan kebudayaan Indonesia yang kaya sekaligus menyampaikan betapa pentingnya dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia.