Olivier Polge merupakan anak kandung dari Jacques Polge, Head Perfumer dari rumah parfum Chanel pada tahun 1978 hingga 2015. Olivier Polge tengah berusia empat tahun saat ayahnya menjadi salah satu pencipta parfum Chanel.

Berhasil menjadi sosok utama di balik wewangian Chanel, dirinya selalu mengingat pengalaman paling berharga dalam hidupnya, yakni saat Chanel meminta dirinya untuk menbuat ulang wewangian Chanel N ° 5 dengan aroma yang lebih kontemporer tanpa kehilangan karakternya.

Kerap memukau banyak orang karena keahlian yang diwarisinya dari sang ayah, ingatan masa kecil adalah hal utama yang memengaruhi inspirasinya hingga kini.

Berkebangsaan Prancis, sang perfumer dibesarkan di Paris dan memiliki ingatan mmendalam akan suasana Provence. Dirinya selalu meningat aroma bebatuan lembab di pekarangan rumah kakek dan neneknya serta wangi semak belukar yang terpapar mentari setiap pagi di perbukitan.

Ayah dan ibu Olivier Polge bertemu saat sedang belajar di sekolah parfum. Selain parfum, keduanya juga mencintai seni lukis. Hal ini lantas membentuk dirinya untuk terbiasa mengendus aroma studio seni lukis yang sering ia kunjungi.

Lebih dari parfum dan lukisan, pada awalnya, musik adalah hasrat pertama dari sosok Olivier Polge. Tak terpikirkan baginya untuk terjun dalam dunia ini. Meski lahir dalam keluarga yang bergerak di industri parfum, hasratnya akan dunia wewangian tidak didukung sepenuhnya oleh sang ayah. Saat mengemukakan niatnya untuk mengikuti jejak Jacques Polge, idenya sempat ditolak dan dikatakan buruk.

Saat berusia 20 tahun, dirinya sempat belajar membuat kerajinan. Berangkat dari situ, dirinya menemukan bahwa musik dan aroma berbicara dengan bahasa yang sama. Untuk menciptakan sesuatu, dirinya harus menulis notes dan accords.

Hal itu lantas memantapkan dirinya untuk mendalami industri parfum.