Kali pertama diperkenalkan pada 1945, lini Oyster Perpetual Datejust kebanggaan Rolex telah setia memperbarui diri tanpa lupa pada akar identitas yang menjadikannya simbol keanggunan klasik. Sebagai salah satu kreasi paling ikonis dalam sejarah horologi dunia, ia menjadi penunjuk waktu selfwinding berkronometer tahan air pertama di dunia yang menampilkan tanggal pada dial miliknya. Disoroti dengan penggunaan lensa Cyclops, angka-angka ini menjadi pengingat 24 jam berharga dalam satu hari dan juga penanda sebuah tanggal yang akan mengantarkan Anda pada takdir nan istimewa. 

Bezel berulir emas 18 karat khas Rolex. 

Rantai Jubilee khas Rolex.

Kreasi Oyster Perpetual Lady-Datejust pertama (1957).

Setelah peluncurannya, lini Datejust dideskripsikan oleh Hans Wilsdorf, pendiri Rolex, sebagai demonstrasi pembuatan jam tangan yang sempurna menyoal teknik. Bagaimana tidak? Ia menyoroti seluruh pencapaian besar sang label penunjuk waktu saat itu. Sebut saja dengan gerakan kronometer bersertifikat, mekanisme self-winding, case tahan air, hingga tampilan tanggal di sebuah jendela khusus pada dial miliknya. Pada tahun 1957, Rolex memperkenalkan versi jam tangan perempuan yang berdiameter 26 mm (kini 28 mm) dan dinamai Oyster Perpetual Lady-Datejust. Layaknya kreasi Datejust yang begitu mumpuni, rancangan feminin ini berkonsentasi pada atribut khas model orisinalnya yang begitu diagungkan. 

Jam tangan Oyster Perpetual Datejust 36 versi Everose Rolesor.

Dial bermotif daun palma hijau pada jam tangan Oyster Perpetual Datejust 36.

Tak hanya sempurna secara kinerja, penunjuk waktu Datejust juga mengekspresikan keanggunan yang harmonis nan ideal menurut Rolex. Garis rancang yang bersifat abadi membuatnya begitu mudah untuk dikenali. Berkat case Oyster, bezel berulir emas 18 karat, lensa Cyclops di atas tanggal, dan tautan gelang Jubilee khasnya—khusus dibuat untuk model ini—seluruh elemen tersebut mendukungnya menjadi sebuah jam tangan klasik.