30 Maret 2024
Victor Sanz Mendefinisikan Ulang Fungsi Atribut Mode dan Karakter Perempuan Modern Lewat Koleksi Tumi Asra
photo courtesy Victor Sanz
Tas dalam kamus Tumi bukan sekadar aksesori fungsional untuk menyimpan benda-benda kebutuhan di kala bepergian. Tas merupakan atribut mode inovatif yang modis; sebuah kreasi yang memanifestasikan kehidupan dinamis dan multidimensi seorang individu. Saya rasa, kita (baca: saya dan Anda) sepakat akan hal tersebut. Sebuah tas memiliki potensi yang dapat berperan kuat dalam meningkatkan penampilan di segala situasi. Dengan pilihan tas yang berbeda, kita bisa memiliki berbagai karakter bahkan hanya berbalut kaus putih dan jeans. Tampil dinamis dipadu tas selempang; beri kesan lebih santai dengan shoulder bag; atau padankan bersama jinjingan mungil untuk pancarkan keanggunan.
Pemahaman terhadap multiperan sebuah tas telah dikembangkan oleh Tumi selama puluhan tahun. Tampak dari pendekatan inovatif desain produk yang sophisticated dibalut kualitas material, teknik pembuatan yang berkelas, dan estetika rancangan yang memperhatikan tren mode. Di bawah kepemimpinan Victor Sanz sebagai Direktur Kreatifnya sejak tahun 2016, Tumi semakin meluaskan identitas artistiknya. Dari dikenal sebagai spesialis pembuat koper dan perlengkapan travel, kini koleksinya turut mencakup ragam atribut gaya hidup berdesain modern yang unggul mengharmonisasikan nilai fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kreasi teranyarnya dari jajaran koleksi musim semi 2024 yang tengah dibicarakan ialah Asra. Hadir dalam variasi tiga ukuran dan ragam pilihan warna, setiap tas Asra dirancang struktural dengan siluet feminin yang kokoh. Merayakan peluncuran koleksinya di Singapura, sang Direktur Kreatif duduk bersama ELLE Indonesia dan mengungkap gagasan di balik rancangannya.
Koleksi Tumi Asra, photo DOC. Tumi.
Victor, saya mendengar bahwasannya koleksi Tumi untuk musim semi tahun ini terinspirasi oleh Singapura—hence we are here in Singapore, today.
“Hahaha. Yeah, Singapura adalah negara yang sangat unik; atmosfernya berbeda dari kota metropolitan lainnya seperti New York, London, atau pun Seoul. Di sini, tradisi dan kebudayaan dijunjung selaras pemikiran akan modernitas. Dan jika Anda perhatikan, kotanya dibangun oleh bangunan-bangunan modern yang canggih; namun entah bagaimana bangunan-bangunan tersebut hidup dalam keseimbangan dengan alam. Dualitas dalam harmonisasi yang utuh tersebut adalah salah satu elemen riil yang saya suka dari negara ini.”
Bagaimana suatu negara, atau destinasi, memengaruhi proses kreatif Anda saat merancang sebuah koleksi?
“Di Tumi, gagasan tentang travelling—makna akan sebuah perjalanan, dan apa yang menginspirasi pribadi kita—adalah sumber kreativitas yang mendorong brand untuk terus berinovasi. Beberapa koleksi yang telah kami kembangkan berfokus pada tema leisure dengan menitikberatkan pilihan lokasi dan pengalaman yang akan diperoleh. Bagaimana penampilan orang yang pergi hiking; apa yang dibutuhkan? Jika traveller lebih banyak menghabiskan waktunya di kota, apakah mereka sedang dalam perjalanan bisnis dan membutuhkan atribut fungsional… atau yang lebih baik menawarkan fleksibilitas desain di mana mereka dapat memiliki atribut fungsional sesuai agenda aktivitas?
Ketika memutuskan mengamati Singapura, harmonisasi terkait nilai dualisme yang dianut oleh negara ini merupakan prinsip yang—saya rasa—sangat berkonotasi dengan visi serta cara kami berkreasi. Bagaimana mungkin kami mendefinisikan sesuatu dengan hanya mengutamakan satu komponen; estetika atau fungsional? It’s not possible, dan itu bukan cara kerja kami. Kami selau berupaya mengharmonisasikan keduanya sebagai komponen utama setiap kali mengembangkan koleksi."
Koleksi 19 Degree Aluminum Minaudiere in Blush dari koleksi Spring 2024, photo DOC. Tumi.
Saat Anda menciptakan koleksi yang mengambil inspirasi dari suatu negara, seperti Singapura, apakah Anda mengadaptasi elemen tertentu untuk manifestasi desain Anda?
“Dalam hal kreativitas, saya dan tim banyak dipengaruhi oleh arsitektur bangunan serta keindahan lanskap sebuah kota atau negara. Misalnya untuk tas Asra, rancangan teranyar kami untuk koleksi musim semi 2024; inspirasi kami datang dari desain bangunan ArtScience Museum. Bentuk bangunannya yang menyerupai bunga teratai yang sedang mekar sangat menawan. Namun, yang paling memikat kami ialah bagaimana garis rancangnya yang sarat akan feminitas sekaligus memancarkan kekuatan, dan terstruktur. Keindahan komposisinya benar-benar impresif. Kami menyelisik lebih dalam terkait elemen-elemen strukturalnya, kemudian mengadopsinya untuk menggubah garis rancang struktural dan subtil yang melandasi konsep desain Asra. Lanskap Singapura juga menampilkan spektrum warna-warna yang khas; yang menginspirasi kami mengkreasi tiga pilihan warna Asra. Esensi dan karakteristik keindahan yang kami temukan dalam atmosfer Singapura tersebut juga kami terapkan pada rancangan busana laki-laki hingga lini koleksi travel.”
Seiring kita membicarakan desain tas Asra, yang merupakan highlight Tumi untuk koleksi musim semi 2024. Bagaimana dengan kebaruan teknik rancangan; adakah inovasi yang diterapkan dalam penciptaannya?
“Berinovasi, dalam hal desain dan teknologi, merupakan warisan brand yang senantiasa dihidupkan. Saya pikir, sifat itu adalah nilai keunikan Tumi. Inovasi, teknologi, dan mode selalu menjadi pijakan kreativitas kami. Produk kami menggunakan bahan material yang sangat canggih secara teknis, dikemas dalam elegansi desain yang subtil. Pada Asra, kami memanifestasikan rupa distingtif sebuah desain subtil secara terstruktur; lewat konstruksi rangka, pola lipatan, hingga bentuk sulur jinjingan. Kami memikirkan setiap detail secara cermat; material, fungsionalitas, estetika, serta kebutuhan para pengguna Tumi—kami bertekad meringankan hidup mereka. Kami berkeinginan mendefinisikan kembali figur perempuan modern.”
Mun Ka Young menjinjing Tas Asra ukuran Hobo/Large dari koleksi Spring 2024, photo DOC. Tumi.
Apakah visi ‘mendefinisikan kembali figur perempuan modern’ tersebut termasuk menunjuk Mun Ka Young sebagai Brand Ambassador global?
“Lini koleksi perempuan telah menjadi bagian besar dalam sejarah merek Tumi. Dan menyambut Ka Young ke dalam keluarga kami sangat membantu langkah kami memetakan kreasi di masa depan. Dari awal perjalanan kami mengembangkan koleksi perempuan di musim ini, visi kami bukan hanya tentang menciptakan koleksi yang inovatif; tapi juga bagaimana kami ingin menampilkannya kepada dunia. Saat memikirkan sosok perempuan modern Tumi, kami menemukannya dalam figur Ka Young. Ia berjiwa empati; pembawaannya anggun serta penuh percaya diri; karakternya begitu sophisticated. Ia memiliki spirit generasi muda yang berdaya; seorang aktris berbakat yang piawai berperan, dan juga seorang business woman yang sukses. Sulit untuk mendefinisikan Ka Young hanya dengan satu kata; sama halnya dengan rancangan kami yang multifungsi untuk berbagai aktivitas.”
Kampanye koleksi Asra dibintangi Mun Ka Young dari koleksi Spring 2024, photo DOC. Tumi.
Ini bukan kali pertama Tumi berkolaborasi dengan figur ternama bertalenta luar biasa. Adakah ciri khas atau kepribadian spesial yang menjadi kriteria Anda dalam menentukan seorang Brand Ambassador?
“Pribadi autentik dan selaras dengan visi serta prinsip nilai warisan merek yang senantiasa kami junjung.”
Tumi telah membangun reputasi sebagai spesialis produk luxury travel. Namun dalam perjalanannya, berbagai koleksi fashion dan lifestyle semakin menyemarakkan portofolio Tumi. Tahun lalu, Tumi bahkan meluncurkan koleksi premium khusus golf beserta aksesorinya. Apa yang mendorong Anda untuk semakin memasuki ranah gaya hidup yang beragam?
“Kami selalu berusaha mencermati masa depan, dan gaya hidup masyarakat adalah salah satu perkembangan fenomena yang senantiasa kami perhatikan. Golf telah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Di masa lalu, olahraga tersebut cenderung populer hanya di kalangan pebisnis sehingga identik dengan permainan dunia bisnis. Tapi sekarang, semua orang dari beragam latar belakang menggeluti golf. Perkembangan tren itulah yang senantiasa menginspirasi kami untuk menciptakan koleksi gaya hidup yang berlandaskan prinsip-prinsip Tumi, yakni kecanggihan, performa, kemewahan, fashionable, keanggunan, dan dualisme desain yang tak lekang zaman.
photo DOC. Tumi.
Apakah kita akan lebih banyak mendapat koleksi khusus olahraga dari Tumi?
“Oh kami selalu tertarik dengan dunia olahraga. Kami memiliki koleksi untuk tenis, hiking, yoga, hingga otomotif. Kami menjalin partnership jangka panjang dengan McLaren; menciptakan koleksi khusus Formula-1, juga koleksi Extreme-E Series mereka, di mana tim pengendara McLaren—baik laki-laki maupun perempuan—melakukan perjalanan keliling dunia dengan cara yang ramah lingkungan.”
Satu hal yang membuat desain Tumi patut diapresiasi adalah komitmen berkontribusi terhadap sustainability.
“Saya pikir industri fashion sekarang telah benar-benar mulai berinisiatif aktif perihal sustainability, terutama terkait desain. Di Tumi, kami selalu memikirkan cara untuk membuat desain produk yang timeless, bersifat regenerasi sehingga dapat menjadi warisan turun-temurun. Fokus kami sekarang, di luar dari segi desain, ialah peningkatan material bahan. Untuk koleksi 19 Degrees, kami menggunakan material polikarbon yang berasal dari bahan daur ulang. Kami ingin memastikan bahwa kami bukan sekadar membuat produk untuk kepuasan konsumen, tetapi juga produk yang lebih yang mendukung keberlangsungan Planet Bumi tempat tinggal kita kita.”
Koleksi 19 Degree International dari koleksi Spring 2024, photo DOC. Tumi.
Selanjutnya, apa rencana Anda untuk diversifikasi produk baru untuk Tumi?
“Saat ini, fokus kami adalah meningkatkan identitas Tumi sebagai brand lifestyle. Jika Anda sadari, kami memiliki rangkaian koleksi yang variatif meliputi mode, aksesori, leather goods, perlengkapan lifestyle, hingga parfum. Dan produk kami tidak terpaut batasan gender, meski koleksi kami terbagi dalam lini perempuan dan laki-laki. Beberapa waktu lalu, saya menemui seorang laki-laki yang mengenakan Asra berukuran besar sebagai tas kerja di mana ia menyimpan laptopnya. Menyenangkan melihat kenyataan bahwa Asra mampu menjelmakan aksesori mode yang multiperan sebagai tas bisnis bagi siapa saja penggunanya.”
Ian Griffiths Bicarakan Tradisi Folklor Skandinavia dan Selma Lagerlöf yang Menginspirasi Koleksi Max Mara Resort 2024