LIFE

3 Oktober 2022

Memandang Ragam Perspektif Memerdekakan Diri Dari Persoalan Keuangan


Memandang Ragam Perspektif Memerdekakan Diri Dari Persoalan Keuangan

Emma Boyd (The Hive Management); photography by Meinke Klein for ELLE Indonesia September 2022

Manusia dan kebebasan adalah dua hal yang akan selalu saling berkelindan. Termasuk dalam aspek keuangan. Dan kebebasan dalam hal keuangan dapat ditinjau dari beragam perspektif, yang tujuannya untuk memerdekakan diri Anda dari kerugian yang lebih besar. Safir Senduk memaparkan


Tidak semua orang bisa bekerja di bidang yang dia suka. Misalnya, Anda kuliah Sastra Inggris. Tapi kebetulan Anda menyukai segala macam hal tentang desain grafis. Kemudian karena Anda sering mendengar para motivator mengatakan, “Bekerjalah sesuai bidang yang jadi passion Anda”, maka Anda bercita-cita untuk bekerja di bidang desain grafis. Anda lalu mengirim lamaran ke banyak tempat. Tapi dalam 12 bulan, tidak ada satu pun lamaran kerja Anda di bidang desain grafis diterima. Semuanya menolak lamaran Anda. Alasannya? Mereka tidak ada yang mau bilang apa alasannya. Tapi kalau mau dikira-kira, sepertinya karena Anda—setelah melalui sejumlah tes dan wawancaranya—dianggap kurang punya kapasitas di bidang itu.

Akhirnya, karena tidak ada satu pun lamaran yang diterima, Anda memutuskan bekerja di bidang lain yang tidak sesuai passion Anda, karena hanya bidang itulah yang mau menerima Anda. Anda lalu bekerja di bidang itu dan setelah beberapa tahun, Anda sebenarnya tetap tidak suka bekerja di bidang tersebut. Penghasilan Anda memang bagus dan terus naik setiap tahun, tapi tetap saja rasanya passion Anda bukan di situ.

Selama beberapa tahun, Anda tidak berhenti melamar kerja di bidang desain grafis. Anda terus saja mengirimkan lamaran, namun tetap tidak ada yang mau menerima dengan alasan yang Anda kira sepertinya sama seperti sebelumnya, dimana Anda dianggap kurang berkompeten di bidang itu. Akhirnya Anda mengubur cita-cita dan fokus bekerja di bidang lain yang selama ini tidak Anda sukai. Sampai sekarang pun Anda tetap tidak suka bidang pekerjaan itu. Ujung-ujungnya, Anda lebih cepat stres. Secara penghasilan mungkin Anda baik- baik saja, tapi Anda lebih cepat tertekan, yang artinya dalam waktu jangka panjang kesehatan Anda yang terkena dampaknya.

Ketahuilah passion tanpa diimbangi kemampuan, akan membuat kita tidak bisa bebas dan merdeka untuk memilih bidang yang kita suka. Anda akan terjebak dan terpenjara di bidang yang tidak Anda sukai.

Apa yang harus kita lakukan? Tingkatkan kemampuan. Kalau Anda punya kemampuan, Anda akan punya lebih banyak pilihan dalam mendapatkan penghasilan. Lebih banyak pilihan, artinya lebih banyak freedom dalam memilih apa yang bisa Anda miliki.

Emma Boyd (The Hive Management); photography by Meinke Klein for ELLE Indonesia September 2022

Contoh yang sama juga bisa Anda rasakan kalau Anda lelah bekerja sebagai seorang “budak korporat”, istilah yang akhir-akhir ini cukup sering disuarakan di berbagai media sosial untuk mereka yang lelah bekerja sebagai karyawan. Bekerja dari jam 9 sampai 5 sore, plus ditambah dengan waktu pulang pergi dari rumah ke tempat bekerja membuat banyak orang akhirnya jenuh dengan rutinitas kerja kantoran. Namun sering kali kita tidak bisa berbuat apa-apa karena besaran gaji yang diterima setiap bulannya membuat sebagian orang enggan untuk resign. Maka, dengan Anda punya bisnis sendiri, Anda bisa lebih mempunyai freedom dalam mengatur waktu Anda sendiri dan tidak harus bergantung pada aturan jam kerja dari perusahaan. Tapi jangan lupa bahwa untuk bisa punya bisnis sendiri, Anda harus punya pengetahuan yang cukup dalam membuka dan menjalankan bisnis yang memang sesuai dengan bidang dan ketertarikan Anda.

Jika Anda punya pengetahuan, Anda bisa punya lebih banyak pilihan untuk memutuskan apakah Anda ingin tetap menjadi karyawan atau mau berbisnis sendiri. Intinya, lebih banyak pilihan, lebih banyak pula freedom atau kebebasan untuk memilih.

Kebebasan juga dapat dicapai dalam soal keuangan dan bisa dipandang dari berbagai perspektif.

photography by Daria Kobayashi Ritch; styling by Felicity Kay

Dalam membayar pengeluaran misalnya, freedom bisa dilihat dari besaran penghasilan yang Anda dapatkan. Makin besar penghasilan yang Anda dapatkan setiap bulan, semakin bebas dan merdeka Anda dalam membeli barang apa pun yang Anda inginkan dan membayar sebesar apa pun pengeluaran yang Anda mau. Penghasilan Anda tidak cukup besar? Maka mungkin freedom Anda akan berkurang dalam soal membayar pengeluaran. Ini berarti, orang dengan penghasilan dua puluh juta rupiah per bulan lebih memiliki kebebasan dalam membayar pengeluaran dibanding orang yang penghasilannya sepuluh juta rupiah per bulan. Jadi, coba mulai memperbesar penghasilan Anda, karena semakin besar penghasilan Anda, semakin besar pula freedom Anda dalam membayar pengeluaran.

Apakah Anda punya tabungan dan investasi yang cukup? Jika iya, maka Anda akan punya cukup freedom dalam memilih untuk tidak lagi bekerja semata-mata demi uang. Anda bisa memilih bekerja untuk hobi yang betul- betul Anda suka, tanpa terlalu memedulikan berapa besar penghasilannya. Bahkan Anda bisa memilih untuk tidak lagi perlu bekerja sama sekali dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga Anda di rumah, toh tabungan dan investasi Anda sudah cukup untuk menggantikan penghasilan yang Anda dapatkan selama masih bekerja. Anda tidak punya cukup tabungan dan investasi? Maka selamat, Anda akan susah untuk pensiun dan terpaksa harus terus bekerja karena Anda harus tetap bisa membiayai pengeluaran dan kebutuhan keluarga Anda setiap bulannya. Jadi coba tingkatkan jumlah tabungan dan investasi Anda.

Kebebasan juga bisa Anda dapatkan kalau Anda punya asuransi dengan jumlah yang cukup. Orang yang hidup tanpa asuransi biasanya akan kerepotan kalau terjadi musibah, karena dia terpaksa harus mengambil sebagian tabungan dan investasinya untuk membayar biaya yang terjadi akibat peristiwa musibah. Kalau dia tidak punya tabungan dan investasi, maka dia terpaksa harus meminjam ke teman, keluarga, atau fasilitas paylater yang ada di handphone-nya. Dengan hanya membayar iuran berupa premi setiap bulannya, ia bisa memiliki asuransi dengan jumlah yang cukup dan ini berarti seseorang jadi punya freedom atas tabungan dan investasinya.

Soal utang juga begitu. Orang yang punya utang, umumnya merasa tidak begitu punya freedom dibanding mereka yang hidup tanpa utang. Anda yang punya utang sebanyak seratus juta rupiah karena membeli kendaraan, sering kali merasa lebih terpenjara karena harus terus berpikir bagaimana membayar utang-utangnya setiap bulan selama—katakan—2 tahun ke depan, dibanding mereka yang hidup tanpa utang sebanyak itu misalnya.

Hanya saja, kadang-kadang freedom dalam soal keuangan diartikan berbeda oleh sebagian orang. Banyak orang mengira bahwa freedom bisa didapatkan dari kepemilikan aset, dimana sebetulnya aset itu bisa Anda dapatkan kegunaannya hanya dengan cukup menyewa saja.

photography Daria Kobayashi Ritch; styling Felicity Kay

Kendaraan, misalnya. Banyak orang berpikir bahwa memiliki kendaraan membuat seseorang bisa bebas bergerak ke mana pun sesuai tujuan yang dia mau, sehingga ini membuat banyak orang mau ngotot membayar uang muka dan cicilan yang total jumlahnya sangat-sangat mahal untuk bisa memiliki sebuah kendaraan. Padahal, kalau dia naik taksi online misalnya, alias menyewa, dia juga bisa mencapai tujuan mana pun yang dia inginkan setiap harinya tapi dengan harga yang lebih murah daripada harus membeli kendaraan sendiri yang jauh lebih mahal.

Rumah pun juga sama. Banyak orang mengira bahwa membeli rumah membuat seseorang memiliki freedom lebih besar daripada dia harus tinggal bersama dengan orangtua atau mertuanya. Kalau ini sih betul, memang benar adanya. Tapi untuk bisa mencapai freedom seperti itu, sebenarnya sudah cukup dilakukan dengan cara menyewa rumah. Dengan menyewa, seseorang akan mendapatkan freedom yang sama tapi dengan harga yang lebih murah dibanding kalau ia membeli rumah. Apalagi ditambah fakta bahwa lokasi sebuah rumah sering kali hanya enak ditinggali selama 7-10 tahun saja. Setelah 7-10 tahun, entah lokasi itu tidak berkembang atau sudah terlalu ramai, kita pasti sudah akan bosan berada di lokasi itu dan mulai merasa ingin pindah.

Jadi pelajaran apa yang bisa kita dapatkan?

Semua orang menginginkan kebebasan. Namun untuk bisa mencapai freedom, Anda harus punya sumber daya yang cukup. Sumber daya itu bisa berupa kemampuan, pengetahuan, atau keuangan. Untuk kebebasan dalam hal keuangan, maka besaran penghasilan, tabungan dan Investasi, serta asuransi, memegang peranan cukup besar dalam membantu Anda mencapai freedom yang Anda inginkan. Plus Anda akan hidup bebas dari utang. Namun jangan keliru, memiliki aset memang membuat Anda bisa mempunyai freedom, tapi hanya dengan menyewa—yang sering kali jauh lebih murah—akan membuat Anda mendapatkan fungsi yang sama dibanding kalau harus membeli yang harganya jauh lebih mahal.