6 Maret 2025
Jejak Para Perempuan Inspiratif di Dunia Digital

text by Siti Nur Arisha
Setiap tanggal 8 Maret, dunia merayakan Hari Perempuan Internasional—merupakan lebih dari sekadar selebrasi, momen ini seolah menjadi marka perjuangan panjang perempuan demi kesetaraan, apresiasi atas pencapaian luar biasa, serta seruan untuk membuka lebih banyak ruang bagi perempuan di semua bidang.
Di era digital, perempuan bukan sekadar konsumen teknologi, tetapi juga inovator, kreator, dan pemimpin. Mereka membawa perubahan nyata dan mendefinisikan ulang batasan yang di masa-masa sebelumnya membatasi potensi gender ini. Dari menciptakan teknologi mutakhir hingga memimpin perusahaan besar.
Bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dikenal telah lama didominasi oleh laki-laki, tetapi tidak menjadi penghalang bagi perempuan untuk terus membuktikan diri sebagai kekuatan besar dalam membentuk dunia modern. Di era digital ini, perempuan tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga pemimpin inovasi dan pencipta solusi masa depan. Saatnya perempuan mendefinisikan ulang masa depan teknologi dan membawa dunia ke arah yang lebih inovatif.
Berikut adalah beberapa tokoh perempuan inspiratif, baik dari Indonesia maupun internasional, yang telah memberikan kontribusi besar di dunia digital:
Susan Wojcicki
instagram @susanwojcicki
Susan Wojcicki memulai perjalanan akademisnya di Universitas Harvard, mempelajari sejarah dan sastra. Ia kemudian melanjutkan studinya dengan meraih gelar Master of Science di bidang ekonomi di University of California. Karier gemilangnya dimulai pada tahun 1999 ketika ia bergabung dengan Google sebagai manajer pemasaran.
Peran besar Susan Wojcicki semakin terlihat ketika ia menjadi Wakil Presiden Senior untuk Periklanan dan Perdagangan di Google. Ia turut mengawasi Google Video dan mengusulkan akuisisi YouTube—sebuah langkah strategis yang menjadikan Google membeli YouTube dengan nilai US$1,65 miliar. Keberhasilannya mengelola akuisisi besar ini membuatnya dipercaya menjadi CEO YouTube pada tahun 2014. Di bawah kepemimpinannya, YouTube berkembang menjadi platform video terbesar di dunia, membuktikan betapa besar pengaruh perempuan di dunia teknologi.
Alamanda Shantika
Instagram @alamandas
Alamanda Shantika adalah salah satu sosok di balik pengembangan ekosistem digital Indonesia. Namanya mulai dikenal saat ia berperan sebagai Vice President of Product di Gojek, di mana ia terlibat dalam pengembangan berbagai layanan utama, termasuk GoFood, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
Pada 2017, Alamanda memilih untuk fokus pada dunia pendidikan teknologi dengan mendirikan Binar Academy, sebuah platform yang bertujuan mencetak talenta digital berkualitas. Binar menawarkan program pembelajaran yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan industri teknologi, menjadikannya salah satu akademi teknologi paling berpengaruh di Indonesia.
Selain mendirikan Binar, Alamanda juga menjabat sebagai komisaris di Mandiri Capital Indonesia dan aktif di berbagai sektor industri. Dengan visinya yang kuat dalam memberdayakan anak muda melalui pendidikan digital, ia terus berupaya memastikan lebih banyak individu memiliki akses dan peluang di industri teknologi.
Shinta Dhanuwardoyo
instagram @shintabubu
Shinta Dhanuwardoyo adalah salah satu pelopor industri digital Indonesia. Pada tahun 1996, ia mendirikan Bubu.com, perusahaan yang awalnya fokus pada pengembangan website dan kini menjadi salah satu agensi digital terkemuka di Indonesia. Kepemimpinannya membawa Bubu.com diakui sebagai salah satu perusahaan paling inovatif di Asia oleh Red Herring. Tak hanya itu, Shinta juga pernah menjabat sebagai CEO Plasa.com (sekarang Blanja.com), platform e-commerce milik Telkom Indonesia.
Sebagai tokoh penting dalam ekosistem Startup, Shinta turut mendirikan Silicon Valley Asia Technology Alliance (SVATA), sebuah organisasi yang menjembatani kolaborasi antara industri teknologi di Indonesia dan Silicon Valley. Dengan dedikasi tinggi dalam mendorong pertumbuhan Startup, Shinta terus berperan dalam membangun masa depan digital Indonesia.
Atas kontribusinya, Shinta telah masuk dalam daftar 99 Most Powerful Women oleh Globe Asia dan Inspiring Women Honor Roll oleh Forbes Indonesia. Dengan visinya, ia terus berupaya menjembatani kesenjangan digital dan mendorong lebih banyak perempuan terlibat dalam industri teknologi.
Whitney Wolfe Herd
instagram @whitney
Whitney Wolfe Herd adalah pendiri dan CEO Bumble, aplikasi kencan yang memberikan kontrol lebih kepada perempuan dengan aturan bahwa hanya perempuan yang bisa memulai percakapan. Bumble telah merevolusi dunia kencan digital dengan menciptakan ruang yang lebih aman dan inklusif.
Pada tahun 2021, Whitney menjadi salah satu CEO termuda yang membawa perusahaannya go public, dengan valuasi mencapai $13 miliar. Setelah sempat mundur dari posisi CEO pada 2024, ia kembali memimpin Bumble pada 2025 untuk menghadapi tantangan baru di industri aplikasi kencan digital.
Selain perannya di Bumble, Whitney juga dikenal sebagai salah satu pendiri Tinder sebelum mendirikan Bumble pada tahun 2014. Dedikasinya dalam menciptakan platform yang memberdayakan perempuan telah menjadikannya salah satu tokoh berpengaruh dalam industri teknologi dan kencan digital.
Sheryl Sandberg
Instagram @sherylsandberg
Sheryl Sandberg adalah eksekutif teknologi yang dikenal luas atas perannya sebagai Chief Operating Officer (COO) di Meta (Facebook) dari 2008 hingga 2022. Di bawah kepemimpinannya, Meta berkembang menjadi raksasa digital dengan model bisnis berbasis periklanan yang mendominasi industri.
Selain kariernya di teknologi, Sandberg adalah penulis buku Lean In: Women, Work, and the Will to Lead, yang menjadi referensi penting dalam diskusi tentang kepemimpinan perempuan. Ia juga mendirikan LeanIn.Org, organisasi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di tempat kerja.

L’Oréal-UNESCO For Women in Science National Fellowship 2024: Merayakan Kontribusi Perempuan Peneliti Indonesia untuk Solusi Berkelanjutan

Ikuti Perjalanan Seru Rolex Dalam Mendukung Ekspedisi Penjelajah National Geographic Steve Boyes di Sungai Kasai